Minggu, 12 September 2010

Ngerinya Perjalanan Mudik dari Barat ke Timur

Saya melakukan perjalanan mudik pada tanggal 8 September dari Jogja ke Wonosobo dengan motor, dan selanjutnya setelah bertemu orang tua di H-2, saya melakukan perjalanan dari Wonosobo ke Karawang dengan bus (DMI) Sinar Jaya. Perjalanan ke Wonosobo saya lalui dengan berbeda. Dengan bermotor dobel tas, saya melalui Jombor, Seyegan, Minggir dan selanjutnya saya mengarah ke daerah Dekso, Samigaluh sebelah barat Puncak Suralaya.. Setelah menembus bukit Suralaya, sampailah saya di Gunung Pring dan sampai pada jalan pertigaan Borobudur-Muntilan-Samigaluh.. Masuk Wonosobo, pukul 12.00 langsung pesan bis ke Jakarta, dan dapat pukul 4 sore, turun Cikampek, karena di musim seperti itu tidak ada bis ke Karawang. Dibawa narik penumpang dari Jakarta semua.. Dengan membawa 2 kardus berat berisi hasil bumi dan beberapa kantung plastik, naiklah saya di bis yang berangkatnya terlambat 1 jam.

Bis berjalan pelan kurang dari 40 km perjam dengan supir yang gemar melawak.. Hari saat itu hujan penuh dari Jogja hingga sepanjang malam... Alhamdulillah sepertinya tidak akan membosankan.. Masuk daerah Sigaluh, Banjarnegara, waktu menjelang magrib.. tepat di utara pasar Tunggara, bis siap memasuki tikungan, tiba tiba dari arah depan ada sebuah sepeda motor plat Wonosobo, AA---xF menyalip L300 dari arah berlawanan bis, sambil melanggar marka panjang, pengendara motor yang terkejut itu langsung rem depan.. Jelas saja jalan yang licin membuat ban belakang meleset mendahului ban depan, dan jelas sekali saya melihat dari kaca jendela yang kebetulan saya duduk di depan.. Motor jatuh dan ngesot jauh sekitar 15 an meter, dan langsung terlindas bis yang tidak sempat mengerem. Terdengar suara: Brak... sroooooooooooooookkkk... Saya memejamkan mata membayangkan pengemudinya seperti apa bentuknya kira-kira.

Bus berhenti kira-kira 20 meter setelah melindas motor di jalan super licin itu.. Belum sampai berhenti, seluruh penumpang berhambur keluar ingin melihat seperti apa kira kira yang terjadi di bawah bus.. Alhamdulillah, pengemudi selamat, dan motor Supra 125 nya ringsek berat dengan tergilas pada bagian segitiga hingga casis tengahnya..

Perjalananpun tertunda, kami berbuka di angkringan setempat yang langsung ludes, dan terjadi urusan antara pengemudi motor yang tidak mau disalahkan dan bis yang memang tidak salah.. Ternyata pengendara motor itu adalah seorang karyawan Astra Honda Motor Cikarang, yang pulang mudik.. Setelah capek di jalan dan plus kehujanan, masuk Banjarnegara menjelang Wonosobo kedinginan yang hebat, menjelang buka, dia buru-buru akhirnya nekat nyalip di tikungan.. Urusan selesai setelah pihak manajemen Bis Sinar Jaya datang menyelesaikan semuanya, dan menjamin seluruhnya akan selesai secara kekeluargaan.. Ah tentu si pengendara motor tidak bisa tidur.. Bis kami pun tetap jalan, tidak dioper, dan sampai Cikampek pukul 6 pagi..

Itu adalah salah satu contoh kecelakaan dalam perjalanan hari itu.. Ternyata kecelakaan motor tidak hanya terjadi di situ, hingga Subang, kecelakaan motor terhitung 4 kecelakaan yang sempat saya saksikan. Belum ketika saya tidur, dan belum lagi di banyak ruas jalan yang saya lalui. Cerita ini tentu menjadikan kita harus pandai-pandai mengambil pelajaran.. jika tidak terpaksa sekali, tidak perlu pakai motor.. atau jika terpaksa pakai motor, tidak perlu memaksakan diri dalam keadaan apapun.. seperti istilah: "Lebih baik terlambat beberapa menit, daripada harus terpaksa masuk Rumah Sakit"

7 komentar:

  1. Hehehehehe...approve Mas sama kalimat terakhir ini :D

    BalasHapus
  2. hosh... ngeri pancen mudik pake motor kalo perjalanan jauh.

    BalasHapus
  3. :(
    wedi, aq nek numpak mtor koyo wong kesusu.

    BalasHapus
  4. tp alhamdulillah awakmu slamet kang... eh bimo ding... mugo2 mulihe yo tetep slamet ya.. eh tetep bimo.. *mbingungi,,

    BalasHapus
  5. pernah dulu ada temen ngajakin mudik naik motor, sensasinya tentu beda dg mudik pake moda lain. blom kesampean sampe skr. apalagi musim hujan, pasti dilarang ortu. jd penasaran.
    kebanyak pengemudi motor kog kaya raja jalanan ya, ga mikir kalu semua saat mudik juga pengen cepet sampe, blom capenya.
    jadi sekarang udah tiba dg selamat di karawang nih. motor dr jogya ditinggal di wonosobo ya. have a great syawalan.

    BalasHapus
  6. eh judulnya ga salah arah tuh, dari timur ke barat kan, ato tepatnya dr tengah jawa ke barat jawa.

    BalasHapus