Kamis, 27 Agustus 2009

Mengapa UNDIP Mulai Menolak Mahasiswa asal malaysia?

Dapat kabar dari sebuah tayangan berita TV Swasta tadi pas sahur. Bahwa Universitas Diponegoro telah memulai menolak mahasiswa asal negeri jiran, malaysia dengan poin-poin sebagai berikut:

  1. Bahwa mahasiswa asal malaysia tidak dapat mengimbangi kemampuan intelektual mahasiswa Indonesia dan kurikulum standard UNDIP.
  2. Staf Tata Usaha Universitas Diponegoro kesulitan menagih biaya kuliah bagi mahasiswa asal malaysia
  3. UNDIP lebih memilih memberikan jatah kursi kuliah pada mahasiswa Indonesia dari luar Jawa daripada memberikan jatah pada mahasiswa asal malaysia
  4. Solidaritas atas pelecehan yang dilakukan oleh oknum-oknum malaysia atas hak milik Bangsa Indonesia, baik berupa budaya, kekayaan alam ataupun pelecehan lainnya

Saya sangat menyambut gembira berita ini, dengan beberapa warning, yaitu:

  1. Perlu dipikirkan juga bahwa bangsa Indonesia banyak yang mencari penghidupan atau pendidikan di malaysia (yang terakhir ini, ya mengapa ke malaysia :D )
  2. Pelakunya adalah OKNUM, bukan masyarakat malaysia secara keseluruhan. Saya memiliki beberapa teman asal malaysia, justru dia sangat malu dengan kelakuan pengambil keputusan bangsanya yang sebenarnya tidak pernah merdeka itu
  3. Pihak ketiga. Indonesia yang makin solid, akan membuat pihak yang menginginkan Indonesia ini kacau. Paling mudah adalah melawan malaysia. Perlu diingat bahwa pasca gempa aceh 2004-2005 telah ditemukan ladang minyak raksasa di sekitar Nanggroe Aceh Darussalam. Tentu banyak negara barat yang menginginkan ini. Paling mungkin adalah membuat negeri ini kacau.. terutama di sekitar perbatasan 

Nah begitu kira kira..

Diposting oleh di
Label: ,

29 komentar:

  1. Dewi Kolbuniah Nur Ainy27 Agustus 2009 pukul 20.19

    Kenapa ya terjadi seperti ini ?

    BalasHapus
  2. Ignatius Tyok27 Agustus 2009 pukul 20.23

    wakakakaka...
    ya udah ambil poin2 pentingnya aja mas

    BalasHapus
  3. Bimo Racun27 Agustus 2009 pukul 20.26

    Ya itulah mbak.. kepentingan dan keserakahan, entah yang mana :D

    BalasHapus
  4. Bimo Racun27 Agustus 2009 pukul 20.27

    Kata leluhur saya ngendiko gini mas:

    "... bejoning wong, sing tansah eling lan waspodo"

    BalasHapus
  5. t4mp4h mbois27 Agustus 2009 pukul 20.36

    ra popo buat shock terapi ...

    BalasHapus
  6. Bimo Racun27 Agustus 2009 pukul 20.38

    mestine yo mak jegagik cah malaysia sing kuliah nang Indonesia ya hahaha

    BalasHapus
  7. Sanggar Mewah27 Agustus 2009 pukul 20.59

    - Indonesia pernah membantu perjuangan Malaysia
    - Mahatir adalah peniru Soekarno dalam hal ketegasan dan nasionalisme
    - Malaysaia banyak belajar dari Indonesia (contohnya Petronas yang belajar dari pertamina)
    - Kawan-kawanku yang terpandai justru menjadi dosen di Malaysia karena ketika di Indonesia hanya dihargai sebagai buruh pabrik

    Mengapa malaysia sekarang lebih maju? Mengapa mereka yang pernah menjadi "murid" Indonesia melecehkan sang guru yang semakin mundur?

    Bukankah sebaiknya kita tidak menyalahkan si murid kreatif tetapi justru bersinergi untuk memacu diri untuk menjadi yang terbaik?

    BalasHapus
  8. Bimo Racun27 Agustus 2009 pukul 21.23

    matur nuwun tambahannya mas.. Memang seharusnya kita mulai perbaiki diri, supaya tidak lagi ada bangsa lain yang menginjak2 kehormatan bangsa INDONESIA RAYA ini

    BalasHapus
  9. Beta Jones27 Agustus 2009 pukul 21.38

    terbelakang dong ya mereka2?

    BalasHapus
  10. Teguh Rasyid27 Agustus 2009 pukul 22.20

    baru denger...

    BalasHapus
  11. zukhruf an Navis27 Agustus 2009 pukul 22.23

    hemm,,imbas atas keserakahan mereka pak??

    BalasHapus
  12. Salim Darmadi MD27 Agustus 2009 pukul 23.34

    Setuju Pak, itu hanya oknum. Di sini saya punya banyak kawan Malaysia, tidak semuanya memandang inferior bangsa kita...

    BalasHapus
  13. ~ siskaris ~28 Agustus 2009 pukul 00.17

    bersatu kita teguh..... bercerai.... sayang gono-gini-nya malah buat rebutan barat....

    BalasHapus
  14. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 00.27

    ya mestinya ya :D

    BalasHapus
  15. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 00.28

    baca apa denger hehehehe

    BalasHapus
  16. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 00.28

    nah itu kita juga ndak tau khan.. mungkin karena mereka tidak punya kebudayaan.. mereka khan belum pernah merdeka

    BalasHapus
  17. ditz ...28 Agustus 2009 pukul 00.30

    kalo gw melihat justru bukan malaysia yang jadi sumber masalah... tapi pemerintah Indonesia sendiri akar masalahnya... tidak tegas, tidak berwibawa, tidak dihormati [jangankan oleh bangsa lain, sama menterinya aja gak dihormati]...

    bukannya membela Mbak Harto, tetapi jika pemimpin kita mempunyai wibawa, dan ketegasan seperti si Mbah, gw rasa Malaysia, Singapor, bahkan Australi gak akan berani seperti ini...

    BalasHapus
  18. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 00.30

    ya kasihan juga memang jika "digebyah uyah" disamaratakan. ada juga teman saya yang memang orang malaysia tetapi ternyata leluhurnya ornag indonesia, dia juga sedih jika 2 bangsa leluhur mereka berantem.. tapi.. kalau ada ganyang malaysia saya ikutan :D

    BalasHapus
  19. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 00.31

    yang saya takutkan adalah : Cadangan minyak Aceh sing ditemokke pasca gempa aceh itu lho bu.. Tiwas gelut dewe, ternyata minyak e dicolong khan ciloko

    BalasHapus
  20. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 00.34

    betul mas, mungkin justru kita harus di SENTIL seperti ini agar kita menghargai karya, budaya dan hak bangsa kita sendiri...

    BalasHapus
  21. bune shafahilman28 Agustus 2009 pukul 03.52

    saya setuju ini.

    BalasHapus
  22. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 03.55

    ya memang kita nggak bisa nggebyah uyah ya, kita tetap harus tunjukkan bangsa kita bukan bangsa preman, yang suka main sweeping orang malaysia

    BalasHapus
  23. danu soenarto28 Agustus 2009 pukul 09.45

    Ya sepanjang si murid ga mbedal dari pakem, si murid tidak lupa sangkan paraning dumadi, bisa ngluhurake orang tua dan guru, si murid punya rasa terima kasih pada guru dan orangtua,si murid disamping pandai juga santun.
    Pastilah sang guru bangga melihat simurid. tapi kalau sebaliknya ya repotlah.

    BalasHapus
  24. Bimo Racun28 Agustus 2009 pukul 20.41

    jadi murid durhaka ya mas :D

    BalasHapus
  25. Vatih Rosyadi29 Agustus 2009 pukul 03.37

    Nice artikel.. Emang harusnya kita juga harus sadar diri akan hal ini.

    http://nadheya23.multiply.com/journal/item/60

    BalasHapus
  26. Bimo Racun29 Agustus 2009 pukul 03.43

    matur nuwun mas.. mari kita berusaha menghargai kita snediri, kalau bukan kita, siapalagi kalau bukan malaisia :D

    BalasHapus
  27. .: Agung :.2 September 2009 pukul 08.57

    point tiga malah nembe krungu inyong kang.... suwun inpone
    *rapatkan barisan*

    BalasHapus
  28. Bimo Racun2 September 2009 pukul 19.58

    sami sami ooom

    BalasHapus
  29. Unknown15 April 2017 pukul 03.53

    SEKEDAR INFO BOCORAN TOGEL
    JIKA ANDA BUTUH A'NGKA GHOIB/JITU
    SGP HK MALAYSIA ARAB SAUDI LAOS
    2D_3D_4D-5D-6D-7D DI JAMIN 100% TEMBUS...
    SAYA BUKTINYA SUDAH 5X JP
    DAN SAYA SUDAH BENER2 YAKIN DENGAN AKI RORO
    YANG TELAH MEMBERIKAN ANGKA RITUAL NYA
    BAGI ANDA YANG SUKA MAIN TOGEL
    & INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN GABUNG DENGAN AKI RORO
    SILAHKAN HUB DI NO: ((_082_336_642_456_))


    Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
    benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D
    dan alhamdulillah saya dpat Rp 250 juta dan semua ini
    berkat bantuan angka dari AKI RORO
    karena cuma Beliaulah yang memberikan angka
    ritual yg di jamin 100% tembus awal saya
    bergabung hanya memasang 100 ribu karna
    saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
    tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
    angka nya,,,,buat anda yg butuh angka yang di jamin tembus
    hubungi AKI RORO DI NO: ((_082_336_642_456_))
    insya allah beliu akan siap menbatu kesusahan anda
    ''kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI RORO

    BalasHapus

Langganan: Posting Komentar (Atom)