Minggu, 30 Oktober 2011

Multilevel .......?

Di tahun 2000, kompleks kost kami kedatangan anggota baru. Katakan namanya adalah AM. Anak ini mahasiswa baru di lingkungan program diploma MIPA UGM. Sepintas anak ini leda-lede, namun dia memiliki semangat dan percaya diri yang tinggi. Dalam berbagai macam acara jika tak seorangpun tampil, dia akan tampil dengan gaya terbata-batanya. Di masjidpun dia juga seperti itu, tiba-tiba mengambil inisiatif untuk ceramah atau menjadi imam sholat.

Anak-anak model baru dengan semangat tinggi seperti ini memang menjadi sasaran para berbagai macam gerakan, semisal: Jamaah Tabligh, Salaf, NII, partai, gerakan kiri dan lain sebagainya. Hingga suatu ketika, anak ini menjadi anggota Jamaah Tabligh. Jamaah tabligh ini memiliki gerakan yang cukup efektif dari kalangan atas hingga kalangan bawah, dengan ajakan-ajakan kecilnya. Contoh paling simpel adalah : mendatangi rumah yang sudah jelas penghuninya beragama Islam dan diajak ke masjid untuk sholat berjamaah, atau  berjaulah, atau bertakrir(ceramah kecil),taklim atau acara lainnya.

AM tiba-tiba menjadi anak yang sangat efektif untuk menjalankan gerakan ini. Tugas dia adalah berjaulah dan mencari orang beragama muslim dan diajak hingga orang lain seperti dia. Di kalangan JT tersebut terdapat beberapa ajaran, ketika bisa mengajak seseorang menuju masjid maka dia akan mendapat hadiah onta di hari akhir nanti, jika orang yang diajak itu bisa membawa lagi orang lain, maka kita akan mendapatkan sekian ganjaran dan seterusnya.

AM demikian gencar untuk mendapatkan pahal Surganya. Tak tanggung-tanggun, AM berani mengajak orang-orang tua penduduk sekitar yang dianggap preman sekalipun (daerah Terban dan Blimbingsari), padahal AM adalah orang Cirebon. Saya katakan padanya : Nekat dan berani

----------------------------------

Suatu ketika datanglah seorang teman lain dari kalangan anak masjid juga berinisial F, yang berusia lebih tua dari AM. F ini mengajak AM ke suatu tempat untuk membicarakan sesuatu.. Saat inilah terjadi perubahan dalam diri AM.

Perubahannya adalah sebagai berikut:

Semula AM menawarkan ibadah/kegiatan, saat itu mulai menawarkan produk
Semula AM menawarkan ganjaran syurga, saat itu mulai menawarkan bonus (kapal pesiar, bmw dll)
Semula AM menawarkan level ganjaran, saat itu mulai menawarkan level distributor
Semula AM mengajak taklim atau datang ke ceramah ke mesjid, saat itu mengajak rapat ke gedung ertentu
Downline di jamaah tabligh akhirnya diberi taklim untuk memasarkan produknya

Persamaannya adalah:
Semula AM bergerak di Multilevel Dakwah, saat itu AM menjadi anggota Multilevel Marketing
Semula AM berada dalam JT (Jamaah Tabligh) saat itu AM menjadi JT juga (Jamaah Tianshi)


Ternyata, agama dan berdagang bisa sama ya

49 komentar:

  1. Yang pasti dimana ada untung yaa kenapa enggak
    itu mungkin prinsipnya :D

    BalasHapus
  2. kan podo wae om...
    sama sama menawarkan produk..

    BalasHapus
  3. sing istilhe sampeyan akhire mereka kalangan waladdollin to?

    BalasHapus
  4. lha terus njenengn milih mana jeng

    BalasHapus
  5. iya sih, akhire sing laku ki nak nang JTabligh ya minyak wangi ala jamaah, surban, gamis, gagang siwak

    BalasHapus
  6. Milih yang pertamalah, mengajak kebaikan.
    MLM sing bathi ming dekne thok ae.

    BalasHapus
  7. nek dua duane khan lair batin ndunyo akerat mbak.. piye to njenengan ki yu

    BalasHapus
  8. Lha emangnya cari rejeki cuma lewat MLM saja. Sing ra bakat ngoceh mosok yo kudu dipekso melu MLM?

    BalasHapus
  9. MLM = Mangan Lontong mbengi mbengi

    BalasHapus
  10. MLM: Mumet Le Mamah...

    atois merganee... :))

    BalasHapus
  11. Mbak-engkus Lali Mangan

    OFF ahh.... :)

    BalasHapus
  12. Aku mulai mbiyen ra seneng melu MLM..bahasane wis apal pol

    BalasHapus
  13. hahaha sebelumnya korban, kemudian mencari korban

    BalasHapus
  14. Selamat Pagiii....

    Mas Bimo, kapan ada waktu? Pingin ketemu, lama gak bersua..*siapin rayuan mlm* :-D

    BalasHapus
  15. Apik....apik...apik...jaman sekarang jamane MLM termasuk Mangan Lali Mbayar x_x

    BalasHapus
  16. wedew pantesan dlu g da yg dketin aq, tw seh kalo aq malesan he,,,

    BalasHapus
  17. wkwkwkwkwkwwk..........enek juga MLM agama

    BalasHapus
  18. sambil menyelam minum air lah hehe...

    BalasHapus
  19. njenengan programe digawe Multilevel wae mas, manteb

    BalasHapus
  20. maklum mbak, wong anak baru, masih cari jati diri... bahkan dulu pernah kami pulang kerja dicegat sore sore bilang gini :"kasihan ya mas, kerja sampe malam gini dapat gajinya berapa sih? mendingan kayak saya mas, nyante bisa berpeluang dapat bmw"

    eh berapa bulan kemudian saya tahu dia ke warnet jebul lagi aply aplikasi lamaran ke Toyota Astra Motor.. ya saya cuma tanya : TAM buka program MLM po?

    BalasHapus
  21. sesama mantan korban dilarang mengorbankan

    BalasHapus
  22. jadi ingat lagunya Frankie

    Malam oh Malam... jangan turun disinii

    Gadisku - Frankie Sahilatua 1985

    BalasHapus
  23. aku sih MNM mbak... Mangan Nglali Mbayar

    *ayoooo postiiiing...

    BalasHapus
  24. bukan dev... mereka sudah menawarkan... tapi devi nggak sadar :))

    *lha paling yang ceramah ditinggal tidur...

    BalasHapus
  25. wehehehe ttg ga sadar jd pgn ngepost ttg salah satu sifatku itu

    BalasHapus