Sudahkah anda, saya, kita semua siap berkorban? Momen yang hampir bersamaan antara Hari Raya Qurban dan Hari Pahlawan. Untuk menghasilkan sebuah kemajuan, kenyataan kita membutuhkan PENGORBANAN. Berkorban segenap jiwa, raga, harta benda, dan lain sebagainya. Tinggal sekarang kita bertanya pada diri sendiri.. apa yang kita korbankan dan apa tujuannya, negara, bangsa, agama, masyarakat, atau diri sendiri.
Di masa lalu Muhammad Toha nekat masuk ke dalam gudang senjata NICA di Cicalengka Bandung. Hasilnya gudang senjata meledak, yang menyebabkan penjajah kesulitan dengan senjata. Entah apa yang terjadi, Muhammad Toha adalah TUMBAL. Dia siap dengan berbagai macam resiko: resiko kematian, resiko cacat, resiko cercaan orang karena dianggap dosa mati bunuh diri, atau bahkan resiko dosa karena bunuh diri tersebut.
Jaman sekarang tumbal-tumbal ini susah dicari karena mereka tersembunyi dalam keadaan negara yang penuh dengan narsisme, ingin tampil, dan lain sebagainya. Jika ingin melihat, kini mereka ada di seputaran bencana. Mentawai, Merapi, Washior, dan daerah bencana lainnya. Mereka muncul sebagai orang-orang yang tanpa campur tangan pemerintah bergerak memberikan pertolongan apapun, harta, benda, seperti bensin, kendaraan, pulsa, dan lain sebagainya, bahkan hingga Jiwa yang terenggut atau terancam oleh faktor bencana. serta cercaan orang lain dan kecemasan keluarga mereka. Mereka adalah tumbal bagi keselamatan orang lain yang lebih banyak... Satu orang mereka, sebanding dengan jumlah yang telah dia tolong.. Apapun keadaan mereka, mereka telah berjasa dan berguna bagi bangsa dan negara mulai dari diri sendiri yang mau bergerak menolong sesama..
Merekalah pahlawan masa kini.. Mereka telah memberi contoh yang bagus bagi kita.. KETUMBALAN.. MARTIRDOM
Selamat Hari Pahlawan
Di masa lalu Muhammad Toha nekat masuk ke dalam gudang senjata NICA di Cicalengka Bandung. Hasilnya gudang senjata meledak, yang menyebabkan penjajah kesulitan dengan senjata. Entah apa yang terjadi, Muhammad Toha adalah TUMBAL. Dia siap dengan berbagai macam resiko: resiko kematian, resiko cacat, resiko cercaan orang karena dianggap dosa mati bunuh diri, atau bahkan resiko dosa karena bunuh diri tersebut.
Jaman sekarang tumbal-tumbal ini susah dicari karena mereka tersembunyi dalam keadaan negara yang penuh dengan narsisme, ingin tampil, dan lain sebagainya. Jika ingin melihat, kini mereka ada di seputaran bencana. Mentawai, Merapi, Washior, dan daerah bencana lainnya. Mereka muncul sebagai orang-orang yang tanpa campur tangan pemerintah bergerak memberikan pertolongan apapun, harta, benda, seperti bensin, kendaraan, pulsa, dan lain sebagainya, bahkan hingga Jiwa yang terenggut atau terancam oleh faktor bencana. serta cercaan orang lain dan kecemasan keluarga mereka. Mereka adalah tumbal bagi keselamatan orang lain yang lebih banyak... Satu orang mereka, sebanding dengan jumlah yang telah dia tolong.. Apapun keadaan mereka, mereka telah berjasa dan berguna bagi bangsa dan negara mulai dari diri sendiri yang mau bergerak menolong sesama..
Merekalah pahlawan masa kini.. Mereka telah memberi contoh yang bagus bagi kita.. KETUMBALAN.. MARTIRDOM
Selamat Hari Pahlawan
no pertamax allowed :D
BalasHapuskalo kelimax????
BalasHapus*nunggu*
yah mbak, ini wis tak beri jembatan
BalasHapusini satu lagi, monggo
BalasHapus*tak adus sik
kelimax......
BalasHapuseh....ah uh ah uh a la dek manis nya ketinggalan....xixixixiiiiiiii
BalasHapusrelawan pahlawan serelanya
BalasHapuswong e sih turu
BalasHapusbahkan swargi sing digaji kurang dari 100 ribu pertahun kae, dia juga Martir yang luar biasa, pantang turun sebelum lainnya turun
BalasHapusselamat hari pahlawan.. jadi tumbal? mmhh..
BalasHapussemua pahlawan siap menjadi tumbal mbak hehehe
BalasHapusSelamaaat hari pahlawan!
BalasHapusPahlawan adalah yang berkorban tanpa berhitung tentang pahala pun ganjaran...!
BalasHapusPahlawan adalah mereka yang tulus ikhlas tak mengenal kata sia-sia...
Pahlawan adalah berbuat tak menghitung antara untung dan rugi....!!!
Semangat berjuang..!
Siap berkorban...!
Demi jiwa jiwa yang bersatu....! MANUSIA...!
Selamat Hari Pahlawan...!
... dan risiko tidak dianggap pahlawan.
BalasHapusjangan ke saya mbak, saya bukan pahlawan
BalasHapusJane nek pas ngene aku kelingan bapak. Bapak adalah anggota korps Cacat Veteran RI, yang sekarang masih aktif dengan kegiatannya. Ketika mereka berkumpul, kita baru sadar, bahwa mereka semua telah mengorbankan semuanya. Bapak yang tidak punya tangan kanan, tidak ada jari kiri satu biji, dan masih banyak bekas peluru di badannya dan masih satu peluru tersimpan hingga sekarang, ternyata belum apa-apa dibanding teman teman yang lainnya, yang kehilangan lebih banyak lagi..
BalasHapusMereka telah berjuang, mereka berkorban, dan harusnya kita malu.. Negara yang telah mereka buat, dijadikan ajang sekedar jual beli jabatan, ajang narsis, ajang sok suci, ah sudahlah... Salam hormat pada para penerus mereka yang sekarang ada di tataran bencana!!
resiko dikatakan mati suul khotimah, resiko dicerca.. dan lain sebagainya :) tapi para pahlawan sebenarnya tidak akan merasa dirinya pahlawan ..
BalasHapusbuat semua....
BalasHapusTermasuk diri sendiri :D
selamat ya mbak hahahaha
BalasHapussalam buat bapak mas.......
BalasHapusTerima kasih sudah rela jadi tumbal :'(
iya mbak, semoga beliau tetap dalam lindungannya.. dan sayang sekali anaknya cuma bisa jadi pemberontak :D
BalasHapusTidak ada pahlawan yg mengaku pahlawan selain orang yg mengaku-aku dirinya pahlawan.
BalasHapusKata "pahlawan" sendiri berasal dari "pahalawan" atau orang yg mendapatkan pahala. Ada juga yg mengatakan berasal dari kata "pelawan" atau orang yg melakukan perlawanan. Wallahu a'lam....
Merdeka!! Saya sich ga pk kata2,Om.menunjukkannya dgn langsung upacara kok haha..
BalasHapushahahahahaaaaa........
BalasHapusBukannya yang sekarang kita sebut pahlawan itu, dulu juga dijuluki pemberontak oleh penguasa (penjajah)????
Julukan cuma sekedar nama, tergantung yang menjuluki melihat dari sudut yang mana :-)
Bahasa kasarnya tumbal, bahasa halunya rela berkorban...
BalasHapusSalam utk bapak, mas. Saya doakan keturunan-keturunan beliau selalu berbesar hati, seperti yang beliau contohkan. Amin...
Pahlawan, perlu keikhlasan yang tinggi.... Selamat hari pahlawan!
BalasHapusterimakasih bung, atas tambahannya. Mari kita tetap MELAWAN :)
BalasHapushaduh udah lama nggak upacara.. pak beye upacara nggak?
BalasHapusyes mbak.. pahlawan adalah unsur sejarah.. sejarah adalah produk pemenang :D
BalasHapusamien mbak... ya itu mbak, anak anaknya pada jadi pembangkang wekekekekek
BalasHapussaya Forward kepada para pahlawan mbak :D
BalasHapushoamp ='=//
BalasHapusaku baru bangun setelah dimarahin embok...hoahahaaa
hidup ^_^v
BalasHapusterus???? Apa enake kita rubah sejarah aja mas???
BalasHapus*kompor*
selamat hari Rabo...
BalasHapus*ngeloyor cari kopi*
embok ki pahlawan :)
BalasHapustetap hidup
BalasHapusseorang sejarahwan adalah orang-orang yang mengalami hidup lebih berat, karna itu dia bisa menuliskannya.
BalasHapus*eike yang ringan2 aja ahh...gak ikoooddd
ki ngopi ki
BalasHapuskita ingin jadi apa di sejarah.. hehehe
BalasHapuskita tidak pernah tahu, kita akan sebagai apa kelak mati, namun ya kita cuma berusaha berbuat sesuatu untuk bangsa .. itu sudah susah :D
BalasHapuspahlawan kesiangan *ngelirik manja sama si embok*
BalasHapustetep bukan siapa2, cuma orang kecil yang lega anak-cucunya dapet hidup yang lbh baik.... *amin :-)
BalasHapusenggak. pak beye pasti ikutan nganter pak bama sekolah di UI :p
BalasHapustuhh,, tayang di tipi
berani berkorban tidak memikirkan diri sendiri itulah pahlawan
BalasHapuswoaaa.... *ngacungin gelas berisi kopi juga*
BalasHapus*jupuk kopine dek*
BalasHapuskoq ora manis dek???
Salam buat mbok
BalasHapusamieen mbak.. tetep menjadi empiers
BalasHapusarep sekolah to, kene tak kuliahi wae
BalasHapusSTUJU mas.. mereka siap jadi tumbal
BalasHapuskopi ter enak ki nang kene :D
BalasHapuskopine asin
BalasHapussemoga bukan krn kemasukan upilnya dek
BalasHapusUpilnya reni ya? jangan sampe...bisa keracunan lho
BalasHapus=)) saru
BalasHapuskontaminasi :D
BalasHapusreny lagi kabur ke malang...gatauk lagi ngupil dalam keadaan berdebar apa gak :p
BalasHapus*eh,, reny jadi pulang ke malang gak yaa
gulanya abis sihh
BalasHapusganti abu pulkanik
BalasHapusdari kemaren udah makan tempe vulkanik...
BalasHapuseike mau buka resto muntilan, menu spesial, wader vulkanik dengan sambel api diam..
='=//
wernone mesti persis diguyur semen
BalasHapusahahaaa...wis ahh..
BalasHapusguyon koyo ngene mung marai senyum pahit jew
pait piye :) mesti kurang gulo :) wis dikandani nganggo upil e reny kok
BalasHapusselamat menumbalkan diri jd pahlawan sejati..bukan org2 yg pengen disebut pahlawan...
BalasHapusdalam riwayat Nabi pernah, sebuah peperangan (kalau tidak salah perang Uhud) , dua orang dari beberapa korban di pihak tentara Rasul dikatakan Rasul tidak masuk surga. Mengapa?
BalasHapus1. dia justru bunuh diri karena takut dibunuh musuh
2. dia ingin dikenal sebagai orang gagah berani di garis depan
yg point 1 mesake banget..yg nmr 2..eman2 banget..
BalasHapushuwahahahahhahaaaa....kempuuungggg
BalasHapusitu adalah sebagian yang dijelaskan oleh Beliau.. jadi, kita sendiri tidak pernah tahu niat seseorang, dan seperti apa dia wafat.. Karena dalam riwayat lain, seorang yang telah khilaf berzina dan jujur mengakui, akhirnya mendapat hukum rajam, dan meninggal dalam proses rajam itu. Rasul mengatakan:"Hai Khalid bin Walid, jangan engkau mengejek wanita itu, dosa zina telah hilang beserta rajamnya, dan tinggallah amal kejujurannya yang menyebabkan dia masuk ke dalam surga"
BalasHapusNah, semoga teman teman benar benar ikhlas, kalau salah ya diakui secara ksatria.. Hukuman ya dijalani, gengsi ditanggalkan..
Itu sudah sikap pengorbanan seorang pahlawan.. Semoga kita bisa seperti itu
ojo nganti bu
BalasHapustulisane apik. memotivasi. selamat buat semua yg di lapangan yo.
BalasHapusPasti dunk.klo doi ga upacara, pasti diomongin org2 se-MP haha...
BalasHapusagak keluar tema ya...
BalasHapusmenjadi korban, dan melakukan pengorbanan adalah hal yang rancu dan berimpit.. jgn sampe anda berapologi 'melakukan pengorbanan' ketika sebenarnya anda mengakui bahwa anda itu sedang menjadi korban... beda banget, satunya ikhlas, satunya terpaksa