woh... afffuuuwww tenan ik....! nek aku, pulisine tak laporke atasan'e, sukur2 pas weruh isih sempat moto njur tak wenehke nggo bukti perilaku yg ngisruh itu
dedemit nyata, bisa buat bahan skripsi kuliah hukum-nya mas... mungkin judulnya: arogansi polisi di mata masyarakat atau bisa juga percuma orang gila dilawan
ini kang, arogansi seperti ini harus dihentikan.. mereka salah sejak awal, pendidikan tidak memadai di sana.. hanya mengajarkan beraninya sama bangsa sendiri.. diajari menipu juga kali, ngakune punya rekaman , eh jebul nggak punya, kelasnya pucuk lho itu
susah e adalah atas dan bawah sama saja mbak.. paling enak ya kita ajari mereka dengan cara yang mereka itu tidak tahu.. sayang sekali kalau polisi adalah robot salah program yang bisa ngamuk
tapi suatu saat harus dibongkar mbak. kalau nggak gitu.. wah negara mau jadi apa.. ya kalau saya ambil analogi di agama Islam, negara ini sedang berwudlu.. pembersihan wudlu harus dari atas dulu, karena kalau bawah dulu, bisa kotor lagi.. tapi yang diutamakan adalah tangan sebagai aparat pembersih.. ini harus dibersihkan..
Kebanyakan org di sekitar kita memang lebih "mendengar" perkataan org tua daripada yg muda, perkataan yg kaya daripada yg miskin, perkataan pejabat daripada rakyat, dsb, bukan "mendengar" mana yg salah dan mana yg benar.
Kebanyakan org di sekitar kita memang lebih "mendengar" perkataan org tua daripada yg muda, perkataan yg kaya daripada yg miskin, perkataan pejabat daripada rakyat, dsb, bukan "mendengar" mana yg salah dan mana yg benar.
ini mbak yang diperlukan oleh dunia.. sebuah objectivitas.. kita sendiri sering tidak memiliki itu.. berdalih bahwa kita rakyat, maka kita benar.. berdalih bahwa demokrasi, maka segalanya benar. Berdalih bahwa dia penegak hukum maka dia benar, berdalih dia diberi wewenang, eh dia merasa berkuasa. yang gawat adalah, sekarang, berdalih bahwa dia adalah rakyat, maka kadang dia arogan juga dalam demo dll..
cerita korban, yg nyengkiwing korban ke pos juga ya danrunya, makanya anak buahnya berani ngeroyok ning seko mburi.. nek head to head one vs one kyknya ga berani
penggunaan kata yang salah. anarki adalah sebuah paham yang memiliki kebaikan aturan tersendiri. menjadi konotasi negative sejak distigma oleh orba. mungkin lebih baik pake aja kata vandal atau brutal. Polisi pasti tidak anarkis, mereka brutal.
aku denger ceritanya dari radio, pas hari kejadian. pulisine jancuk tenan
BalasHapuspolisi kurang ajar!
BalasHapuswoh... afffuuuwww tenan ik....!
BalasHapusnek aku, pulisine tak laporke atasan'e, sukur2 pas weruh isih sempat moto njur tak wenehke nggo bukti perilaku yg ngisruh itu
wo polisi njaluk di keplaki kuwi, nek perlu sisan di sel, paling empet lihat aparat tapi paling jago melanggar aturan
BalasHapuskomentar e ada yang bagus :
BalasHapusdedemit nyata, bisa buat bahan skripsi kuliah hukum-nya mas... mungkin judulnya: arogansi polisi di mata masyarakat atau bisa juga percuma orang gila dilawan
ini kang, arogansi seperti ini harus dihentikan.. mereka salah sejak awal, pendidikan tidak memadai di sana.. hanya mengajarkan beraninya sama bangsa sendiri.. diajari menipu juga kali, ngakune punya rekaman , eh jebul nggak punya, kelasnya pucuk lho itu
BalasHapusbongkar... panggil cracker
BalasHapussusah e adalah atas dan bawah sama saja mbak.. paling enak ya kita ajari mereka dengan cara yang mereka itu tidak tahu.. sayang sekali kalau polisi adalah robot salah program yang bisa ngamuk
BalasHapuskudune dipecat
BalasHapushahaaa... apik kuwi mas Bim, aku luwih seneng judul kedua: "percuma orang gila dilawan"... lha cen edun tenin kok...
BalasHapusjadi HT tho.. M wae mangkell.. pengen tak kepruk'i nggo parut raine...
BalasHapushahaha idem sama mbak Difla, seneng yg ke dua :D
BalasHapusPolisi kampret.
BalasHapustapi suatu saat harus dibongkar mbak. kalau nggak gitu.. wah negara mau jadi apa.. ya kalau saya ambil analogi di agama Islam, negara ini sedang berwudlu.. pembersihan wudlu harus dari atas dulu, karena kalau bawah dulu, bisa kotor lagi.. tapi yang diutamakan adalah tangan sebagai aparat pembersih.. ini harus dibersihkan..
BalasHapusojo nganggo parut, nganggo cowek wae, keprukke
BalasHapushihihihihi, ya piye meneh, orang gila dikasih kuasa..
BalasHapuscemen amat... braninya kroyokan...
BalasHapusKebanyakan org di sekitar kita memang lebih "mendengar" perkataan org tua daripada yg muda, perkataan yg kaya daripada yg miskin, perkataan pejabat daripada rakyat, dsb, bukan "mendengar" mana yg salah dan mana yg benar.
BalasHapusKebanyakan org di sekitar kita memang lebih "mendengar" perkataan org tua daripada yg muda, perkataan yg kaya daripada yg miskin, perkataan pejabat daripada rakyat, dsb, bukan "mendengar" mana yg salah dan mana yg benar.
BalasHapushihihihi ya mungkin mereka merasa terdesak mbak, dan merasa perlu defensif dengan cara yang ofensif.. mungkin lho
BalasHapusini mbak yang diperlukan oleh dunia.. sebuah objectivitas.. kita sendiri sering tidak memiliki itu.. berdalih bahwa kita rakyat, maka kita benar.. berdalih bahwa demokrasi, maka segalanya benar. Berdalih bahwa dia penegak hukum maka dia benar, berdalih dia diberi wewenang, eh dia merasa berkuasa. yang gawat adalah, sekarang, berdalih bahwa dia adalah rakyat, maka kadang dia arogan juga dalam demo dll..
BalasHapuswah ampun deh mas kalo itu, kadang aku ga ngerti juga kenapa bisa searogan dan seanarkis itu, apalagi mahasiswa, haduhh.....
BalasHapus*bingung, tuing tuing*
hehehe, semoga kita bisa memulai kesantunan dari sini mbak, kawan kawan kita di Multiply..
BalasHapusAmin... mendukung dan berdoa selalu untu sesuatu yang baik :)
BalasHapuscerita korban, yg nyengkiwing korban ke pos juga ya danrunya, makanya anak buahnya berani ngeroyok ning seko mburi.. nek head to head one vs one kyknya ga berani
BalasHapuspenggunaan kata yang salah. anarki adalah sebuah paham yang memiliki kebaikan aturan tersendiri. menjadi konotasi negative sejak distigma oleh orba. mungkin lebih baik pake aja kata vandal atau brutal. Polisi pasti tidak anarkis, mereka brutal.
BalasHapusnggebukin makasiswa masih sambil smsan gak bim?
BalasHapushahahah... (udah nggak bisa ngomong apa-apa deh, ketawa aja)
BalasHapus