Kamis kemarin saya datang ke persidangan di Pengadilan Negeri Magelang, untuk kasus pelanggaran lalulintas.. Kasus ini tidak luar biasa. Tapi kita bisa ambil hikmah sekaligus ambil hitungan. Berikut berdasar info dan analogi yang saya dapat
Tiap 2 minggu sekali hari kamis terdapat sidang pelanggaran Lalu lintas di Pengadilan Negeri Kabupaten Magelang Jumlah pelanggar itu ditarget. Sehingga analoginya adalah jika semua sudah benar, maka target itu tetap akan dicari.. Jumlah target kemarin adalah 4000 peserta sidang. Dan jika saya melihat saat proses tilang dengan sepintas, jumlah pelanggar yang memilih sidang dengan yang 'titip' adalah sama, maka kemungkinannya adalah penitip ada sejumlah sama.. setidaknya mendekati Jika kasus kesalahan tidak menyalakan lampu didenda sebanyak Rp 30ribu, dan bayar ditempat Rp 55ribu, maka setidaknya ada selisih sejumlah Rp 25ribu yang tidak jelas... Ada kuitansi??? Tidak.. baik di sidang maupun tidak sidang Jika 25 ribu itu tiap 2 minggu untuk 4000 pelanggar (dianggap sama dengan peserta sidang) maka terdapat Rp 100juta yang lari tidak jelas pada kasus Lantas untuk wilayah hukum Polres Magelang Goblognya adalah ... proses sidang kemarin yang melibatkan banyak pelanggar, para peserta sidang datang dengan pelanggaran juga. Yang nggak pake helem, yang tidak pake lampu dan lain-lainnya. Dan, polisi diam saja disitu.. SURAT TILANG BIRU ada sejak dulu, tapi tidak pernah disosialisasikan meskipun di sidang ataupun di tempat tilang. Proses tilang biru akan banyak alasan di tingkat 'menus' polisi. Surat tilang biru adalah kita akui salah, bayar di bank saat itu dan ambil STNK. Tidak pernah disosialisasikan.. Proses tilang juga mengarahkan orang untuk bayar ditempat dengan macam-macam cerita, yang peserta sidang banyak lah dan lain sebagainya.. Tidak ada polisi ramah dalam kasus tilang lalu lintas.. Anda dicekel, langsung STNK dibawa tanpa info apa apa, ketika ditanya, dia akan jawab sekenanya:'ambil di pos' tanpa melihat lagi.. Itulah mental-mental bentukan akademi polisi INDONESIA..
Sehari setelahnya, teman saya kena sidang di Pengadilan negeri Sleman.. 30ribu.. yang jika bayar tembak 60 ribu... Nah ada polisi lalu lintas disini?? Monggo silakan diadu dengan saya, kalau anda kalah cepet balapan sugih sama saya, anda ngisin-isini.. tapi kalau anda yang menang, jelas menang yang tidak terhormat..
Di lain cerita, kemarin ketika di sebuah tempat project client saya, seorang ibu bercerita bahwa dia sedang menyeberang dengan motor, ditabrak polisi ngebut. Polisinya dengan motor yang gede itu justru yang jatuh.. disaksikan anak anak didik si ibu itu.. Eh polisinya ngajak rembugan untuk masalah motor gedenya yang peok. Sambil mengiba bahwa dia ditekan atasannya dan lain-lain.. Ternyata bener kata nenek saya: 'SING SOPO YEN ING NGISOR MUNDHUK-MUNDHUK,YEN ING NDUWUR NGIDAK. MARGA DIKIRANE KABEH WONG BAKAL MUNDHUK KOYO DEWEKE'
kata temenku seangkatan pas SMA dulu [sekarang jadi polisi] denda sidang itu juga ga selalu nya masuk negara kang... karena tergantung hakimnya juga.. bisa saja hakimnya setor 7 adahal pelanggaran 10....
mbakku sengit sama polisi :)) bapakku ditabrak sama anak polisi... dah ngerti salah, bapakku belok, pake riting. anake polisi nyelip dari kanan, kabeh bundas remeek. tapi polisine ngotot motor anake kembali semula. trus polisine njaluk biaya pengobatan buat anake... mbakku mencak2, wong bapakku belok mau ke dokter mau periksa rutin. gara2 ditabrak, tensine bapakku langsung mencak2 juga dadi 200. njuk polisine klakep meneng. obat tensi kan luweh larang, howeeekkk
tekan saiki share link fesbukke mbakku tentang polisi kabeh. wingi di Papua, 3 orang polisi memaksa tahanan wanita untuk melakukan oral seks. Sayange, 3 polisi yang dibenarkan oleh kepalane telah melakukan tindakan setan entu, cuma dihukum kedisiplinan doang. Maksude ... bar entuk oral seks mbengine, njuk dikon push up isuke ho oh?? Ha kok enak yoo :D
saudara dekatku juga polisi kok.. memang mungkin tidak semuanya salah.. dan kasus penilanganku aku yo salah kok, cuma aku ingin proporsional semuanya... polisi juga bisa melanggar hukum, tapi dia jarang kena hal itu
model pendidikan di kpolisian memang harus dibongkar ulang ketoke, begitu juga regenerasi harus dibuat baru, polisi itu turun temurun generasi seperti itu.. bener seperti kata gusdur : polisi baik itu cuma 3.. patung polisi, polisi tidur dan pak Hoegeng ... dudu aku lho sing ngomong.. aku ming ngetik
pak hoegeng ki kapolri jaman mbiyen, jaman suharto.. dia dipecat dari kapolri karena membuka suatu informasi tentang kasus gede di kalangan orang berkuasa... :D
Halah.. Aku yo jembek og mas bimo.. Aku dulu pernah ditilang trus aku minta sidang di PN aja eh polisine tambah ngejak damai. Sempel. Trus aku tetep ngotot karna ajarane bapakku nek salah yo dihukum ga oleh mbayar2 ngono. Padahal aku wis bilang emoh pak, aku anak'e br***ob. Jadi ga lucu nek mbayar sampean. Eh dianya malah bilang, wis ta lah mbak nitipo ae di sini sak ikhlase sampean. Itung2 polisi mbantu br****b. Wah, ga nggena. Trus aku telp bapakku, jarene wis kasihono ae. Brarti de'e ga gelem diwongno. Njaluk diregani duik 20ewu. Aaargggh..
Salam alumni terpidana lalin, aku kuapok kang sidang lalin. Nggilani, gak tertib blass. Baru sekali ikut sidang, krn penasaran, jebull marai muring tenan..
Tapi tetep ada polisi yg ga mau seperti itu. Aku pernah lihat kok. Jadi beliau lebih memilih untuk sungkan ama seragam yg dia pakai. Salut dah.. Semoga bisa jadi contoh buat yg masih nakal.. Hehe. Bapak saya juga anggota polri. Tapi terus terang ga mau yg seperti itu. Makanya saya baru sekali ditilang. Karna kalo tau saya ditilang, bisa diamuk aku. Malu2in katanya.
@dek : kayaknya yg kasus di papua iku pancene polisine sing gendheng. Disidang kode etik atau ga kok ga mencuat beritanya. Justru kemaren baca koran, kapolresnya mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab karna ga bisa bimbing anggota. Haruse khan yo 3 polisi maeng iku sing kudu ngundurkan diri dgn jantan. Kalo jantan...
yakinlah polisi2 itu hanyalah oknum.... masih ada koq (walopun bisa diitung dengan jari) polisi2 yang baek hati, rajin menabung, tidak sombong dan membuang sampah pada tempatnya^^
iya mbak.. saya juga sedang mencari suatu metode supaya masyarakat juga punya nilai kekuatan hukum dihadapan penegak hukum. Kalau mereka salah dan berpotensi salah kita juga bisa melakukan suatu tindakan harusnya.. Sembari kita harusnya bisa berbuat "bener-bener menjadi penegak aturan jalan raya" bukan "penegak aturan jalanan".. kita berusaha
Memang yang terlihat adalah polisi yang melakukan kesalahan.. Padahal saya sering juga melihat ketika lebaran di pertigaan secang, magelang, polisi mengatur lalulintas dengan terlihat sekali susah payah.. biasanya ibu saya Ngelungke buah-buahan atau apa untuk mereka yang berpanas panas sepanjang hari di jalan.. merka tidak sempat mengurus yang melanggar juga bahkan saking sibuke .. Ada sisi baik buruknya... Kebaikan mereka jarang kita angkat, tapi keburukan mereka memang sering terangkat.. Jujur saja dalam hati, kita sering salah, dan ketika ditilang kita sendiri yang menawarkan damai.. dan ketika kita membayar damai itu.. setelah itu kita justru muring muring karena mbayar, justru nyalahke polisi.. Tapi kita juga ingin adil, dan keteladanan polisi. Karena akn ditiru oleh semua orang..
Kamis kemarin saya datang ke persidangan di Pengadilan Negeri Magelang, untuk kasus pelanggaran lalulintas.. Kasus ini tidak luar biasa. Tapi kita bisa ambil hikmah sekaligus ambil hitungan. Berikut berdasar info dan analogi yang saya dapat
BalasHapusTiap 2 minggu sekali hari kamis terdapat sidang pelanggaran Lalu lintas di Pengadilan Negeri Kabupaten Magelang
Jumlah pelanggar itu ditarget. Sehingga analoginya adalah jika semua sudah benar, maka target itu tetap akan dicari..
Jumlah target kemarin adalah 4000 peserta sidang. Dan jika saya melihat saat proses tilang dengan sepintas, jumlah pelanggar yang memilih sidang dengan yang 'titip' adalah sama, maka kemungkinannya adalah penitip ada sejumlah sama.. setidaknya mendekati
Jika kasus kesalahan tidak menyalakan lampu didenda sebanyak Rp 30ribu, dan bayar ditempat Rp 55ribu, maka setidaknya ada selisih sejumlah Rp 25ribu yang tidak jelas... Ada kuitansi??? Tidak.. baik di sidang maupun tidak sidang
Jika 25 ribu itu tiap 2 minggu untuk 4000 pelanggar (dianggap sama dengan peserta sidang) maka terdapat Rp 100juta yang lari tidak jelas pada kasus Lantas untuk wilayah hukum Polres Magelang
Goblognya adalah ... proses sidang kemarin yang melibatkan banyak pelanggar, para peserta sidang datang dengan pelanggaran juga. Yang nggak pake helem, yang tidak pake lampu dan lain-lainnya. Dan, polisi diam saja disitu..
SURAT TILANG BIRU ada sejak dulu, tapi tidak pernah disosialisasikan meskipun di sidang ataupun di tempat tilang. Proses tilang biru akan banyak alasan di tingkat 'menus' polisi. Surat tilang biru adalah kita akui salah, bayar di bank saat itu dan ambil STNK. Tidak pernah disosialisasikan.. Proses tilang juga mengarahkan orang untuk bayar ditempat dengan macam-macam cerita, yang peserta sidang banyak lah dan lain sebagainya..
Tidak ada polisi ramah dalam kasus tilang lalu lintas.. Anda dicekel, langsung STNK dibawa tanpa info apa apa, ketika ditanya, dia akan jawab sekenanya:'ambil di pos' tanpa melihat lagi.. Itulah mental-mental bentukan akademi polisi INDONESIA..
Sehari setelahnya, teman saya kena sidang di Pengadilan negeri Sleman.. 30ribu.. yang jika bayar tembak 60 ribu... Nah ada polisi lalu lintas disini?? Monggo silakan diadu dengan saya, kalau anda kalah cepet balapan sugih sama saya, anda ngisin-isini.. tapi kalau anda yang menang, jelas menang yang tidak terhormat..
Di lain cerita, kemarin ketika di sebuah tempat project client saya, seorang ibu bercerita bahwa dia sedang menyeberang dengan motor, ditabrak polisi ngebut. Polisinya dengan motor yang gede itu justru yang jatuh.. disaksikan anak anak didik si ibu itu.. Eh polisinya ngajak rembugan untuk masalah motor gedenya yang peok. Sambil mengiba bahwa dia ditekan atasannya dan lain-lain.. Ternyata bener kata nenek saya: 'SING SOPO YEN ING NGISOR MUNDHUK-MUNDHUK,YEN ING NDUWUR NGIDAK. MARGA DIKIRANE KABEH WONG BAKAL MUNDHUK KOYO DEWEKE'
kata temenku seangkatan pas SMA dulu [sekarang jadi polisi] denda sidang itu juga ga selalu nya masuk negara kang... karena tergantung hakimnya juga.. bisa saja hakimnya setor 7 adahal pelanggaran 10....
BalasHapus*saktenane yo embuh*
mbakku sengit sama polisi :))
BalasHapusbapakku ditabrak sama anak polisi... dah ngerti salah, bapakku belok, pake riting. anake polisi nyelip dari kanan, kabeh bundas remeek. tapi polisine ngotot motor anake kembali semula.
trus polisine njaluk biaya pengobatan buat anake...
mbakku mencak2, wong bapakku belok mau ke dokter mau periksa rutin. gara2 ditabrak, tensine bapakku langsung mencak2 juga dadi 200. njuk polisine klakep meneng. obat tensi kan luweh larang, howeeekkk
tekan saiki share link fesbukke mbakku tentang polisi kabeh. wingi di Papua, 3 orang polisi memaksa tahanan wanita untuk melakukan oral seks. Sayange, 3 polisi yang dibenarkan oleh kepalane telah melakukan tindakan setan entu, cuma dihukum kedisiplinan doang.
Maksude ... bar entuk oral seks mbengine, njuk dikon push up isuke ho oh?? Ha kok enak yoo :D
iso juga ngono.. karena kita kemarin tidak ada yang terima kuitansi ... hahahaha
BalasHapuspaling bar push up kon ngorali bos e
BalasHapushuaaaaaa.... padahal pakdhe sak anak mantune polisi...
BalasHapus*halah embuh*
hahahaa ='= hapoh gelem
BalasHapussaudara dekatku juga polisi kok.. memang mungkin tidak semuanya salah.. dan kasus penilanganku aku yo salah kok, cuma aku ingin proporsional semuanya... polisi juga bisa melanggar hukum, tapi dia jarang kena hal itu
BalasHapushahaha, paling...
BalasHapusmodel pendidikan di kpolisian memang harus dibongkar ulang ketoke, begitu juga regenerasi harus dibuat baru, polisi itu turun temurun generasi seperti itu.. bener seperti kata gusdur : polisi baik itu cuma 3.. patung polisi, polisi tidur dan pak Hoegeng ... dudu aku lho sing ngomong.. aku ming ngetik
aku setuju :)))))
BalasHapusnek pak hoegeng sopo?? aku ngertine pak wibowo jew
semoga mereka polisi yang baik
BalasHapus*berdoa*
pak hoegeng ki kapolri jaman mbiyen, jaman suharto.. dia dipecat dari kapolri karena membuka suatu informasi tentang kasus gede di kalangan orang berkuasa... :D
BalasHapusamien.. *mbukak2 situs akpol
BalasHapusbuehhhh... ='=
BalasHapusmacam soesno dung
nggak, nek susno khan ibarat durna
BalasHapusnila seember, rusak polisi se-indonesia!
BalasHapusHalah.. Aku yo jembek og mas bimo.. Aku dulu pernah ditilang trus aku minta sidang di PN aja eh polisine tambah ngejak damai. Sempel. Trus aku tetep ngotot karna ajarane bapakku nek salah yo dihukum ga oleh mbayar2 ngono. Padahal aku wis bilang emoh pak, aku anak'e br***ob. Jadi ga lucu nek mbayar sampean. Eh dianya malah bilang, wis ta lah mbak nitipo ae di sini sak ikhlase sampean. Itung2 polisi mbantu br****b. Wah, ga nggena. Trus aku telp bapakku, jarene wis kasihono ae. Brarti de'e ga gelem diwongno. Njaluk diregani duik 20ewu. Aaargggh..
BalasHapusSalam alumni terpidana lalin, aku kuapok kang sidang lalin. Nggilani, gak tertib blass. Baru sekali ikut sidang, krn penasaran, jebull marai muring tenan..
BalasHapusTapi tetep ada polisi yg ga mau seperti itu. Aku pernah lihat kok. Jadi beliau lebih memilih untuk sungkan ama seragam yg dia pakai. Salut dah.. Semoga bisa jadi contoh buat yg masih nakal.. Hehe.
BalasHapusBapak saya juga anggota polri. Tapi terus terang ga mau yg seperti itu. Makanya saya baru sekali ditilang. Karna kalo tau saya ditilang, bisa diamuk aku. Malu2in katanya.
pelanggaran justru byk dipengadilan.
BalasHapusga asik berurusan ma polisi.
itu kalimat terakhir nenek terjemahi please.
@dek : kayaknya yg kasus di papua iku pancene polisine sing gendheng. Disidang kode etik atau ga kok ga mencuat beritanya. Justru kemaren baca koran, kapolresnya mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab karna ga bisa bimbing anggota. Haruse khan yo 3 polisi maeng iku sing kudu ngundurkan diri dgn jantan. Kalo jantan...
BalasHapusapik ki.
BalasHapus:)))))))))))))
BalasHapuskalo jantan yo nembung cew dirabi, njuk meh oral kek, meh orol kek... yo mbek bojone ae, orag njaluk jatah wong liyan...
ancen gendheng.... tobiat tenan, utek'e isine opo yo pideo mbokep yoh?
yakinlah polisi2 itu hanyalah oknum....
BalasHapusmasih ada koq (walopun bisa diitung dengan jari) polisi2 yang baek hati, rajin menabung, tidak sombong dan membuang sampah pada tempatnya^^
betul mbak... ya memang kita terlalu sering bermain pars prototo dan totem proparte...
BalasHapusiya mbak.. saya juga sedang mencari suatu metode supaya masyarakat juga punya nilai kekuatan hukum dihadapan penegak hukum. Kalau mereka salah dan berpotensi salah kita juga bisa melakukan suatu tindakan harusnya.. Sembari kita harusnya bisa berbuat "bener-bener menjadi penegak aturan jalan raya" bukan "penegak aturan jalanan".. kita berusaha
BalasHapusAda kebodohan dalam sidang kemarin mbak.. "SAYA TIDAK MEMBAWA KUITANSI DARI MEREKA" :)
BalasHapusMemang yang terlihat adalah polisi yang melakukan kesalahan.. Padahal saya sering juga melihat ketika lebaran di pertigaan secang, magelang, polisi mengatur lalulintas dengan terlihat sekali susah payah.. biasanya ibu saya Ngelungke buah-buahan atau apa untuk mereka yang berpanas panas sepanjang hari di jalan.. merka tidak sempat mengurus yang melanggar juga bahkan saking sibuke .. Ada sisi baik buruknya... Kebaikan mereka jarang kita angkat, tapi keburukan mereka memang sering terangkat.. Jujur saja dalam hati, kita sering salah, dan ketika ditilang kita sendiri yang menawarkan damai.. dan ketika kita membayar damai itu.. setelah itu kita justru muring muring karena mbayar, justru nyalahke polisi.. Tapi kita juga ingin adil, dan keteladanan polisi. Karena akn ditiru oleh semua orang..
BalasHapusyo kui mbak, kenapa saya nggak dapat kuitansi :) takutnya lepas dari mulut singa, jatuh ke mulut buaya
BalasHapusYa sayangnya memang banyak hal yang kepalanya yang justru tanggung jawab.. tapi yang bersangkutan maalah tidak hahahah
BalasHapuskadang omongane wong tuwo ki sering tepat tenan je
BalasHapushus... ceritane senengane sing nyenengke ngono
BalasHapusya itu tadi .. sayang sekali kita terlalu sering mengatakan totem proparte dan pars prototo hehehe
BalasHapushaduh...katanya polisi dah reformasi birokrasi...
BalasHapus