Fanatik

Fanatik itu ada di semua tempat di hati ini.. Potensinya sangat tinggi.. Fanatik mematikan obyektifitas, dan menutup pintu masukan yang akan masuk dari sisi lain. Fanatik jelas akan membentuk eksklusifitas tersendiri.. Fanatik juga memiliki potensi untuk disulut provokasi, dan fanatik juga berpotensi untuk tersebarnya berita dusta... Fanatik juga akan menyuburkan paham lain yang bernama primordialisme..

Di negara multi komunitas, masih bersikap fanatik? Bukalah sebentar pintu hati kita untuk orang lain, meski hanya dari sisi yang dapat kita terima.. Segera hikmah akan segera masuk..

"Ambillah dari dubur ayam, jika itu adalah telur"


Contoh fanatisme yang pernah saya ikuti:


Fanatik terhadap almamater

Contoh untuk ini adalah: saya sepertinya malas membaca literatur yag berasal tidak dari almamater saya.. Ini telah terbongkar dengan komunitas luar yang multi-edukasi

Contoh lain adalah:

Fanatik terhadap suku..
Fanatik terhadap jama'ah lain yang bukan anggota yang sama dengan komunitas saya
Fanatik terhadap kota asal
Fanatik terhadap agama
Fanatik terhadap MULTIPLY
Fanatik terhadap Indonesia


Fanatik boleh.. tapi sepertinya tidak perlu hingga menutup silaturahmi / hubungan antar individu... Begitu? (Kecuali fanatik MP lho)