Jumat, 13 November 2009

Tabungan Foto kota Agats


Inilah suasana kampung di kota Agats.. Seluruhnya ada di atas tanah rawa

Sedikit cerita tentang Agats.. masih ada banyak Foto.. namun menguploadnya harus sedikit sabar dengan koneksi yang terbatas

46 komentar:

  1. ada banyak Foto, keterangan dan lanjutnya sabar ya Gan

    BalasHapus
  2. Kemana2 jalan ?
    Motor ? Mobil ?
    Wowww .. :)

    BalasHapus
  3. kalo malem pasti gelap banget ya mas...ndak ada penerangan kanankiri jalan,

    BalasHapus
  4. Itulah buatan orang-orang Toraja.. Jago kayu mereka

    BalasHapus
  5. No Narcis Allowed hahaha.. wis ora mangsane.. wis sepuh :D

    BalasHapus
  6. Ya nggak ada mobil, motor bensin, nggak ada kendaraan berplat. Sama sekali. Bupati ya jalan kaki.. Mulane samsat e nganggur

    BalasHapus
  7. Depan kantor bappeda Asmat, adalah bekas tempat tinggal WaBup Asmat yang terbakar. Kayu besi kalau terbakar akan mencapai suhu yang sangat tinggi.. Dan karena disana jarang air, kalau terbakar ya dibiarin saja mas...

    BalasHapus
  8. Wuahahaha, ke TKP dan begitulah orang lawas narsis

    BalasHapus
  9. Ya monggo tinggal disini :D tapi tidak ada AC.. Oh ya tanah berawa ini rawan sekali dengan nyamuk malaria. Disana hampir semua orang kena malaria. Pesan saja mas..kalau disana jaga kondisi hehehe

    BalasHapus
  10. vanishing point jalan kayu besi, gileeee emang struktur tanahnya ga memungkinkan dibangun jalan aspal ya mas...

    BalasHapus
  11. oh pantesan jalannya dari kayu, la wong medannya rawa gini

    BalasHapus
  12. bebas polusi asap kendaraan hehehe

    BalasHapus
  13. kemungkinannya sangat kecil mas. memang rawa yag ada itu sangat dalam.. hingga kedalaman 10 meter, konon masih tanah lunak

    BalasHapus
  14. betul mas, hampir seluruh asmat adalah rawa. terlihat juga dari pesawat kalau kita pakai twin otter, bahwa hutan-hutan yang gede itu juga berawa rawa. Maka beberapa distrik juga masih banyak orang yang tinggal di atas pohon

    BalasHapus
  15. tetapi dalam rangka "penghidupan" jalan mas heheheeh.. orang Toraja punya keahlian neh

    BalasHapus
  16. polusi berganti menjadi penghidupan genset mas. tetapi karena mahal ya menyebabkan orang menjadi irit. 1 liter bensin disana adalah 10ribu

    BalasHapus
  17. biasanya yang di AC in adalah ruang komputer. Bahkan ruang bupati pun, saya pernah masuk, dan hanya disediakan kipas angin :D

    BalasHapus
  18. Aihhh ..
    Ada cilok jugaaa ..

    *ciloknya satu, Bang !!*

    BalasHapus
  19. mnding tuku nang jogja.. sik nambahi gambar maning

    BalasHapus
  20. Ono Lampu Merah ora neng Kono????

    BalasHapus
  21. Habitat Buaya...??? Habitat Cicak Dimana????

    BalasHapus
  22. sesuk tak sewone nggo repeater " Papua coverage...!!"

    BalasHapus
  23. wah lumayan rapi yaaa, dan ga ada sampahnya :D

    BalasHapus
  24. sesuk tak nggawe pengadaan nang kana

    BalasHapus
  25. mrono-a... rak ra ono sing aktif sakliyane voip

    BalasHapus
  26. justru tempat sampah terbesar di dunia :D buang ke rawa biar air yang membersihkannya

    BalasHapus
  27. sampah thok disana kok.. tapi nanti air pasang langsung sampah hilang

    BalasHapus
  28. wewww!! datas kayu semua.....

    tfs, mas

    BalasHapus
  29. iya mas.. semuanya kayu.. ayok kapan kita ke sana rame rame :D

    BalasHapus
  30. pengin banget mas....mesti sangune entek akeh...
    sego bungkus piroan mas neng kono??

    -naluri anak kos-

    BalasHapus
  31. akeh memag mas.. tapi paling enak adalah kita memanfaatkan suatu job atau project yang sedag berjalan di sana.. lha itulah yang kita cari :D...

    BalasHapus
  32. Tks Mas Bimo, bisa ikut jalan-jalan ke Agats. Kalau mau ke sana, jalur transportasinya lewat mana Mas, dan berapa tiketnya? Menarik sekali ada perkotaan di atas papan kayu besi. Bisa diceritakan nggak mengenai toiletnya? Tks.

    BalasHapus
  33. kalau dari jawa biasanya kita mencari pesawat yang ke Timika atau Merauke. Nah biasanya di Timika atau Merauke kita harus tinggal minimal bermalam di sana. Kalau pas cuaca tidak bersahabat ya bisa sampai dua minggu, karena Transportasi ke Asmat harus ditempuh dengan dua cara:


    Pesawat Twin Otter, bisa pakai merpati atau penerbangan swasta seperti Mimika Air, biasanya kita sudah sampai di bandara pun jika ada informasi cuaca tidak bersahabat, langsung cancel saat itu juga. Ongkos sekitar 1,5 sampai 2 juta per orang
    Dengan speed boat. Kendaraan ini tidak kalah menantangnya. Jika air laut surut, kita harus masuk laut lepas sehingga resiko lebih menantang. Saat itu kita juga akan melewati pulau tiga. Pulau misterius yang dulu kru Trans7 pernah ilang disana. Pulau itu memang benar-benar misterius. Biasanya kecepatan bisa sekitar 3jam sampai. Itu jika lewat laut lepas. Namun bisa 8 jam jika kita menerobos rawa-rawa lebih dulu.. Saya bersyukur sekali bisa melwati pengalaman itu


    MCK ada, dan tiap rumah memang ada, dan di tanam di rawa rawa. Permasalahan utama ada pada air. Jika musim kemarau, bisa gawat, karena semua orang disana mandi air hujan yang ditampung dalam tandon 1100 Liter. Biasanya satu rumah bisa memiliki 5-6 tandon untuk persediaan berminggu-minggu...

    BalasHapus
  34. meski asyik dan penuh tantangan, kalau kita melakukan perjalanan coastal or inland waterways di kawasan merauke (termasuk asmat, mappi, boven digoel) tetep kudu waspada dan hati-hati mas. perubahan cuaca dan arus air yang kadang mendadak musti kudu disiasati dengan strategi jitu. safety first please...

    BalasHapus
  35. betul sekali, kadang penyakit seperti malaria, binatang buas, dan alam yang masih jarang manusianya perlu diwaspadai juga

    BalasHapus