Kamis, 20 Agustus 2009

Waspadalah dengan KEPUASAN, karena dia berimpit rapat dengan kebosanan dan kejenuhan..

8 komentar:

  1. iya mas..jadi lebih baik, nggak puwas? halah..maksude mesthi ora ngono..hihihi

    BalasHapus
  2. aku sedang merasakan hal semacam itu...

    BalasHapus
  3. saya sedikit ingat tentang pelajaran Ekonomi jaman SMA mbak, bahwa kita memiliki tingkat tingkat tertentu dengan rasa NIKMAT.

    1. Tatkala kita kehausan , ketika kita dapat menemukan teguk air, maka kita akan terasa segar dan nikmat
    2. Jika kita lanjutkan, minum kita, lambat laun kita akan mengarah ke titik puas..
    3. jika kita lanjutkan lagi, maka kita akan menemukan titik bosan setelah puas..

    Saat itu nilai air sudah tidak lagi berarti bagi kita karena kita sudah bosan minum

    BalasHapus
  4. Bener kang, dan ini perlu kita rasakan ben kita mencari variasi dengan pencarian rasa nikmat yang lain, target target baru..

    BalasHapus
  5. men ra kebablasen njuk pie kang carane?

    BalasHapus
  6. hahaha mending mbak dari pada belum apa apa udah bosan

    BalasHapus