Sabtu, 21 November 2009

sekali berlayar 2 kapal dumai express celaka

Foto Zaki lagi




Selamat Ultah Zaki...

Dua tahun lalu, bocah ini lahir, Karawang 22 Nopember 2007. Kira-kira 1 tahun 4 hari setelah pernikahan kami. Alif Wahyu Al Muzzaki..


Tidak banyak kata.. Sekedar mengabadikan perayaan Ultah.. Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur, jadi anak sholeh..




Default Router Passwords

http://www.routerpasswords.com/
Situs ini barangkali berguna buat rekan-rekan network engineer dalam melakukan maintenance jaringan terutama yang berkaitan dengan user dan password router..

Ye oyeee




2012, Ramalan, Prasangka buruk, dan jualan omongan..

Film 2012 hari ini ditarik dari peredaran. Beberapa alasan yang berkaitan dengan kontroversi tentang isi film itu, menjadi point utama mengapa film itu ditarik dari peredaran. Bermula dari MUI Malang yang melarang dengan salah satu alasan bahwa film itu dibuat dengan di-ide-kan oleh ramalan. Belum lagi efek psikologis film itu ditambah dengan dibesar-besarkannya omongan ilmuwan yang membawa berita buruk tentang bumi kita, serta faktor lakunya berita buruk dikalangan masyarakat, semakin membuat masyarakat mudah menjadi negative thinker..

2012, adalah FILM. Film itu dibuat untuk beberapa tujuan, entah hanya misi komersial belaka atau ada misi yang lain lagi. Lantas, pantaskah film tersebut ditonton? Pantaskah film tersebut ditarik dari peredaran..

Hendaknya MUI, dan unsur-unsur yang memiliki kewenangan berbuat lebih bijak.. Daripada menarik 2012 dari peredaran yang sejatiya memang film, FIKSI, mendingan perhatikan polah tingkah yang mengaku peramal, polah tingkah pejabat yang membuat psikologi masa manjadi buruk. Kalau perlu ambil tindakan terhadap mereka. Entah bunuh atau masukkan ke penjara atau kalau memang gila, masukkan ke rumah sakit jiwa

Salah satu kasus yang saya sesalkan.. Mengapa Mama Loren masih dibiarkan hidup, karena semua ramalannya 99 persen ramalan buruk yang tidak pernah terbukti dan hanya akan membuat resah masyarakat. Saya pernah <i>niteni</i> omongan dia di tahun baru 2007. "Gunung Merapi tahun ini benar-benar akan meletus yang tidak seperti 2006. Benar-benar akan meletus yang membawa bencana besar".. Apakah kata-kata seperti itu pantas diucapkan oleh orang waras.. Harusnya segera MUI dan lembaga berwenang menariknya untuk dikuliahkan ke Ghrasia Pakem.. Begitu pula dengan peramal peramal yang lain, termasuk ramalan bintang di seluruh majalah.. Mengapa masih ada??

2012 ditarik dari peredaran dengan standar apa ya? mengapa film yang lain yang sejenis dengan itu tidak ditarik? Mengapa sinetron juga masih bergentayangan di Indonesia sebagai produk seni terburuk bangsa ini? Daripada kurang kerjaan mending diceramahi dulu itu para orang yang dianggap PENEGAK HUKUM yang polahnya nggak karu karuan..

Kamis, 19 November 2009

Hosting e Mulai Mendem



Adaw... Ardhosting selama ini saya andalin.. kemarin perlu edit-edit malah mendem.. Mosok Hosting kok HTTPD ne njengking

Minggu, 15 November 2009

Menuju Pulau Emas...


Kemasan makanan di Merpati

Berikut foto-foto perjalanan dari Jogja ke Asmat..beberapa masih tertinggal di kamera yang lain

Jumat, 13 November 2009

Tabungan Foto kota Agats


Inilah suasana kampung di kota Agats.. Seluruhnya ada di atas tanah rawa

Sedikit cerita tentang Agats.. masih ada banyak Foto.. namun menguploadnya harus sedikit sabar dengan koneksi yang terbatas

MVI_3795.AVI




Tingkah Si Squirell


Sambil nunggu Connecting di Hassanuddin, mainan Stumbleupon..... ini hasilnya:

















Dari sini

Sinetron pun kalah rating...

Ada untungnya sedikit.. munculnya peristiwa-peristiwa geret-geretan (tarik-menarik) para pelaku kejahatan dan korupsi , dan antara polisi lawan KPK.. Mereka ternyata dapat menarik banyak rating yang semula untuk sinetron, berubah untuk mereka..

Sekarang tergantung sekali pada skenario sutradara, entah yang mana sutradaranya.. apakah yang makelar kasus, atau Om Antasari, atau malah dik Rani.. atau mbuh siapapun...

Kalau saya memilih jadi makelar Proyek.. Sini sini

Rabu, 11 November 2009

[Gojegan] Numpak Gethek dari Asmat..

Stress nunggu pesawat kecil mending ngalamun...



Tanggal 11 Nopember 2009 saya dan teman saya berusaha pulang dari Asmat. Rencana kepulangan harus gagal karena pesawat Mimika Air gagal berangkat dari Timika ke Agats, sehingga kamipun harus menunda kepulangan kami.
Singkat kata kamipun mencari alternatif SpeedBoat untuk menuju Timika. Namun kita belum juga mendapatkan kepastian ke Timika. Akhirnya kami membuat kepastian sendiri. MEMBUAT GETHEK..

Iseng iseng berpikir : "oke deh, berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian".. Lho kok malah salah ya pepatah itu? Bukannya berakit itu lebih menyenangkan daripada berenang, atau dengan kata balik, berenang lebih sakit daripada berakit?

Harusnya berenang renang ke hulu berakit-rakit ke tepian.. gitu saja


Berdelapan kami berakit dan ternyata di tengah laut harus ada satu yang dibuang karena berlebih muatan satu orang. Dan berdasar hitungan seperti ini: Ada dua orang batak, dua orang makasar, dua orang jawa dan dua orang toraja.. Kami pun berundi dan ditanyain satu satu..

Orang batak ditanya:"Bagaimana kalau orang Batak yang harus nyebur karena orang batak itu suaranya mengganggu??"
Orang batak menjawab: "Kami orang tenaga hukum.. baru mnyelesaikan kasus gede"
Tidak jadilah orang batak dicebur ke laut

Orang Makassar ditanya:"Bagaimana kalau orang makassar, karena mirip sama orang batak??"
Orang Makasar menjawab:"Terserah, kami sedang ditunggu keluarga karena ada yang sedang lahiran di rumah"
Gagallah orang Makassar diceburkan

Orang Toraja ditanya:"Bagaimana kalau orang Toraja??"
Orang Toraja menjawab:"Kami khan wanita.. tega betul"

Tanpa ditanya, orang-orang selain orang jawa sudah bersepakat.. "Kalau begitu orang Jawa saja yang diceburin, toh di mana mana ada orang Jawa gitu..."


Byurrrr...

Dan akhirnya diapun berenang dan mendaapat pertolongan dari sampan berisi 5 orang. Dengan masuknya orang jawa itu, maka sampan berisi 6 orang. Sampai tengah laut lagi, ternyata berlebihan muatan .. Dan ditanya lagi:

"Mari kita berundi.. Siapa yang harus nyebur" .. Si orang jawa pun mulai deg degan.. jangan-jangan saya lagi neeeh...

Tiba-tiba kapten sampan berujar..."Tenang mas.. kita tidak akan menyeburkan orang berdasar Jawa nya.. Santai-santai"..

Legalah dia...

Tapi tiba - tiba semua saling berbisik, dan lagi lagi dia diceburin...

Korban pun tanya:"Lha mengapa saya lagi diceburin.. katanya bukan berdasar Jawanya??"

Kapten menjawab:"Ya karena sampeyan sudah basah, sekalian saja.. Kalau yang jawa harus nyebur, kami juga orang jawaa semua"

Mari berenang-renang ke tepian....

Hack Me Up ! ! !

http://facebook.com/bimosaurus/
Untuk rekan-rekan Contact Multiply, jika ada yang mencoba melakukan hacking/hijacking ke Facebook, account saya ini bisa dijadikan percobaan pertama.. Silakan bagi yang ingin melakukannya.. Dan silakan menuliskan Hack by ******* (nama anda)

Jangan MP saya ya!!

Senin, 09 November 2009

Ada apa dengan Facebook saya?

Hari ini, 10 Nopember 2009 saya memutuskan sementara untuk meninggalkan Facebook yang hampir satu tahun saya aktif di dalamnya. Belum terpikirkan kapan untuk aktif lagi bersampah-sampah dan bergombal-gombal di FluBabi itu. Sayapun juga memberikan warning dalam status saya terakhir bahwa kemungkinan saya akan aktif lagi namun dalam waktu yang tidak ditentukan.

Facebook, merupakan situs miniblog dimana semua orang digiring aktifitasnya untuk menampilkan apa yang sedang dia lakukan saat itu, kepada publik. Bukan saja aktifitas yang dituliskan. Hal yang ingin orang lain tahu, seperti misi, kata-kata semaunya sendiri, perkataan menginterogasi, indoktrinasi sangat marak disana. Narsisme di depan teman-teman juga sangat laris disitu. Lho bukannya di Multiply juga ada? Iya. Namun di Facebook jelas tulisan itu diarahkan pada kontak kita sendiri, jadi kita tahu apa yang akan dishare kan itu adalah hal yang kita ingin orang lain tahu sesuatu dari diri kita. Sedangkan Multiply secara default adalah akses untuk umum. Sehingga tidak selalu blog yang saya tuliskan ini terutama yang menyerang suatu karakter, ditujukan pada rekan kita sendiri.

Saya katakan, kejadian ini juga hanya kasuistik belaka, hanya pada saya pribadi mungkin yang terdapat perbedaan dalam berkarakter di MP dan fb. Di MP, sebagian teman adalah teman yang memang maya artinya kami belum pernah bertemu secara nyata. Sedang di FB, sebagian teman adalah teman nyata yang ingin berhubungan lewat dunia maya. Bagus memang. Teman SMA, SMP, Kuliah, teman kerja, dan teman - teman masa lalu bisa kita kumpulkan di situ dan kita seperti masih kuliah lagi, sekolah lagi dan tidak lagi ingat anak dan istri. Seakan kita diarahkan untuk kembali kepada masa lalu, karakter masa lalu, dan menjalani history yang ada di masa lalu juga.

Yang lebih mengherankan.. Di FB yang contentnya tidak terbaca oleh Google sekalipun, justru privasi saya merasa terancam. Komentar-komentar yang tidak pada tempatnya, diarahkan pada status kita seakan sang penulis komentar tidak lagi melihat keadaan kita yang sekarang. Tepa selira justru hilang karena merasa kita dulu bersahabat dan di FB juga bersahabat. Dan entah mengapa, di MP justru hal-hal seperti itu cenderung terjaga. Apakah orang-orangnya yang merasa bahwa situs ini lebih bersifat publik daripada FB, sehingga hati-hati dalam bicara, atau entah apa sebabnya.

Komunitas MP yang saya dapatkan juga justru lebih nyata gerakannya. Sebagian besar di MP adalah orang-orang yang memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan ingin mengembangkan diri bersama orang lain. Sedang di FB saya juga banyak sekali melihat pemalas-pemalas yang hanya nggombal di FB, dan gembira ketika di komentari..

Dari berbagai kasus, dan akhirnya suatu kasus yang agak kurang bagus untuk diceritakan, terjadi pagi hari tadi, akhirnya saya mencoba introspeksi status-status saya di FB. Saya pun memutuskan cuti sejenak dari Facebook. Bahkan tadi sempat juga saya mendeaktivasi account saya. Hanya saja saya merasa sayang terhadap prefix http://facebook.com/bimosaurus yang sudah ada, apakah akan hilang juga, karena bagi saya nick bimosaurus sudah melekat pada diri saya hendaknya jangan digunakan orang lain untuk menghindari salah persepsi rekan-rekan kelak.. Jadi nama itu saya pertahankan.. Juga tidak menutup kemungkinan untuk keperluan lain Facebook akan saya gunakan untuk hal yang lebih berguna lagi.

Tagging foto yang sembarangan dan akhirnya digunakan untuk berbagai promosi agar gambar seseorang dilihat oleh orang lain juga terjadi di Facebook. Hal ini juga membuat privasi saya sedikit terganggu. Seseorang menawarkan rok pink kok saya di tagged..

Nah dengan berat hati, saya mulai meninggalkan Facebook dengan maksud yang tidak menghilangkan silaturahim, saya meninggalkan pembacaan status-status teman-teman FB, juga pengiriman indoktrinasi-indoktrinasi saya kepada teman-teman, sehingga mulai detik ini saya bisa tidur tenang, tanpa FB.

Deactivate bukan hal yang tidak mungkin. namun saya masih membiarkan rekan-rekan melihat profile saya. Mungkin saya bakal check kapan-kapan untuk waktu yang tidak ditentukan. Namun yang jelas saat ini saya tidak aktif di FB. Ada ketidak cocokan disana, saya juga takut lama-lama terbawa narsis seperti orang orang Friendster. hihihi.. Saya ingin kembali ke habitat saya secara penuh... bimosaurus.multiply dan embah_maridjan@kaskus..

Semoga bisa cukup menjelaskan.. Dengan demikian saya juga telah membuktikan, bahwa memang FB tidak lebih baik (bgi saya) daripada Multiply..  So.. lanjut perang MP vs FB?

Terimakasih... mari berkarya untuk bangsa..

Alhamdulillah off dari Facebook

Rabu, 04 November 2009

Argh.. menyesal seumur hidup Polisi muda ini...


http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2698351







Ternyata kedewasaan itu MUTLAK perlu.. boleh fanatik dengan apa pun yang kita pegang tetapi jangan sampai membuat kesombongan... lengkapnya baca aja di kaskus...

Selasa, 03 November 2009

[bayar utang] Cerita tentang pak Welas..

Suatu ketika saya pergi ke Karawang untuk menjenguk anak dan istri yang saat itu masih di Karawang. Saat pulangnya ke Jogja, dengan bis Sumber Alam, saya bersebelahan dengan seorang bapak yang bernama Pak Welas, asli Bantul namun berdomisili di Kulonprogo. Profesi beliau adalah seorang anggota Dinas Gangguan PLN setempat. Beliau tiba-tiba menceritakan beberapa cerita yang menunjukkan betapa beratnya bekerja sebagai anggota dinas Gangguan PLN.

Pak Welas(dengan bahasa jawa halus): Wah mas, kalau saya bisa kerja yang lain, saya kerja yang lain mas, tapi saya nggak bisa apa apa.. bisanya cuma ini...

Itulah salah satu kata-kata pak Welas.. Beliaupun mulai bercerita banyak hal antara lain adalah suka duka ketika dia harus menghidupkan listrik 14.000 rumah di sekitar Kulonprogo saat gempa Jogja melanda, sementara ibu beliau juga menjadi korban yang alhamdulillah selamat namun terluka parah karena tertimpa kayu besar.

Dimarah-marahin orang karena gangguan alam yang menyebabkan listrik terputus, seperti pepohonan, hujan angin, tiang listrik di sekitar pantai selatan Jawa yang sering sekali berkarat. Dan semua itu harus ditanggung oleh 4 ORANG PERSONEL saja. Bahkan hampir dibunuh orang juga pernah. Kisahnya adalah ketika dia mengadakan program pemangkasan pohon, melewati kebun penghasil gula jawa, pemiliknya tidak terima, dan malah mendatangi pak Welas sambil membawa arit.. Padahal orang tersebut adalah berlabel Haji. Namun sore harinya pak Haji itu mendatangi lagi pak Welas dan meminta potong aja seluruh pohon kelapanya. Ternyata siang itu, anakbuah pak Haji tewas di atas pohon akibat tersengat Listrik.

4 orang tersebut selalu pernah terjadi masalah dengan kecelakaan kerja, jatuh dari tiang akibat tersengat tegangan tinggi juga pasti mereka alami. Belum lagi seorang mantan teman kerja yang telah pindah di Gunungkidul harus meninggal di Transmisi Tegangan Tinggi akibat kesalahan prosedur informasi yang melalui HT. Listrik di pusat telah dihidupkan ketika orang tersebut masih di atas mengahadapi listrik. Pak Welas sendiri pernah koma 3 hari akibat jatuh dari tiang lisrik dengan luka bakar di dada.

Tidak bisa tidur tiap malam karena ada gangguan per rumah maupun per daerah juga harus dihadapi pak Welas dengan pengabdiannya kepada negara tersebut. Saat itu beliau mengatakan: siapapun rasanya kenal dengannya, dan akan mencari dia untuk memarahi. Didemo warga hanya karena salah satu harus diputus sambungan listrik, juga sering dia dapatkan.

Cerita itu mengubah cara pandang saya terhadap gangguan PLN. Sejak saat itu, seperti apapun kondisinya saya berusaha sekali untuk tidak marah-marah atau misuh2 ketika PLN harus mematikan ataupun karena gangguan. Bahkan ketika jaman kost kita juga tahu sendiri, gardu dan subgardu PLN yang ada di sekitar kampus UGM yang sering meledak adalah karena beban di luar kapasitas yang sebenarnya telah terperhitungkan dengan baik.. Jawabannya adalah: pencurian listrik baik oleh rumah dan pedagang kakilima yang seneng nyanthol listrik, adalah hal yang PLN tidak memperhitungkan hal itu, karena memang itu adalah pencurian.

Lebih-lebih disaat seperti saya di Asmat ini, PLN telah ada, PDAM juga, namun mengapa tidak bisa aktif? Justru karena warga asli daerah ini melakukan penyulitan-penyulitan yang membawa primordialisme. Dengan alasan tanah milik nenek moyang, kabel yang melintasi tanah itu saja diminta membayar sewa yang cukup tinggi, begitu pula dengan pipa.. Dengan demikian siapa yang pantas dipersalahkan?

Semoga cerita ini menjadi pembayaran hutang saya kepada adik saya, yang saya janji menceriterakan dari sisi yang akhirnya bisa saya pahami.. Saya tidak memihak PLN, namun kita berusaha melihat dari sisi yang berbeda yang ternyata ada kesalahan di sisi lain itu....


[Nonton TV] Bangsa yang sedang berwudlu...

Sedih melihat kenyataan negeri ini yang sedang dilanda mafia-mafia.. tapi senang karena bangsa ini sedang berwudlu..

Wudlu bagi umat muslim, merupakan proses bersuci dari atas sampai bawah. Atas dilakukan lebih dahulu daripada bawah. Karena jika bawah dibersihkan terlebih dahulu, maka bagian bawah akan kotor lagi ketika atas dibersihkan.. Namun sebelum atas dilakukan, ada proses dimana kedua belah tangan saling membersihkan, dimana merupakan alat yang digunakan untuk saling membersihkan. Kali ini, diantara lembaga pembersih negara saling mencuci yang akhirnya kelak semoga bangsa kita menjadi dewasa dan bersih.. Semoga

Senin, 02 November 2009

[Khayalan-ngayawara] Sesuatu, dari kita, untuk Indonesia.. Sesuatu, dari kita, untuk Papua


Hampir 2 minggu, saya berada di Asmat, rasanya sudah sedikit bosan.. blusukan di Asmat rasanya adalah ya seperti itu seperti itu saja. Saya dan teman-teman akhirnya justru mendapatkan kesimpulan.. Jika kita ke Asmat, apa yang indah dari Asmat, akhirnya di mata kita akan terkalahkan oleh hal yang tidak menyenangkan..

Lho? Apa saja yang tidak menyenangkan? Sulitnya hidup di kota Agats, membuat semua orang malas tinggal disini meskipun ada beberapa gelintir orang Toraja, Jawa, Makassar, yang mereka nekad karena melihat keuntungan diri mereka sendiri ada di kota ini.
Ketiadaan listrik yang diselenggarakan negara (meski ada PLN), ketiadaan PDAM, ketiadaan Telekomunikasi selain Telkomsel yang juga sering njengking akibat overload atau ganti genset.. Ketiadaan jalan darat yang memadai untuk lalu lintas darat, sangat mempersulit kehidupan disini. Air yang diminum orang adalah Air Minum Dalam Kemasan yang didapat dari daerah lain dengan harga yang mahal, atau air hujan yang ditampung. Siapa yang bisa menampung lebih banyak, maka dia akan lebih lama bertahan di musim kemarau.

Ketiadaan Listrik yang terselenggara negara juga membuat iisiatif orang yang mampu untuk menggunakan genset dengan bensin Rp 10.000,00 perliter dengan perkiraan per minggu habis 10 liter. Ketiadaan jalan darat memaksa harga juga makin melambung.. Transportasi air dan udara adalah alternatif pilihan mereka. Transportasi air memiliki beberapa alernatif dengan menggunakan kapal kapal besar seperti KM Kelimutu yang 2 minggu datang 2 kali ke kota Agats, sekali ketika dari Merauke ke Makassar dan Jawa, dan sekali ketika kapal itu balik ke Merauke. Alternatif lain adalah dengan charter speedboat yang biasanya sekitar 12 juta sekali jalan untuk Agats - Timika. Sebuah harga yang sangat mahal untuk sebuah transportasi dengan resiko tinggi.. (kecuali bagi mereka yang suka bertualang).. yang salah salah akan terperosok seperti yang kawan kami alami ketika terperosok ke pulau Tiga, Pulau dimana kru TV7 (Trans7 sekarang) harus hilang di pulau yang kata orang masih ada pemakan manusianya itu.

Segudang masalah disini.. Apa Pendapatan Asli Daerah sini? Hampir pasti jawabnya adalah: TIDAK ADA. Pertanian tidak jalan di lahan gambut asin seperti ini. Jalan seluruhnya adalah jalan kayu. Seluruh Agats.. Beras diimpor dari Jawa, sayuran dari Sulawesi dan Jawa, dan sebagainya. Bagaimana tidak mahal??? Berikut list harga yang bisa saya dapat:

1. Batu Kapak = 5 juta
2. Rumbai semacam koteka = 700 ribu
3. Kacang panjang 5 = 5000
4. Wortel 1 biji = 5000
5. dsb

Kami kaget ketika harus masuk pasar dan menanyakan beberapa harga.. uang di saku yang di Jogja 20.000 kami berani main ke mana mana, harus kami simpan dikumpulkan beberapa kali untuk jajan disini..

Permasalahan lain disini selain Sumber Daya Alam, adalah Sumber Daya Manusia yang terhitung kurang. Sebuah lingkaran setan yang ada disini adalah : SDM yang kurang ternyata membawa solidaritas tinggi kesukuan (karena merasa terdesak orang lain) yang kemudian memencilkan mereka sendiri dan akhirnya menutup mereka dari kemajuan, yang memperendah tingkat SDM mereka juga.. Masyarakat asli disini akhirnya hanya menjadi nelayan, tukang pikul dan segudang pekerjaan kasar lainnya, yang padahal mereka sebenarnya tidak bodoh.. Semua makhluk Tuhan memiliki potensi dimanapun letaknya..

Masalah Papua, apapun, dan dimanapun kotanya, adalah masalah kita juga. Kita tidak bisa berbangga ketika Freeport menghasilkan emas yang justru diambil orang lain, tidak bisa berbangga juga dengan budaya Asmat tanpa kita memperhatikan masalah yang ada di Asmat ini. Seharusnya kita, anak bangsa melihat kondisi seperti ini..

Terbayang satu khayalan untuk membangun sesuatu yang berguna bagi kota Asmat ini dengan cara memotong lingkaran setan SDM dan SDA disini.. Misalnya dengan pembuatan sebuah lomba karya tulis saja Teknologi Tepat Guna, atau Pengembangan Sumber Daya, untuk Asmat, dengan beberapa info awal identifikasi masalah dan potensi Asmat ini dari nara sumber yang ditunjuk, dimana hasil karya tulis harus dapat dipertanggungjawabkan suatu ketika jika memenangkan lomba, dengan implementasi Karya Tulis tersebut... Misal: disini air sungai memiliki debit yang cukup untuk memutar Turbin Air berbagai jenis, yang berpotensi dibuat sebuah pembangkitan tenaga Listrik. Atau misal lebih hebat, berlaku seperti orang Belanda dalam membuang air laut dari depresi continental yang ada di negaranya..

Tetapi.. ini baru sekedar catatan awal , catatan perjalanan , dan sekaligus Curhat tentang keprihatinan bahwa masih ada bagian negara kita yang seperti ini.. Hiks..

Namun, semoga dari tulisan yang ngayawara ini juga ada sebuah tindakan lanjut yang akhirnya bisa sedikit demi sedikit, dari Multiply -ku Untuk Indonesiaku