Hujan.. Tatkala datang dihujat, tatkala tidak datang dirindu

Kemarin, saya pulang kantor terpaksa dengan keadaan kehujanan.. Begitu keluar kantor, ternyata hujan rintik yang lumayan juga tetep bakal klebus.. Saya dan teman-teman mengatakan:"Wah giliran pulang kok ya hujan"..

Rasanya, saat itu hujan adalah hal yang tidak disukai. Bahkan dalam berbagai cerita, berbagai sinetron, berbagai film, hujan digambarkan pada suasana sedih, berduka atau sejenisnya.. Bahkan banyak digambarkan kata-kata seperti ini:"Dibalik hujan masih ada mentari, ayo tetap berharap dan berusaha".. Rasanya hujan adalah sesuatu yang menutup kesenangan.. Atau kata-kata seperti ini:"Ah ternyata dalam tangis sang hujan masih ada hiburan dari Tuhan:bianglala.."

(Buat yang tidak tahu Bianglala, bianglala itu pelangi)

Tadi siang, hujan tidak ada.. Jalanan amat panas.. Status-status YM pada berteriak:"kenapa nggak hujan, jalanan panasnya kayak neraka gini".. Hujan, datang salah tidak datang salah juga..

Lagi-lagi salah... Marilah kita mencoba berterimakasih kepada Tuhan, tentang hujan yang datang.. dan tentang hujan yang tertunda..


Inna fi kholqis samaawaati wal ardl wakhtila fii laili wa nahaar, laa ayatu, lil ulil albaab - (QS, Ayat?? Lupa)

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan beeredarnya siang dan malam, terdapat tanda-tanda, bagi orang yang mengambil pelajaran...


Semoga kita tergolong orang yang pandai mensyukuri  dan pandai berbaik sangka semua rahmat dari Tuhan...