Beberapa keganjilan antara lain:
- Produk ini adalah produk retail kami yang kami jual secara retail 2.5 juta, tetapi pada kenyataannya mereka meminta custom, dan akhirnya berubah menjadi sebuah project yang kami menerima 3.5 juta, dengan pajak ditanggung kami. Secara hitungan akhirnya kami mendapat 2.8 juta. Oke, tidak masalah karena hal itu bisa menaikkan portfolio kami
- Nota, faktur pajak dan lain sebagainya yang harus kami tandatangani adalah bahwa kami diminta menandatangani sebuah project dengan nilai 13.5 juta. Di dalamnya terdapat pengadaan komputer. Sayangnya ketika kami installasi, komputer yang kami gunakan, bukan komputer yang baru, namun menjadi satu dengan server yang lain.
A: Gimana mbak, kerjaan njenengan di Acc nggak?
B: Belum je mas, gimana ya? Sedangkan si mbak C itu lancar mulus dan sekarang sudah tahap mencari developer
A: Ini materinya yang njenengan cari agak susah atau gimana sih
B: Nggak tahu, mungkin yang lain share nya ke atas lebih gede hehehehe
A: Hahahahaa
Saya terus terang berburuk sangka disini. Menurut anda kira kira apa??
Tetapi lihat juga kenyataan ini. Suatu ketika saya diminta implementasi sebuah instansi milik propinsi Jawa Tengah.
- Awal project saya sudah diancer-ancer oleh seorang abdi negara:"Mas aku butuh duit je, dan sekarang nggak dapat bonus olah data lagi di kantor, njenengan bisa buat blablablabla ini nggak". Jelas saya jawab:"Bisa". Berangkatlah kami Yogya - Semarang selama beberapa kali untuk urus system dan administrasi.
- Nilai Project kami sebenarnya tidak gede. Kami cuma minta installasi itu hanya 7 juta. Sang abdi negara bilang: "Mas, 7 juta itu dengan modemnya ya, silakan nanti notanya dibuat juga, saya tolong dikasih uang olah data 3,5 aja untuk 5 juta record lebih". Tetapi nilai yang kami tandatangani adalah 14 juta dan kami disepakati mendapat 6 juta, dan hingga hari ini belum sepeserpun terbayar, dan sistem juga belum kami aktifasi. Konon mereka juga membuat project yang sama dengan perusahaan lain dan sepertinya tidak jalan juga.. Prasangka buruk saya adalah, mereka membutuhkan menurunkan dana dari atas untuk bagi-bagi di kalangan mereka.
Seorang teman saya yang menjadi PNS baru 1 tahun di sebuah kabupaten di bagian utara pulau Jawa, pernah berkunjung di Jogja, dan dia mengatakan:"Tuh mas, aku baru sebentar aja bisa beli Megapro, bisa beli ini itu dll.. Maklum koruptor sekarang hehehe, banyak orang berbagi project sama aku"
Lihat juga pengakuan seorang rekan saya yang alim berikut ini, dia adalah abdi negara di sebuah pulai di Indonesia. Saat bermain ke jogja dia ngobrol dengan saya seperti ini:
"Bim, aku bingung... Jika aku tidak ambil uang seperti itu, aku dibuang ke Papua.. Jika kuambil, aku bisa dimarahi istriku yang ketat dalam memilih uang halal buat anak.. Harus kuapakan uang ini? kalau buat fakir miskin anak yatim kok ya saya berderma dengan uang seperti ini"
Bandingkan dengan ini:
- Kami mendapatkan project mobile application senilai 200 juta di sebuah NGO Internasional di Aceh pada tahun 2007
- Ternyata proses dokumentasi tidak rumit, segala sesuatu telah dipikir mereka
- Akomodasi perjalanan, tempat tinggal, makan seluruhnya ditanggung oleh mereka. Perjalanan pun kami dijamin dengan penerbangan Garuda
- Nilai 200 juta tersebut FULL tidak ada terpotong sepeserpun. Laporan yang kami buat untuk UNICEF sebagai penanggung dana, tidak ada yang hilang sama sekali
Tampak jelas sekali cerita-cerita di atas ini, merupakan perbandingan menyolok antara sebuah substansi project. Silakan bandingkan sendiri.
Saya tidak tahu. Selama ini jalur masuk ke Pegawai Negeri Sipil adalah jalur yang susah, mulia dan butuh orang pandai dan bermoral. Lihat saja test-test yang dilewati oleh para calon abdi negara tersebut. Mereka adalah orang yang jago di bidang moral, kepandaian, dan segala sesuatunya lah, termasuk bersikap. Namun yang aneh adalah mengapa mereka berlaku seperti itu?? Pertanyaan berikutnya adalah:
- Apakah testnya salah?? sengaja pilih orang yang seperti itu?
- Apakah saya yang memang bodoh? Yang jika masuk ke dalam lingkungan itu , saya jelas lebih bobrok dari mereka?
- Atau apalah? Saya tidak tahu...
Saya hanya takut:"jangan-jangan mental kita seperti itu, dan kita tidak melakukan itu dan menulis seperti ini hanya karena kita tidak mendapat kesempatan melakukan itu"
Pertamax diamankan.. dan siap off dulu hingga nanti pagi.. menyelesaikan 4 project web sik, masing masing dari swasta
BalasHapusha ha.. jd inget dulu pernah dpt proyek ngerjain sticker vynil utk lingkungan depnaker... total order nya cuma 6 juta. tapi begitu mau buat kwitansi, si "abdi negara" itu minta dibuatkan 16 juta... *gubraks, ngejengkang*
BalasHapusHehehe ini cerita ternyata tidak hanya dilalui oleh saya dan beberapa teman teman disini.. Tapi jujur saja kak, bahwa memang ada teman-teman yang busuk yang mereka juga memaksakan "tip aneh" untuk melicinkan jalan mereka.. ini yang juga saya kurang setuju. Tapi setahu saya, mereka juga begitu karena mereka tahu diatas seprti apa.. Dan diatas kok ya masuk saja itu uang..
BalasHapuswah kok pelajaran meneh taaa....? istirahate kapan pak Guruuu...
BalasHapus(lagimalesmacadotkom)
lha jare males kok comment :D
BalasHapus*njur dikon posting opo
generalisasi ?
BalasHapusups, sori, takut komen disini, ndak dikira pembelaan diri, maklum, statusnya abdi negara juga .. :D
banyak kok, abdi negara yang masih bermoral dan takut Tuhan, semoga Mas Mbo bisa menemukannya di tempat yang tidak terlalu jauh, kerabat2 Mas Mbo sendiri, banyak toh yang jadi abdi negara .. ^^
Mohon dibaca lengkap ;) dibagian bawah tulisan diatas sudah ada jawabnya
BalasHapusMohon baca juga bagian terquote ini yang sebenarnya sudah ada pada tulisan, secara lengkap..
BalasHapusbaca juga pada ending dari tulisan ini.. yang saya quote ini
BalasHapusSemoga bisa ditangkap, apa maksud saya menuliskan tulisan ini. Biasanya sebuah tulisan akan memiliki unsur pembukaan, permainan opini, belok sana sini dan terakhir biasanya akan mengandung maksud sesungguhnya dari seorang penulis.. Semoga tidak terjadi salah pengertian.. dan bisa memahami unsur introspeksi diri yang sengaja saya tuliskan di akhir bacaan.
Saya juga berharap.. kita cermat dalam memandang sebuah tulisan.. Saya yakin kebodohan kecermatan tulisan paling bodoh adalah ketika George Aditjondro harus memukul mata Ramadan Pohan dengan buku, hanya karena Ramadan Pohan mengkritik buku "Gurita Cikeas" tanpa membaca isi, dan hanya judul saja...
Semoga bagian ini sempat terbaca, dan terbaca juga apa maksud saya menuliskannya.
System Mas,...
BalasHapusSystem yang membuat kita bobrok selama ini,
dan berkaitan dengan moral...saya kira kita sepakat ini adalah manifestasi dari keteladanan umara pada bawahan dan rakyatnya...
Saya sedikit mengerti sulitnya PNS kecil yang memegang idealis untuk tidak tergerus pada hal - hal yang berbau korupsi dan manipulasi....
karena itu terjadi pada Alm. Abah, hingga beliau meninggal di 2005 lalu....
Bila bicara system, maka gebrakan ada di tingkat paling atas,
" Mulailah dari diri sendiri " seperti omong kosong, sama halnya dengan kampanya para wakil rakyat dan calon pejabat pemerintah dulu di atas panggung.....
Ini mas kata yang saya benci tapi itu sebenarnya baik buat saya.. Mengapa? Karena saya sering meminta pada teman saya berubah, namun saya sendiri yang masih stug dengan keadaan lama
BalasHapusKata ini yang kita perlukan sebagai diri sendiri dan diri kita sebagai makhluk sosial dan berbangsa.. Semoga kita bisa memulai dari diri sendiri.. Wah makasih banget tambahan kata penting yang saya benci ini
Hahaha......
BalasHapusBersatu kita teguh bercerai kita cari proyek dewe dewe, filosofi dosa berjamaah...
urgh.. takuuutt
BalasHapusbenar sekali mas bimo .... hal yg mas bimo takutkan itulah yg sering terjadi ....
BalasHapusaku sendiri sering mendapati bhw kita lantang berteriak ini korupsi, ini mark up, ini itu dll dll .... sewaktu kita tak mendapatkan bagian ...
namun sewaktu kita mendapat bagian, atau sewaktu yg melakukan itu adl saudara kita, keluarga kita, sahabat kita, teriak-teriakan itu lenyap begitu saja ....
smoga kita semua selalu diberi kekuatan dan kemudahan dlm menghadapi semua itu ....
amien, dan saya yakin Tuhan akan memberikan jalan yang baik supaya kita juga menjadi orang yang baik :)
BalasHapustergantung TUHAN...
BalasHapushehe maap.. maksutnya tergantung yang kita sembah... alhamdulillah. Tuhan yang M sembah adalah Tuhan yang Maha Super Kaya.. jadi M ga perlu merasa cari rejeki laen selain yg dikasih Tuhan M...hehe
sikap ini yang masih perlu ku pelajari M :).. Matur nuwun ya M atas masukannya..
BalasHapusBlueprint sebuah kota dijateng nilainya 50 jt, digarap dan kelar saat pencairan perlu dana 20 jt untuk melewati 4 tandatangan, padahal duit blm cair di Bank Jateng, kelar garap2 cuma kebagian share 700 rb setelah kerja keras 3 bln.
BalasHapuseh bulan berikut dapat order dikabupaten lain, belum jg dibuat dah dipalak sekda :
"pak tolong siapkan dana buat saya 5 jt dan buat pak bupati 10 jt" gubrak, langsung balik kanan.
Makanya tips buat pejabat dan PNS, biar tidak stress dan gila dipenjara karena korupsi, maka niatkan dari awal menjadi pejabat (DPR) dan PNS adalah siap korupsi. so ketika terbukti akan siap mental dan tenang dipenjara, sperti anggota DPR yg sumringah dipenjara karena sudah niat korupsi :D
Pertama, aku kaget nek ngono kui, tapi saiki wis ora kaget karena biasa kok heheheh. Siapakah yang pertamakali mengajariku tentang pengetahuan korupsi?
BalasHapusJawabannya adalah: Kampus yang harusnya IDEALIS. Kelingan banget ketika seorang koordinator di LPM UGM meminta kuitansi kosong setelah memberikan uang 100 ribu , dimana kuitansi itu akan dimintakan bantuan ke Pemkot Jogja :)
apik tenan
kok apik entuk elmune seko kampus, lha aku sejak jaman skulah nang MAN je :D
BalasHapuswaaaaaa.. man? wis ngajari ngono? :(
BalasHapusya begidulah hihihi...
BalasHapusnek saiki piye? diajari ra :D
BalasHapus