Senin, 07 Juni 2010

[PIC] Gara2 Luluskan dokter termuda di Indonesia, UGM masuk MURI

Luluskan Sarjana Kedokteran Termuda, UGM Raih MURI Sat, 06/05/2010 - 09:07. JOGJA (KU) – Universitas Gadjah Mada meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas keberhasilan meluluskan sarjana kedokteran termuda, umur 17 tahun 9 bulan atas nama Riana Helmi yang diwisuda 19 Mei 2009 lalu. Penyerahan piagam rekor MURI ini diterima secara simbolis oleh Sekretaris Eksekutif UGM Drs. Djoko Moediyanto, M.A., Sabtu (5/6) di Gedung Auditorium Fakultas kedokteran. Selain memberikan penghergaan ke UGM, MURI juga menyerahkan penghargaan kepada Riana Helmi selaku pemegang rekor lulusan termuda. Sekretaris Eksekutif UGM Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., dalam sambutannya mengatakan UGM memberikan apresisai kepada MURI yang telah memberikan penghargaan kepada UGM secara kelembagaan dan Riana Helmi selaku mahasiswa yang berhasil lulus sebagai sarjana termuda. Menurut Djoko, penghargaan tersebut sebagai bentuk dari keberhasilan pendidikan yang telah diterapkan oleh Fakultas Kedokteran UGM, dimana Riana Helmi tidak hanya lulus termuda tapi meraih predikat IPK cumlaude. "Dia meraih IPK 3,67," kata Djoko Sebagai sarjana termuda, kata Djoko, Riana merupakan sosok yang pantas ditauladani oleh mahasiswa lainnya. Namun begitu yang patut dicontoh lagi bimbngan dari keluarganya yang berhasil mendorong anaknya bisa mengenyam pendidikan di usia muda. "Kita patut bangga, apa yang telah dilakukan keluarganya pantas untuk kita tiru karena berhasil mendorong putrinya bisa seperti ini," tandasnya. Untuk Riana, Djoko berpesan agar pendidikan koasistensi yang dijalaninya sekarang ini bisa diselesaikan dengan baik. Setelah dilantik menjadi dokter, djoko berharap Riana bisa melaksankan tugasnya sebagai dokter untuk menagnai maslah kesehatan yang kian berat di tengah masyarakat. "Anda telah berhasil mengharumkan nama UGM. Saya harap setelah anda dilantik sebagai dokter, anda bisa menangani langsung masalah kesehatan di masyarakat,"kata Djoko yang juga menjabat sekretaris POTMA? FK? UGM ini. Sementara Riana Helmi, mengucakan ucapan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya. Dia pun tidak menyangka akan mendapat penghargaan dari MURI. Satu-satu orang yang telah berjasa mendidiknya disebutkan Riana telah berhasil membimbingnya hingga bisa kuliah di UGM. Mulai dari Guru, Dosen dan hingga teman seangkatan kuliahnya di FK UGM. Namun yang lebih berjasa lagi, kata Riana adalah orang ayah dan ibunya. Terutama sang ayah yang rela menghabiskan akhir pekannya untuk datang menengok dirinya tiap minggu saat baru-baru pertama kuliah di UGM. Sedangan ibunya, menurut Riana tidaka pernah berhenti mendukungnya untuk sukses.ia ingat, ibunya selalu membantu mengerjakan tugas sekolahnya saat ia masuk kelas akselerasi di bangkku SD, SMP dan SMA. "Kita sering mendengar,di balik kesuksesan seorang laki-laki yang hebat pasti ada seorang wanita yang hebat di belakangnya, namun lebih dari itu bagi saya, dari seorang anak yang hebat, dibelakangnya pasti ada orang tuanya yang tidak kalah hebatnya," ujar Riana yang disambut tepuk tangan dari hadirin yang mayoritas orang tua mahasiswa yang tergabung dalam Paguyuban Orang Tua Mahasiswa (POTMA) FK UGM. Dekan FK UGM Prof. dr. Ghufron Ali Mukti, M.Sc., Ph.D., kesuksesan Riana mendapat penghargaan MURI tersebut sebagai bukti keberhasilan yang diterapkan oleh FK UGM. Seperti disampiakan ghufron, FK UGM masih berada di peringkat 103 dunia berasrakan survei THES. "FK UGM saat ini masih tercatat berada di posisi 103 dunia dan nomor 1 di Indonesia," pungkasnya. http://www.ugm.ac.id/new/?q=id/news/...-ugm-raih-muri Museum Rekod Indonesia memberikan piagam MURI ke UGM

31 komentar:

  1. wuaduh aduhhh,...
    kaskuser edyannnn.......

    iki le posting kok ra di edhit taaa... megahi macaneeee

    BalasHapus
  2. medeni ah...
    nek mung angkat stetoskop gak masalah wis, tapi nek wis angkat-angkat sing liane,,ngerii...

    *kontra pada lulusan muda. anti-cumlaude
    huahahahaaaaa

    BalasHapus
  3. Dua tahun lagi, dia jadi dokter, dan dalam usia semuda itu banyak jalan yang masih terbuka, terutama untuk pendidikan spesialis.. Sukses ya Dik.. Ojo kesusu omah omah.. :D

    BalasHapus
  4. kok sing oleh MURI dudu bocahe yo ?

    #mikir

    BalasHapus
  5. umur 17 tahun aku baru dapat katepe

    BalasHapus
  6. 17 tahun 9 bulan...ckckckk...
    umur segitu aku lagi kuliah baru semester 2 tuw...
    belom kenal cowok hakhkhkkkk...

    BalasHapus
  7. walah lahir langsung mak jeding iso mbukak BB17

    BalasHapus
  8. nek umure dweke wis koyo aku mesti wis lulus dokter ping pindo ketoke

    BalasHapus
  9. hindari wisuda dan nikah usia dini

    BalasHapus
  10. berarti dudu dokter termuda :))

    BalasHapus
  11. lha kui durung entuk ktp wis dadi dokter kang

    BalasHapus
  12. 17 tahun saya masih sma mbak.. eh dia 17 tahun sudah sms

    BalasHapus
  13. Ampuh tenan! sing normal 9 bulan 10 hari...

    BalasHapus
  14. wuahahahaaaa....35
    wis udug ping pindo, nanging wes nyekel s2 opo s3 ne too

    BalasHapus
  15. sing bagian iki, pelanggaran HAM :(
    huwahahahaaaaa...
    nikah usia dini sah koookk,,, kawin usia dini kuwi sing akeh masalaheeeee :">

    BalasHapus
  16. nek ayam kae yo ming 3 minggu lho mbak

    BalasHapus
  17. ada deeehhh...
    silahkan yang berpengalaman aja deh yang ngejelasin..

    BalasHapus