MALANG, KOMPAS - Komunitas Linux se-Jawa Timur menyelenggarakan rangkaian acara workshop dan pengkajian penggunaan sistem operasi berbasis kode terbuka (open source), yang dinamai Linux Camp.
Karena populasi pengguna sistem operasi kode terbuka di Tanah Air masih minoritas, acara ini tergolong peristiwa penting. Linux Camp merupakan salah satu upaya agar kantor-kantor pemerintah melakukan migrasi ke sistem operasi Linux, dengan berbagai pertimbangan yang akan menguntungkan Indonesia.
”Jika migrasi berlangsung dan birokrasi pemerintah pengguna PC (personal computer) sistem open source, akan sangat besar biaya yang bisa dihemat negara,” kata Fajar Rizqi Saputra dari Humas Linux Camp di Malang, Minggu (25/3).
Ini karena Linux sebagai sistem operasi kode terbuka dengan varian-variannya, termasuk versi Indonesia bernama Blank-on, adalah sistem operasi yang sepenuhnya gratis.
Dalam satu sistem operasi sudah ada paket lengkap sistem operasi dan aneka perangkat lunak pendukungnya. Linux juga nyaris aman dari virus komputer serta menggunakan ukuran hard disk amat kecil sehingga efektif untuk komputer pelajar, kantor pemerintah, perusahaan, serta institusi sosial dan pendidikan.
Linux Camp diikuti 50 peserta, yakni para penggiat dan aktivis Linux se-Jawa Timur yang diwakili oleh organisasi-organisasi penggiat Linux, seperti Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI), Linux User Grup (LUG), Kelompok Studi Linux (KSL), dan kelompok pengguna Distro tertentu (Distro istilah untuk varian Linux sesuai perkembangan kemajuan sistem operasi).
Kelompok-kelompok ini mewakili kalangan umum, hobiis, mahasiswa, dan sekaligus akademisi.
Linux Camp diharapkan bisa mendorong agar lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan sistem open source, baik di lingkungan rumah tangga, aktivitas pribadi, maupun birokrasi pemerintahan.
Komunitas Linux belum menghitung seberapa besar kantor pemerintah yang menggunakan open source. Namun, dipastikan potensinya sangat besar, dan pelaksanaannya bisa dilakukan bersamaan dengan di institusi-institusi pendidikan.
(ODY)
---
Jangankan kantor pemerintahan.. kantor swasta aja banyak yang milih membajak windows, atau beli windows sekalian... bahkan yang aneh adalah ada seorang client dari kantor pemerintahan daerah yang beli MacBook tapi datang minta diinstalli Windows XP... ra mutu
BalasHapusHehehehee..males banget wonge..
BalasHapusWIndows masih menjajah
nek aku karang ra kuat tuku windows, ya sejak 2006 tetap menggunakan komputer kerja dengan linux. nate nganggo windows soale dipekso ndak kanca kancane ora iso ngontrol gawean hahahaha
BalasHapusntar dikasih smartphone juga minta windows hahahaha
BalasHapusOoo iki yoo background-e
BalasHapusyo dadine ra pati abot. soale asline gambare cilik, njur direpeat wae
BalasHapusmbuh2an gelem
BalasHapusJust info, developer Blank-on itu juara INAICTA 2010, dan mewakili Indonesia di ajang APICTA 2010 untuk kategori open source application.
BalasHapusINAICTA = Indonesia ICT Award
APICTA = Asia Pasific ICT Alliances
Lha dulu saya pernah satu angkatan soalnya, hanya beda kategori :)
Oiya, sampai sejauh ini menurutku pemerintah (terutama pemerintah daerah) masih setegah hati dg program IGOS ini ya, mas Bimo.
huahahahahahahaha....koplak.
BalasHapusya do wegah, wong merasa pake windows pun dijamin pemerintah :D
BalasHapusAda satu kantor swasta di Jogja yang sejak pusat sampe cabang semuanya wajib menggunakan LINUX. dan ternyata merea bisa berimplementasi.
BalasHapusHarusnya kalau pemerintahan mau galak, mestinya bisa. Tapi gimana ya mas, jangankan pemerintahan, perusahaan IT saja masih banyak yang memilih windows bajakan meski dia tanpa windows tidak apa apa.
Mas Iwan pernah ikut INAICTA mas?
wis ngono ngomong e: Game ne sing akeh yaaa
BalasHapusAlhamdulillah, pernah, mas.
BalasHapusSejak 2008 - 2010, langganan 5 besar, 2 kali juara.
2011 ke atas fokus jualan lagi setelah dapat bekal branding dari sana :)
Kalo sampeyan pengen ikut, nanti bisa saya bantu tips-tipsnya, terutama dalam penyajian makalah.
Wah.. ini keren banget. Bisa jadi benchmarking yg bagus buat perusahaan / korporasi.
BalasHapusOiya, GELORA (Gerakan Linux untuk Rakyat) atau gerakan sejenisnya di sana gimana kabarnya? apakah juga aktif road-show?
boleh mas, bisa tuh ikutan hehehe, dulu perusahaan lama saya pernah juara juga untuk tahun 2009 tapi saya tidak ikut tim.. boleh mas tipnya dishare.. maturnuwun
BalasHapuspadahal bukn perusahaan IT, tapi justru perusahaan penanganan service AC dan Kulkas..
BalasHapussusah mas bro. Mbeye dah salaman sama Bill Gates sich....
BalasHapuspernah ada pelatihan bla bla ttg linuk kerjasama dengan airputih.
BalasHapus. komputer PC jg pake linuk..
tp leptopku masih windows. dengan nawaitunya saya lg jadi pembajak.. pake software bajakan.. konsekwensinya saya harus beramal membuat desain2 grafis sosial yg saya gratiskan lwt FB dan MP..siapa saja bisa nyetak. tak perlu nyantumin pembuatnya.. bebas,sebebasnya.. lha alat bikinnya saja bajakann...
:P
lah aku bule je sing njaluk,
BalasHapuskoplak tenan
aku reply pake windows 7
BalasHapuskikikikikikikikiki
beye? bosan dengar itu :D
BalasHapuslha nek kantor pemerintahan kan wagu nawaitu dadi pembajak :D
BalasHapusowalah jebul podo wae, mentale hahahaha
BalasHapusversi gratisan atau bajakan?
BalasHapusAKu balik kanan ahh....
BalasHapusNgerasa masih pake wondows jee...
maaf mas, aku ra ngerti nek njenengan ki wong pemerintahan
BalasHapuslisensi donk ah ...
BalasHapusLoh ra reti ta nek aku ki meh dadi petugas plombir...???
BalasHapus:))
ya ngono kui sing "halal" kang hahaha,
BalasHapus*mantan heker dakwah sistem halal..
ngerti wong mbiyen sampeyan korban plambir njur direkrut
BalasHapuswalah....laptop larang2 diiseni game. Gak produktif blas.
BalasHapuskantor pemerintahan sing kulihat bagus ki kelurahan desa. wong e nek nganggur maca koran. nek liane ngetik manual (komputer akustik)
BalasHapusnek nagn kantor sing ono komputer e, biasane nek ra dolanan soliter, ya halaman biru fesbuk
*ngempi ra yo
haha pernah ketemu uwong nggowo mekbuk air kon nginstalli windos hehehe
BalasHapus