Sabtu, 05 Juni 2010

Palestina vs Bani Israil

Beberapa saat akhir ini saya kadang sering melihat di Inbox tentang kekejaman Tentara Bani Israel yang mereka adalah zombie-zombie hidup untuk menelan rakyat Gaza. Bantuan kemanusiaan juga mereka habisi sebelum masuk Gaza.. Tujuannya jelas:GENOCIDE.. Pemusnahan Genetik Ras Semit Arab. Tidak peduli agamanya apa!! Mau yahudi, Muslim, nasrani, konghucu, atau kejawen-pun selama memiliki Ras Arab, tetap akan mereka musnahkan..

Bahkan dalam beberapa berita di televisi yang belum dapat dipertanggungjawabkan, Bani Israil telah menyiapkan bom genetik untuk pemusnahan Ras tertentu.. Jika anda orang jawa, bermain ke arab saat disana diledakkan bom genetik itu, maka anda tidak akan kena pengaruh selain menjerit melihat semua yang ber-Ras Arab bergelimpangan

Dalam Perjanjian Lama dan dijelaskan di beberapa fasal dalam Perjanjian baru (Injil) yang pernah saya pelajari di jaman masih kecil itu, memang terdapat perjanjian antara Tuhan dengan nabi Ibrohim a.s, tentang tanah yang dijanjikan, yaitu daerah Kanaan. Kira-kira daerah Kanaan itu adalah seperti pada pasal berikut:

Aku telah memberi tanah itu
akan anak-buahmu, yaitu dari pada sungai Mesir sampai kepada
sungai besar, yaitu sungai Furat


Dan kemudian kita akan lebih jelas lagi jika melihat pada :

maka tanah, tempat engkau berbaring atasnya, itu pun akan
kuberikan kepadamu dan kepada anak buahmu. Maka anak
buahmupun akan menjadi seperti debu tanah banyaknya dan
engkau pun akan merambah ke timur dan ke barat, ke utara dan
ke selatan, maka dalammu dan dalam benihmu segala bangsa di
bumi akan memperoleh berkat
Demikian kira-kira dari Kitab teman-teman yang menganut agama Nasrani..


Sedangkan pada kitab Al-Qur'an terdapat seperti ini:

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim".

Al-Baqarah 124


Yaaa banii Israiladzkuruu nikmati yalati an'amtu alaikum, wa anni fadloltukum `alal `alamien

Hai bani Israil, ingatlah akan nikmat yang telah diberikan padamu, dan AKU jadikanmu lebih dari bangsa-bangsa yang lain


(Al Baqarah - ayat e lupa)


Bangsa bani israil yang merasa telah terusir dari tanah israel di masa lalu, sayangnya terlalu nggaya memang.. ditunjang dengan anjing besarnya yang bernama USA (dibalik ASU :D ) memang makin jumawa..

Melihat kota Gaza, yang telah dikelilingi tembok dengan panjang 4 kali tembok Berlin, dengan tinggi 8 meter, dan hanya memiliki beberapa gerbang yang hanya dapat dilewati bantuan makanan saja tanpa obat dan selimut, jelas bukan manusia yang jika mendengar hal itu tidak marah..Bantuan? hampir susah sekali menuju kesana. Jangankan bertemu dengan orang gaza, baru mendekat saja Mavi Marmara dan kapal lain telah dicegat dan dipecundangi sebelum masuk daratan..Jelas ini bukan perbuatan manusia yang memiliki hati..

Namun yang saya heran, ada beberapa hal yang seharusnya lebih dilakukan para patriotisme dan sayangnya saya tidak melihat itu..

  1. kita rajin sekali berteriak, dan bisanya hanya itu.. mengata-ngatai anjing atau macam-macam, tapi dilakukan dalam facebook atau situs perkawanan sosial dengan akses privat. Lho Israelnya disana je
  2. Kita lebih mencintai Palestina daripada negara yang telah diperjuangkan oleh para pejuang kita dimasa lalu. OK saya telah membaca sebuah artikel tentang jawaban dari kata kata mengapa kita masih ngurus palestina, negeri kita saja masih butuh perhatian..? Dalam artikel tersebut dijelaskan kira-kira seerti berikut:"dimana kalimat Allah dikumandangkan, maka saya merasa wajib membela". Benar.. sayangnya bumi Tuhan yang ada di Indonesia ini, dimana kalimat Tuhan justru digunakan untuk berbuat onar, dengan alasan agama Islam lantas bisa amuk massa dengan kata-kata suci? Dan sayang sekali, saya beberapa kali melihat penghinaan terhadap negara kita oleh bangsa kita sendiri, dan kita tidak marah sama sekali.
  3. Kita katakan akan boykot israel.. bisa? Hampir semua yang telah kita gunakan ini adalah produk konsep dari bani Israel.. dari konsep Internet, Wimax, senapan dari ecek-ecek jenis benjamin hingga senapan paling akurat didunia, VSAT yang asli produk Israel, Facebook yang data anda jelas dicuri didalamnya (sudah ada bukti).. Kita tetap menggunakan itu dan hanya meninggalkan yang kita tidak mau saja..
  4. saya juga heran.. mengapa masih ada teriak-teriak Save Palestina, tetapi kok ya masih ngurusi videonya Luna Maya dan Ariel..
  5. Demo untuk dikirim ke Palestina, apakah masuk akal? Jangankan berjihad disana, siap menolong demi kemanusiaan saja disikat habis!!, Pakai cara yang cerdas dikit dong, misal neh, deface situs gedung putih dan buat propaganda di dalamnya... hehehe, jelas resiko sedikit, target akurat.. Tentu bagus kalau di situs nomer satu amrik sana digambari seekor anjing gede berwajah **ama diseret oleh majikan yang kecil methakil.. Demo untuk dikirim ke palestina hanya akan membuat kita bentrok dengan aparat.. Nah kan? Disamping itu, demo anti israel di saat ini akan menyulitkan proses pemulangan para relawan dari israel jika belum pulang
  6. Saya ingat kata-kata Gusdur:"Biarin saja Israel sama Palestina, sama sama angel!! Israelnya juga keji, orang palestina jangan-jangan juga kayak gitu hanya keduluan saja.. Biarin mereka selesaikan urusan negara mereka sendiri, itu urusan negara kok bukan agama.. Di Israel juga ada orang bani israil yang muslim, dan di palestina juga ada orang arab yang yahudi, dan tetep aja kena tembak".. Setengahnya saya jengkel dengan ucapan Gusdur.. tapi setengahnya saya membenarkan juga... Pertanyaan dalam hati saya adalah:Kalau Palestina yang di atas angin, dan Israel di blokade seperti Palestina sekarang, apakah saya akan berteriak untuk membebaskan Israel demi kemanusiaan?? Bahkan saya pernah tahu dalam sebuah blog MP juga, yang diposting oleh seorang mahasiswa MM UGM ketika terjadi Bom Kuningan kalau tidak salah, dan dia mengatakan:"Rasain lo kaum kafir, kena bom lagi, sukurin!!" Jangan-jangan kita memiliki sifat seperti itu..

Bukan.. saya bukan sedang mengecam orang Pro Palestina ataupun membela bani Israel.. Tetapi saya hanya merasakan heran, kadang kita tidak proporsional dengan tindakan kita dalam menghadapi sesuatu yang membuat kita emosi, terutama media massa.. Marilah kita mulai belajar menjadi cerdas dalam mengambil kesimpulan, jangan terburu-buru, dan selalu minta petunjuk pada sang Maha Ahli Makar!!

Sesungguhnya hanya Allah-lah yang paling lihai diantara orang-orang yang berbuat makar

Untuk Palestina.. sudah hampir dua tahun ini, saya menggunakan themes MP hijau merah dan putih adalah untuk solidaritas teman kita di Palestina.. Sebelum nanti akhirnya saya ganti dengan Warna keramat bangsa ini: MERAH PUTIH menjelang Agustus kelak..

CMIIW

37 komentar:

  1. Tulisan menarik, bentukan pertanyaan filsafati yang mempermasalahkan apa, kenapa, bagaimana, siapa, di mana dan kenapa. 5W 1H.

    Diskusi panjang bisa bergulir nih, Mas Bimo, sama persis seperti pertanyaan kenapa ada orang Indonesia yang rela ngikut kapal Mavi Malmara dan ditembaki tentara IDF. Sama juga dengan pertanyaan, kenapa Rachel Corrie nekad ngalangin buldoser yang mau ngerubuhin rumah warga Palestina. Lah kenal juga nggak, pake (sok) ngebelain segala, bisa jadi begitu pikiran picik saat melihat tindakan yang diambil Rachel. Yang ada, kematianlah yang diterimanya meski Rachel dan teman-temannya di LSM Internasional Solidarity Movement juga belum tentu muslim, lantas kenapa juga mereka pake belain orang-orang Palestina yang secara garis latar belakang budaya, agama pun segalanya jelas berbeda?

    Saya masih sangat percaya, masih ada orang-orang yang berpikir dalam konteks nurani. Masih banyak semangat superhero bak komik DC dan Marvel yang tumbuh di masing-masing jiwa manusia, Tapi ada pertanyaan baru di sini, semangat membela kebenaran dan melawan kelaliman itu apa tetap tumbuh membesar atau justru malah tergerus kemasabodohan jaman?

    Rachel Corrie, pun rekan-rekan solidarity untuk Palestina tetap ada. Ini bukan membela agama, dalam hal ini Islam, yang dibela adalah kemanusiaan, yang dilawan adalah kelaliman.

    Bilamana dalam koridor religi kita semua bisa berpikir lebih bijak dan komprehensif, bila saja kita percaya bahwa semua itu milik Tuhan dan kalau saja Tuhan mau, diberangus sekalian Israel juga bisa, toh kelaliman takkan pernah bertahan lama. Sudah banyak kisah dan sejarah membuktikan kelaliman itu selalu kalah dengan kebajikan.

    Tapi kapan?

    Sepertinya Tuhan sedang membolak-balik hati manusia. Tuhan sedang melihat-lihat, sejauh mana kepedulian terhadap kemanusiaan itu hadir di tiap manusia. Di satu sisi memang sedang diberikan ujian panjang terhadap bangsa Palestina, yang lainnya diberikan-Nya rasa untuk memahami bahwa ada hal yang harus dinyatakan dalam bentuk nyata, bahwa kelaliman itu harus dilawan.

    Toh ketika kematian itu ada, jiwalah yang pertama diserahkan untuk ditanyai banyak hal. Bukannya ada perintah yang bilang ketika melihat ketidakadilan, lawan dengan kekuatanmu atau mulutmu (sikapmu), bilamana tidak mampu, nyatakan dalam hatimu meski itu adalah selemah-lemahnya keadaan?

    BalasHapus
  2. Menarik,
    Mengenai permasalahn seperti ini memang setiap individu menyikapi dengan cara mereka sendiri, ada yang menilai lewat agama, kemanusiaan, penjajahan, dll.

    BalasHapus
  3. komentar ini sangat menarik mas.. memang kita sedang diuji dan dibolak balikkan hati kita.. diuji dengan kepedulian terhadap sesama.. matur nuwun mas tambahannya

    BalasHapus
  4. betul.. semua memiliki cara sendiri.. dan memang seharusnya kita menghargai siapapun yang membela kebenaran dan kemanusiaan yang dalam komentar mas Luqman dikatakan:"kenal saja tidak".. meski tetap adil dan proporsional dalam menentukan sikap, terutama terhadap bangsa kita juga

    Matur nuwun gan

    BalasHapus
  5. jenuh deh kadang lihat mereka2 yg ngotot save palestine lah apa lah. Mending ngurusin yg di depan mata dulu aja deh

    BalasHapus
  6. akhirnya...

    dari sekian banyak artikel, aku paling suka yang ini.
    Mumet setiap hari ngeliat tulisan, "anjing, asu, celeng, dst dst" yang ditujukan pada kaum penindas. Entah kenapa, akunya yang kurang sreg. Ada kejadian begini (yang sudah puluhan tahun penyebabnya - kata pengamat), trus jadi bersikap frontal dan ekstrim begitu bagiku nggak masalah. Tapi pemilihan kata-kata umpatan, kenapa ya...aku kok jadi berpikir, apa bedanya yang mengumpat dan yang diumpat? Kalo kasarnya, "anjing teriak anjing" boleh lah disematkan. Seakan-akan adab budaya dan ajaran mereka yang (mungkin) baik, selama ini diabaikan begitu saja.

    Pernah baca juga mengenai doktrin untuk pion-pion milik kaum penindas (seperti kata lik bimo). Bahwa siapapun yang memiliki gen bani Arab ditindas gilas. Balik ke si pengumpat, kok rasa-rasanya jadi : setiap yang salah, sama-sama ditindas gilas dalam umpatan. Bedanya kalo kaum penindas di timur tengah sono pake kekuatan fisik, yang di sini ngumpat-ngumpat pake kekuatan jempol (kadang mulut juga).

    Pun di sini masalah pro palestina atau membela bani israel, bikin gedeg kepala. Tapi jikalau memang orang-orang tersebut yang hanya mampu berteriak dari sini, berdemo dari sini, atau bahkan cuma gosip-gosip antar tetangga doang...lah memang mampunya,,,mau gak mau, ya berusaha memaklumi juga...

    *teringat nasehat dulu yang sempet saya debatin urutannya sama temen-temen sekolah, kalo ada makhluk yang khilaf, dinasehatinnya : diomongin dulu, kalo gak bisa diomongin baik-baik ya disentil baik-baik pake rasa sayang, kalo memang kedua di atas udah gak bisa, paling akhir didoakan dari hati untuk diberi jalan terbaik.. (begitu adab memberi nasihat yang saya anut)

    BalasHapus
  7. esih kemutan aku jaman semana..... ganti theme rame rame....

    sekarang jadi pada inget gusdur ya kang... wingi nang gone kang tampah yo ngomongi gusdur "bener gusdur mau bikin kedutaan israel di sinih biar bisa lempar jumrah tiap hari"

    BalasHapus
  8. Seneng deh baca postingan ini, penyegar dari postingan2 yang heboh teriak2 sendiri tanpa solusi .. Nek wong Jawa bilang, "ujar ra ngerti karep" ..

    Like this deh ..

    #nek tak repost ning empi ku mesti dadi kontroversi, secara empi ku akeh wong2 sing "ujar ra ngerti karep"

    BalasHapus
  9. huahahaha,,,,ndang direpost repoossttt
    *ngompori.com*

    BalasHapus
  10. iya mbak reni, memang kita semua sangat membenci tindakan bani israel itu.. Sangat sangat.. karena kita juga membayangkan, betapa dulu nenek moyang kita diperlakukan oleh kompeni juga hampir seperti itu.. tapi kita akan berusaha seproporsional mungkin.. kadang porsi kita untuk Ayah Ibu kita saja tidak cukup, eh ngurusin negara tetangga..

    BalasHapus
  11. di masa lalu, memang bangsa bani Israel , atau bani Yakub ini dikonyo-konyo, didesak bangsa pilistin, diperbudak bangsa mesir, dan dibebaskan oleh Musa dengan mukjizat Allah swt.. Kemudian di jaman perang dunia, Bani Israel ini juga disikat oleh bangsa Arya, Nazi Jerman.. orang Yahudi juga turut disikat disana, kalau tidak salah sampai Einstein pun yang memiliki darah keturunan bani Israel harus turut mengungsi..

    Kalau kita hidup jaman itu, kira-kira kita merasa kasihan nggak ya sama Israel? Saya juga ingat di dalam ajaran agama: "Dua orang muslim yang berbunuhan, keduanya masuk neraka"

    Sahabat bertanya tentang hal itu:"Ya Nabi, mengapa yang terbunuh juga harus masuk neraka?"
    Jawabannya adalah:"Keduanya sudah punya niat menghabisi yang lainnya, hanya saja keduluan"

    Dan untuk kemanusiaan dan solidaritas Palestina.. saya tetap juga teriak : SAVE PALESTINE.. tetapi tetap berusaha dengan cara yang se proporsional mungkin

    Maturnuwun komen e jeng

    BalasHapus
  12. nah maksud e Gusdur khan ngono, bukak kedubes Israel di Indonesia, biar kalau demo anti Israel itu tidak lari ke Istana negara :))

    BalasHapus
  13. kosik ah, isih males ribut2 ..
    hahahahaha .. :D

    BalasHapus
  14. aku nate kok dadi wong ujar ra ngerti karep, waton njeplak bareng ditakoni mengkeret mergo jebul ra ngerti tur ra moco aturan :))

    BalasHapus
  15. mengko nek ribut dadi perang timur tengah versi asia tenggara :))

    BalasHapus
  16. sekali2 buka empi nganggo akunku, mas, isine jyaaannn ..

    #kliyeng2

    BalasHapus
  17. weleh.. sik sik, aku malah lali carane mlebu piye :D
    tak brosing brosing e sik wis

    BalasHapus
  18. heleeehhh, via PM yo carane ..
    wekekekeke ..

    BalasHapus
  19. hilangkan sifat barbar, mulai dari kita :(

    *maklum saya khan rodo mpreman..

    BalasHapus
  20. kalau mau bicara kemanusiaan ... kenapa tidak ada keberpihakan ketika pengikut Dalai Lama di dibantai pemerintah komunisme China ? bahkan cara pembantaian mereka lebih keji dari yang dilakukan oleh Israel ke Palestina.

    aku males banget denger isu Palestina, disini banyak yang lebay !!!!

    BalasHapus
  21. Media massa sebenarnya sing paling meracuni jiwa manusia Indonesia ini.. Tentang relawan datang ke daerah konflik kupikir biasa aja sering terjadi.. Orang-orang kita saja yang saya malah lihat hanya datang ke negara tertentu.. Nuwun sewu.. cerita tentang teroris Indonesia juga kebanyakan berasal dari relawan perang afganistan.. :(

    BalasHapus
  22. akika bukan barbar ahh...

    akika dari golongan maniezt warna merah muda :">
    ahik ahikkk

    *dimaklumi

    BalasHapus
  23. hayyah, nganti nglilir krungu komentar e

    BalasHapus
  24. asiikkk,,,kalo nglilir, bikinin susuu yaaaaa :">
    mau mauuu

    BalasHapus
  25. wah ada kalimat sikathabis.... bayar upeti la yaw.... hehehe

    yg hrs diurusin. sikathabis 1 atau 2 generasi korupi dnegri kita... dah parah

    BalasHapus
  26. huaduh.. maaf banget.. dapat royaltie deeeh :D

    BalasHapus
  27. Wakakakkak...
    Asem ik aku ketinggalan postingan iki, padhal aku ngrasa kesindir merga header n bg mp ku kae je likkk...
    Untunge nang journal kae aku wis nukis babagan kamanungsan ngengingi bab mavi marmara kuwi.
    Nuwun lik bima...

    Dimerdekakan beropini, tapi kok nek mung atas dasar satu agama meskipun agama itu yang saya anut aku ya ora sreg je...
    Aku lair mbiyen ki ra njaluk di lairke nganggo stempel agama kok...

    if I have to choose between religion n compassion, I will choose compassion (I Gde Prama)

    BalasHapus
  28. mtur nuwun tambahane lik.. apik iki.. akhirnya memang semua tergantung bagaimana kita akan bersikap to..

    BalasHapus