Senin, 28 November 2011

SURU

Cerita ini berdasar kisah yang saya alami sekitar jaman sekolah di Yogya dulu.. Setiap bulan kira-kira saya selalu pulang kampung ke Wonosobo dengan naik bis Jogja - Magelang dan lanjut ke Magelang - Wonosobo. Biasanya saya pulkam di hari Jumat atau malah Kamis, karena sabtu biasanya bis suka penuh habis disikat para pendaki gunung, kemudian saya balik ke Yogya lagi di hari Minggu atau Senin.

Hari itu, Minggu siang saya berangkat lagi ke Yogya bersama teman saya yang sesama orang wonosobo dan satu kost. Dengan naik bis Djatinugroho warna hijau yang terkenal disukai orang wonosobo karena ngebutnya, saya duduk di belakang sendiri bersama teman saya. Melewati area tanjakan Kertek - Kledung - Parakan, tentu dengan kecepatan seperti itu, para penumpang jelas dikocok-kocok. Siapa yang tidak kuat jelas akan mabok darat.. Penumpang tegang hingga Parakan, dan lanjut ke kota Temanggung bis melaju dengan kencangnya selip-selipan dengan bis di depannya. Bis depannya tak mau kalah, kejar-mengejar terjadi... Bis mirang-miring sana sini manuver pontang-panting. Asyik sekali saat itu. Namun alhasil, penumpang di depan saya mabok juga.. cukup banyak juga.. hingga akhirnya beliau turun di daerah Kedu. Hanya satu penumpang saja yang mabok darat saat itu. Bis kembali melaju hingga pasar Kranggan Temanggung, dan terjadi percakapan antara sopir dan kernet

Sopir : Hoi, golekke pasir nggo nutupi utahan... mambu (Carikan pasir buat nutupin kotoran bekas mabok)

Kernet : Waaa mengko disik, nang kene ra ana pasir, anane godhong gedhang, apa utahane arep disurui po? (Nanti dulu, disini gak ada pasir, adanya daun pisang, apa muntahannya mau disendokin pake daun pisang?)

Percakapan itu jelas terdengar penumpang yang 7 orang diantaranya langsung ikut muntah-muntah akibat membayangkan SURU


Suru: daun pisang dilipat dibuat sendok, biasanya dibuat untuk makan bubur berbungkus daun pisang

6 komentar:

  1. Huahahaha...ak wingi mulih ngebis gak mabuk loh *bangga*

    BalasHapus
  2. sodara sodara, sedoyo lepat nyuwun ngapunten, pindah trit sebelah nggih, karena koneksi burux maka kedobeelll

    BalasHapus
  3. Kalau mau pulkam ke Gunung Kidul, suka mual kalau naik bis elf/tigaperempat,Om...

    BalasHapus
  4. sama aku dulu juga seneng kalau ma'em bubur merah pake suru rasane lebih sedap tinimbang pake sendok ..(dasare pancene aku wong ndeso)

    BalasHapus
  5. padakna bubur sumsum baen utahane...wkwkwkwk

    BalasHapus