Senin, 09 Agustus 2010

Ramadan, Ra Madhang, Bakar Diri, dan Mempertajam seluruh Indera

Insya Alloh esok malam kita telah masuk dalam bulan Ramadan, semua umat beriman, diminta untuk berpuasa, seperti pada ayat yang telah banyak dihapal para ustadz. Puasa. Secara eksistensi fisik berarti meninggalkan makan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa. Namun secara kesempurnaan, adalah menghindari apapun yang merusak pahala Puasa..

Berikut beberapa perbandingan ibadah Puasa dibanding ibadah yang lain


  1. "..Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk Aku dan Aku akan membalasnya.." Begitu Qudsi yang ada..
  2. Puasa adalah merupakan ibadah yang paling ringan, karena dia tidak mengeluarkan energi. Kita tidak melakukan hal yang membatalkan dan merusak puasa itu sebenarnya sudah merupakan bentuk hemat energi. Beda dengan Sholat, Zakat, Haji, yang mengeluarkan tenaga berlebih
  3. Puasa itu juga ibadah paling rahasia. Hanya dirinya dan Tuhannya yang tahu bahwa dia sedang puasa dengan sebenar-benarnya. Jika sholat, dakwah, zakat, haji terlihat oleh orang lain. Maka puasa ini hanya diri sendiri dan Tuhan yang mengetahui

Nah, kira-kira itulah sekelumit tentang perbandingan puasa dengan ibadah yang lain. Puasa secara eksistensi (keberadaan ibadah puasa dalam diri kita) cukup mudah. Hanya dengan meninggalkan makan dan minum, maka kita telah puasa.

Namun puasa tersebut belumlah sempurna. Kesempurnaan puasa masih harus dijaga dengan menghindari hal-hal yang merusak puasa, seperti membicarakan makanan minuman untuk berbuka, menggunjing orang lain, berdusta dan lain sebagainya.

Inilah yang aneh dalam diri manusia. Manusia justru berat jika diminta untuk tidak mengeluarkan energi bergunjing, berdusta, berbicara kotor dan lain sebagainya. "Jika engkau tak bisa berbicara dengan baik, maka sebaiknya diam" (peringatan buat saya yang suka nulis kasar)

Salah satu sindiran Hadits adalah seperti berikut "Berapa banyak orang puasa hanya mendapatkan lapar dan dahaga.." Dimana salah satunya adalah tidak meninggalkan perbuatan keji dan cacimaki..maka puasanya hanya sekedar tidak makan (Ra Madhang)

Semua agama Bani Ibrahim, menganjurkan adanya puasa. Mengapa? Karena puasa itu disamping ajaib karena tidak makan kok malah sehat, dapat membiasakan diri untuk hidup secara teratur baik bangun tidur, hingga tidur lagi, makan minum, hingga memiliki fungsi sosial yang luar biasa.
Menghindari marah, cacimaki, dan kekejian yang lain jelas merupakan point tersendiri bagi kebaikan umat, terutama ketika dilakukan berjuta umat. Disamping itu meningkatkan kepekaan indera dan bathin kita. Bagaimana kita melihat orang yang wajib kita tolong, bagaimana kita melihat orang yang biasa kita benci dan ketika puasa dia harus kita kasihi, hingga sama-sama merasakan lapar dahaga sekedarnya. Disebut sekedarnya, karena kita tahu, puasa kita berujung dan tahu bahwa ada makanan untuk berbuka.

Bagi orang-orang seperti saya, orang yang rajin muring-muring, kemudian beberapa orang yang kritis dalam bicara, puasa seharusnya merupakan acara bakar diri. Dimana membiasakan untuk tidak mengeluarkan panas hati keluar. Biarlah diredam di dalam jiwa, dibiasakan dan dimunculkan kembali dalam jiwa yang bersih tatkala pasca puasa..

Kitaro dalam lagunya Agreement bilang:


Fire
Making us clean, making us fly
Spinning us around and around
Spinning us around


Besok, sudah Ramadan. Puasa Ramadan ini berbeda dengan puasa yang lain, beda dengan Senin Kamis, Daud, Mutih, dan lain sebagainya. Ramadan ini berarti pembakaran, dimana kita diharapkan untuk bakar nafsu dan hasrat diri, dalam rangkaian ibadah puasa Ramadan, seperti Puasa, Sholat Lail, Tadarrus, hingga iktikaf. Ramadan itu pembakaran...

Mari kita buka hati kita untuk Ramadan, kita sejenak terima kebenaran meski hati busuk kita menolak (defence sekuatnya), enggan mendengar kata orang lain.. karena biasanya "Orang dalam kegelapan, ketika melihat cahaya, maka matanya akan terasa sakit" kali ini biarkan rasa sakit itu ada supaya kita terbiasa dengan kebenaran, Buka lebar-lebar hati kita.. untuk Tuhan, orang lain, dan seisi semesta..

Saya yang alhamdulillah masih diberi karuniai melewati Sya'ban ini, menyambut dengan (semoga tidak sekedar euforia) Ramadan yang luar biasa tahun ini.

Saya mintakan pintu maaf bagi semua rekan blog saya ini, karena saya yakin "aksi lempar batu" terbanyak saya yang di blog ini pasti pernah melukai beberapa diantara siapapun yang menjadi kontak.. Maafkan saya sekali lagi "Dan memaafkan adalah lebih baik jika kamu mengetahui" dan mari kita sambut bulan kedamaian ini dengan menjalin silaturahmi damai disini..

Bismillah, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan





bimosaurus

17 komentar:

  1. idem mas dab dingapurani nek aku okeh salah yo, sisan nek sesuk gawe salah neh dimaklumi yo

    BalasHapus
  2. tetanggan mas, sing jenenge salah sinalah ki biasa ning ojo dibiasakke :D mugo2 dewe entuk pahala kang apik mring silaturahmi iki

    BalasHapus
  3. akhirnya tujuan menteri pertanian untuk hemat nasi dan menko kesra soal hemat cabe terpenuhi di bulan ini..

    BalasHapus
  4. Sama2 mas selamat berpuasa jg yya, maaf kalo saya ada salah kata atau tulisan selama ini

    BalasHapus
  5. heheheheh kita doakan agar mereka segera sadar, dan lekas pandai

    BalasHapus
  6. sama sama mbak.. semoga puasa kita bisa selesai dengan baik dan dinilai baik

    BalasHapus
  7. met puasa mas bimo ... smoga Allah Swt senantiasa memberi kekuatan dan kemudahan bagi kita semua .... amin ....

    BalasHapus
  8. amien mas unggul... semoga puasa kali ini benar-benar merupakan pembakaran diri kita agar menjadi lebih bersih..

    BalasHapus
  9. ngapunten nggih mas bilih gadah salah..

    Smg ramadhan ini gak cuma perut aj yg puasa. Tp seluruh tubuh.. Heu :)

    BalasHapus
  10. amien semoga sukses puasa kita hingga tamat dan sukses di depan Alloh SWT

    BalasHapus
  11. puasa juga menjaga hati dan otak.. apalagi menjaga mulut, bukan sekedar makan puasa doang..

    semoga lancar puasanya ya masbimo..

    BalasHapus