Bertindak hati-hati sebagai orang kecil di negeri ini..

Negeri kita, negeri impian para penjahat, ternyata sudah membuat kita tidak nyaman tinggal. Jika dulu di depan Fakultas Teknik UGM jaman OK (Opspek) ditulisi : Orang Miskin dilaran Masuk UGM, maka kini tidak hanya UGM..

Orang miskin jangan coba-coba minta keadilan.

Kasus-kasus sandiwara hebat para pembesar Polri dan KPK seakan sudah membawa kita, membuai kita ke sebuah drama super yang sesungguhnya. Namun perlu diingat, bahwa siapapun yang ada di sana, mau Bibit atau Chandra atau Antasari adalah orang kuat. Siapapun siap membela dia.. berbeda dengan kita.. yang harus siap langsung masuk penjara dan denda superjuta akibat meminta keadilan, akibat curhat.. Kasus Prita menunjukkan itu.. Bu Minah, Munir (alm) sudah menunjukkan betapa si lemah memang harus kalah.. HARUS. Itu aturan di negeri ini.

Tidak polisi, tidak militer, tidak pula presiden (saya nggak milih dia lho) yang berani membebaskan Prita. Semua diam. Ada yang diam dengan uang, ada yang diam karena kebingungan. Maka hakim pun daripada bingung mikir kasus Bibit, mending nangkep mbah Minah. Ya ndak?

Sekolah di negeri ini juga telah mendidik seseorang menjadi bermata "DUIT". Rumah sakit, sekolah, dan tempat fasilitas umum telah berubah menjadi tempat cari duit, tempat yang ekonomis. Dimana murid dan pasien bukan lagi murid dan pasien, tetapi konsumen yang berfungsi sebagai faktor produksi sebuah proses rumah sakit ataupun sekolah.. Rumah sakit sudah berpikir untung rugi dalam operasionalnya.. begitu juga sekolah... Jika masuk akademi Polisi, masuk kuliah harus menggunakan uang besar untuk menguntungkan institusinya, tentu akan menghasilkan orang yang hanya mencari duit..

Sepertinya ... drama Antasari, KPK, Polri, korupsi dan lain-lainnya hanyalah genderang perang para koruptor: "Siapa berani lawan koruptor".. Omni dan lain-lainnya juga drama awal juga sebagai cucuk lampah : "saya punya duit, kamu nggak akan menang"..

Silakan berhati-hati untuk menghindari perkara, atau plonga pongo koyo mbah Minah, ketika orang kecil diperkarakan....