cuma mengandaikan, kalau seorang mahasiswa sehari bolak balik ke kampus 5 kali aja karena berbagai urusan mesti ini itu, berapa dia mesti bayar parkir di portal? Rasanya sangat tidak etis ya dunia pendidikan didampingkan dengan komersialisasi yang agak kebablasan ini.
siap siap saja menjadi generasi yang harus balik modal, saya dapat info bahwa tahun ini SPMA tertinggi adalah 300 juga untuk UM UGM.. bayangkan mau jadi apa dia
di kompas edisi jogja hari ini berita ttg ini jd headline, dan di bunderan ugm memang sudah ada palang seperti kalau kita mau masuk parkir di swalayan-swalayan..haha makin susah mas jadi mahasiswa ugm, mumet tenan
Ke Mesjid Kampus juga akhrinya membayar.. SUngguh pikiran keuangan yang cerdas, menjelang puasa, kampus sebagai salah satu yang dikunjungi, termasuk mesjid kampus, dan sekarang akan dipalak dengan palak resmi.. Apakah sekarang Universitas lain juga akan ikut membusuk seperti universitas teladan ini?
karena rektornya profesor mesin, balang mesin wae
BalasHapuscuma mengandaikan, kalau seorang mahasiswa sehari bolak balik ke kampus 5 kali aja karena berbagai urusan mesti ini itu, berapa dia mesti bayar parkir di portal? Rasanya sangat tidak etis ya dunia pendidikan didampingkan dengan komersialisasi yang agak kebablasan ini.
BalasHapusdudu profesor mesin je lik.. balang sandal wae
BalasHapuswadoohh...
BalasHapusUGM juga buka cabang di Jakarta....
siap siap saja menjadi generasi yang harus balik modal, saya dapat info bahwa tahun ini SPMA tertinggi adalah 300 juga untuk UM UGM.. bayangkan mau jadi apa dia
BalasHapushati hati nanti diportalin dan dipungut
BalasHapusKalo jalan kaki kena peron ndak ya mas :-D
BalasHapusSoalnya kyaknya yang kena parkir yang bawa mobil deh
komplang !
BalasHapusmbok itu depan RS Sardjito dibenahi, PKL ndablek sikati wae
lama lama kena kok ... maklum UGM sekarang kemasukan "kapitalis"
BalasHapusMaklum kang, ono "kapitalis" sing sampeyan wis kenal jenenge..
BalasHapuskapan meh nyentlik'e? tak meluuu...
BalasHapusrame rame kumpulke wong, demo hahahaa
BalasHapusyoi-yoi... neolib kampus
BalasHapuswah kok tumben nganeh-anehi ... smua dijadikan sumber pemasukan ya...
BalasHapusmaklum kang, UGM khan duwe profit center non akademis.. kabeh dikelola deweke, seko guest house sampai parkir yo dicekel, kira kira ngono kui
BalasHapuskita doakan mas, supaya tidak menjalar ke univ lain.. apalagi universitas gajah mada adalah yang mengaku komitmen kerakyatan
BalasHapusbenar mas... turut prihatin mendengar ini semua ...
BalasHapusdl para ortu seneng bgt klo anaknya kul d ugm,.lama2 jd pd takut, bisa2 jalan d area ugm hrs byr..Rp1000/100m,..sontoloyo tenan..
BalasHapussemoga kebusukan seperti ini lekas hilng mas dari muka bumi
BalasHapusmahal, dipalak lagi, diopspek lagi, wah terplekotho tenan
BalasHapusdi kompas edisi jogja hari ini berita ttg ini jd headline, dan di bunderan ugm memang sudah ada palang seperti kalau kita mau masuk parkir di swalayan-swalayan..haha makin susah mas jadi mahasiswa ugm, mumet tenan
BalasHapusKe Mesjid Kampus juga akhrinya membayar.. SUngguh pikiran keuangan yang cerdas, menjelang puasa, kampus sebagai salah satu yang dikunjungi, termasuk mesjid kampus, dan sekarang akan dipalak dengan palak resmi..
BalasHapusApakah sekarang Universitas lain juga akan ikut membusuk seperti universitas teladan ini?