Tulisan ini belum dapat menampilkan Foto akibat sinyal seluler yang kurang bagus sebagai satu-satunya alternatif berinternet di Agats, Asmat. Tulisan ini akan kami ulangi lagi kelak dengan foto dan video yang sepanjang perjalanan kami dapatkan.
21 Oktober 2009
Bismillah... Masuk laut Aru, kami menyiapkan diri dengan mental dan siap untuk tidak mengantuk. Benar saja.. Perjalanan yang dimulai pukul 2 dini hari ini langsung mengajak kami memukul gelombang.. Gila!! si bapak pengemudi tersebut bermain tanpa satupun alat navigasi selain mercusuar.. jangankan GPS, kompas dan radio saja tidak ada yang membawa.. Kami hanya bersenjatakan bismillah dan persiapan mengambil jerigen minyak jika terjdi sesuatu untuk dijadikan pelampung.. Ya benar, kami tanpa pelampung masuk ke perairan tersebut.. Namun kami pantas bersyukur ketika si bapak tersebut memilih masuk lagi ke rawa-rawa mumpung pasang daripada menembus laut yang kejam itu. Kamipun dapat tertidur.. Sekian menit kami tertidur tiba tiba boat yang dalam keadaan kencang ersebut menabrak balok kayu yang menyebabkan kami harus kaget setengah mati. Ternyata.. sang bapak itu juga lebih luar biasa lagi.. berjalan di belantara rawa tersebut: TANPA LAMPU ... waseeeem... Saya jadi ingat ketika pak Pieter sebagai PIC kami di Asmat bertanya diwaktu kami gagal berlaut:"Engine berapa itu boat? Tidak masuk akal doble engine hanya 40 dan 85 ahhh.. Jangan jadi pahlawan kesiangan,, berkorban buat masyarakat boleh tapi.. aaah"
Tiba-tiba saya ingat kisah 3 dokter yang tenggelam di perairan ini, team TV7 yang akhirnya kameramen tidak ditemukan lagi, dan team dari Geografi UGM yang hilang juga di antara perairan ini hingga pantai Kasuari. Mungkin mereka lengkap peralatan.. namun sepertinya kami harus mengatakan, biarlah kearifan alam berbicara...
Pagi pun datang... Masuklah kami ke Pulau Tiga dimana kepala Suku Asmat memiliki villa di pulau ini, dimana team dari TV7 dan lain-lainnya mengalami kesulitan.. Sempat saya merasakan merinding, dan akhirnya saya memilih diam menahan pipis yang menyakitkan..
Saya keluar dan mencoba paksakan buang air kecil.. dan... Dats...datsssss.. pukulan gelombang memaksa psikologis saya untuk tidak pipis disini.. Siyal, perahu oleng akibat saya berpindah posisi... Sang bapak memilih berhenti dan berapung-apunglah kami di antara gelombang yang besar.. Saya pun kembali ke tempat duduk dengan rasa perih menahan pipis...
Ternyata seluruh penumpang telah merasakan hal yang sama.. masuk rawa, kamipun melalui perjalanan seru.. dimana seluruh team bergantian dengan gaya sendiri-sendiri berpup... rasanya lamaaa sekali melakukannya.. dan merdeka!!! Cita-cita kami tercapai...
(Ada fotonya nyusul semua gaya pup dari belakang :D jika bersedia dapat diupload)
Masuklah kami ke perairan Asmat yang luar biasa yang selama ini hanya kami dapatkan dari TV. Duduk di luar belakang membuat saya lebih menikmati seluruh perjalanan ini.. Sebuah perjalanan luar biasa yang akhirnya kami dapat melihat langsung masyarakat primitif yang memilih tinggal di dekat sungai supaya dekat dengan kendaraan mereka yaitu perahu.. beratapkan daun sagu.. dan berkehidupan berburu dan meramu..
Pukul 10 lebih, masuklah kami ke sebuah pelabuhan.. inilah pelabuhan Agats.. sebuah kota yang tidak ada sepertinya di manapun di muka bumi ini.. Sebuah kota unik dengan kehidupan di atas rawa, yang seluruh jalan kota terbuat dari kayu yang bertinggi 1-2 meter dari permukaan tanah.. tanpa PLN, Telkom, PDAM, MObil, Motor bensin, kota ini hidup dari genset, Telkomsel (promosi meski sinyale elek), dan penampung air hujan.. Dengan segala fasilitas baru ini dimulailah kami dengan peradaban di Agats
Tiba-tiba saya ingat kisah 3 dokter yang tenggelam di perairan ini, team TV7 yang akhirnya kameramen tidak ditemukan lagi, dan team dari Geografi UGM yang hilang juga di antara perairan ini hingga pantai Kasuari. Mungkin mereka lengkap peralatan.. namun sepertinya kami harus mengatakan, biarlah kearifan alam berbicara...
Pagi pun datang... Masuklah kami ke Pulau Tiga dimana kepala Suku Asmat memiliki villa di pulau ini, dimana team dari TV7 dan lain-lainnya mengalami kesulitan.. Sempat saya merasakan merinding, dan akhirnya saya memilih diam menahan pipis yang menyakitkan..
Saya keluar dan mencoba paksakan buang air kecil.. dan... Dats...datsssss.. pukulan gelombang memaksa psikologis saya untuk tidak pipis disini.. Siyal, perahu oleng akibat saya berpindah posisi... Sang bapak memilih berhenti dan berapung-apunglah kami di antara gelombang yang besar.. Saya pun kembali ke tempat duduk dengan rasa perih menahan pipis...
Ternyata seluruh penumpang telah merasakan hal yang sama.. masuk rawa, kamipun melalui perjalanan seru.. dimana seluruh team bergantian dengan gaya sendiri-sendiri berpup... rasanya lamaaa sekali melakukannya.. dan merdeka!!! Cita-cita kami tercapai...
(Ada fotonya nyusul semua gaya pup dari belakang :D jika bersedia dapat diupload)
Masuklah kami ke perairan Asmat yang luar biasa yang selama ini hanya kami dapatkan dari TV. Duduk di luar belakang membuat saya lebih menikmati seluruh perjalanan ini.. Sebuah perjalanan luar biasa yang akhirnya kami dapat melihat langsung masyarakat primitif yang memilih tinggal di dekat sungai supaya dekat dengan kendaraan mereka yaitu perahu.. beratapkan daun sagu.. dan berkehidupan berburu dan meramu..
Pukul 10 lebih, masuklah kami ke sebuah pelabuhan.. inilah pelabuhan Agats.. sebuah kota yang tidak ada sepertinya di manapun di muka bumi ini.. Sebuah kota unik dengan kehidupan di atas rawa, yang seluruh jalan kota terbuat dari kayu yang bertinggi 1-2 meter dari permukaan tanah.. tanpa PLN, Telkom, PDAM, MObil, Motor bensin, kota ini hidup dari genset, Telkomsel (promosi meski sinyale elek), dan penampung air hujan.. Dengan segala fasilitas baru ini dimulailah kami dengan peradaban di Agats
Bersambung
Wah.. Menarik nih.. Photonya ditunggu Pak!
BalasHapusSIAP.. mesti saya upload
BalasHapuspasti nunggu poto pup kan? :P
BalasHapuswah.. raiso mbayangke..
BalasHapuscerdas nduk... tak disikke
BalasHapusojo dibayangke.. dirasakke hahahahaa.. pas iso lepas ki wah jan rasane cita cita tercapai : MERDEKAAAA
BalasHapusngati² jo keterusen...
BalasHapusbahaya nggo prostat :D
wooooo.. wis wis :D disensor
BalasHapuswah jadi ngiler pengen melu... *sida melu ah 2010... target papua :D
BalasHapusTunggu smbungane wae mengko khan tambah ngiler :D.. dan kita bergerak !!
BalasHapusSiap.... still waiting
BalasHapusM ra dijak?
BalasHapuslho jarene bawa parabole ? koq mangsih pake flash ? hahaha
BalasHapusnek gelem yo rene, asal ra terdampar nang pulau kecil sing ono pemakan manusiane
BalasHapusSemprul tenan ki Indosuk.. NGirim e barang kudune tanggal 7 dikirim njur tanggal 21 wis tekan eh malah tanggal 19 lagi dikirim.. wis ngerti telat yo nekat tumpakke kapal kelimutu... Lumuten nang kene lah ngenteni
BalasHapusah rapopo.. tur M kan ra menarik minat.. wong balungan thok ngene kok
BalasHapusweleh iki ternyata bakal minimal 10 dino maning hahahha
BalasHapushus ojo ngono...
BalasHapus