Dadakan ! ! !

Berdasar pengalaman selama bekerja, saya ingat-ingat ternyata saya selalu terlibat dengan hal yang sifatnya dadakan. Bahkan di kantor lama saya termasuk seorang Support System untuk spesialis hal-hal dadakan. Di depan client juga harus menyiapkan apapun yang sifatnya dadakan.. Aneh memang.. Sampai-sampai saya tanyakan pada seorang yang jago psikologi, mereka menjawab:"Untuk menghilangkan dadakan, kita persiapkan diri kita sedini mungkin dan jangan suka menunda"..

Hebatnya, dunia IT sering menuntut kita dadakan.. "Pokoke piye carane sing penting SAIKI kudu rampung".. Tercatat mulai dari jaman ngajar di LAB UNY sebagai tenaga pocokan, direkrut secara dadakan dan dikirim ke Sumatera Barat dadakan juga. Menjelang nikah juga harus dadakan ke Sumatera Utara dan setelah selesai nikah juga harus dadakan seperti itu. Dadakan, dan dadakan.. Namun memang dari situlah saya mendapatkan ilmu-ilmu luar biasa dengan dadakan.. Ilmu paling penting adalah: manajemen krisis dalam menghadapi orang lain, mengetahui bakat diri, dan dadakan memiliki kekuatan paksa yang hebat untuk belajar sesuatu dengan sangat cepat. Jeleknya adalah: persiapan yang kurang membuat kecemasan diri berlebih, kebiasaan teman-teman menyerahkan hal yang sifatnya dadakan tersebut pada kita, dan jelas kualitas dadakan itu tidak akan baik.

Hari ini, hal seperti itu harus terjadi lagi.. Setelah 1 bulan penuh bisa dikatakan tanpa libur, sampai minggu dan jam 12 malam saja dipake, dan disaat saya memang direplace posisi untuk menghadapi suatu project yang harusnya minggu depan, ternyata hari ini harus berjalan di jakarta, dan tidak jadi direplace.. Jelas keadaan yang tidak baik!!.. Tapi, oke lah, dengan demikian seorang jagoan (terpaksa) dadakan ini memang ternyata harus tahu, bahwa kita memiliki bakat menghadapi itu hahahaha...

Gembus.. deg degan ki leh ngilagi piye??