Jumat, 21 Januari 2011

KISAH DI BALIK INSIDEN KELUARNYA DEWI MOTIK DAN DIUSIRNYA SAYA OLEH ANDI F NOYA DALAM KICK ANDY DI METRO TV

Pagi-pagi dapat titipan, yang saya ambil dari sini:

http://tattyelmir.wordpress.com/2011/01/20/%E2%80%9Cmengapa-kami-harus-bertepuk-tangan-untuk-berita-yang-kami-tangisi-%E2%80%9D/

KISAH DI BALIK INSIDEN KELUARNYA DEWI MOTIK DAN DIUSIRNYA SAYA  OLEH ANDI F NOYA DALAM KICK ANDY DI  METRO TV

“Kami Tak Sudi  Diperintah Untuk bertepuk Tangan Atas Bencana Yang Kami Tangisi”.


Malam ini, Rabu 19 Januari 2011 saya mendapat pembelajaran hidup  yang luar biasa hebat. Peristiwa yang menjadi guru nan bijak bestari, dan tak mungkin akan terlupakan.

Sejak tadi SMS, dering telepon di HP dan rumah beberapa kali berbunyi menanyakan keadaan saya setelah diusir Andi F Noya dari Metro TV, dalam tapping acara Kick Andy (KA) tadi.

Lalu terpikirlah kini, ketimbang saya harus menceritakan kejadian yang sama berulang-ulang, mending  saya tulis saja mumpung peristiwanya masih segar dalam ingatan.

“Hah, mama diusir ? seriuuuuus ?” tanya anak-anak tak percaya.

Hehehe ga apa-apa diusir, asal setelah itu orang-orang menyadari, dan menjadi lebih sensitif, mengapa kita mau diperintah, harus bertepuk tangan untuk bencana yang kita tangisi?”. Saya berusaha cengengesan.

Hmmm…Ceritanya berawal ketika hari minggu siang 16 Januari 2011, pejuang anak dan ketahanan keluarga psikolog Elly Risman, mengirim pesan singkat kepada Ibu Inke Maris (praktisi media, Ibu Wirianingsih (mantan ketua PP Salimah, Ibu Masnah Sari(Mantan Ketua KPAI, Shakina( Direktur Lembaga Manajemen Pendidikan Indonesia) dan saya sebagai pengurus ASA Indonesia, agar kami berkenan  datang ke Metro TV, Rabu untuk mensupport Ibu Elly yang diundang sebagai nara sumber dalam acara “KA”. Pada awalnya saya sudah mengatakan tak bisa hadir karena sudah ada agenda rapat. Namun karena Bu Inke Maris tiba-tiba kecelakaan, maka bu Elly lagi-lagi meminta saya untuk berkenan hadir, paling tidak memperlihatkan kekompakan kita.

Waktu itu kami semua berfikir dan membayangkan Ibu Elly Risman pimpinan Yayasan Kita dan Buah Hati, sahabat seperjuangan kami  dalam mendirikan organisasi perlindungan anak ASA INDONESIA,  akan dihadirkan sebagai tokoh pejuang anak dan perempuan, yang menginspirasi banyak orang dan layak jadi teladan, sebagaimana “Pahlawan di jalan sunyi” lain yang sebelumnya kerap dihadirkan di KA.

Meski kami sudah mengusahakan hadir 30 menit sebelum tapping jam 17.00 seperti yang dijadwalkan, ternyata acara molor 2 jam lebih, toh undangan berusaha ikhlas demi mensupport pejuang sekaliber Ibu Elly. Saya juga melihat begitu banyak petinggi dari berbagai organisasi termasuk institusi/lembaga negara seperti Depkes, Menkokesra, Menpora, dan lain-lain. (Semua tokoh yang saya tanyakan mengaku hadir untuk mensupport Ibu Elly, bukan atas undangan pihak Metro TV). Tentu mereka mengorban waktu mereka yang demikian berharga.

Sebelum acara dimulai, seperti biasa, floor manager ( tak taulah kalau di KA istilahnya apa) memberikan pengarahan yang antara lain, harus bertepuk tangan dengan antusias kalau dia mengaba-aba, mengawali tepuk tangan.

Sessi pertama Andi Noya menghadirkan seorang gadis remaja yang sejak usia 16 tahun sudah terbiasa melakukan seks bebas dan kini menjadi PSK. Kawan-kawan dari berbagai organisasi wanita di samping dan  belakang saya mulai berbisik-bisik dan mengungkapkan kekecewaan, kenapa Andy justru mengeksplor masalah ke”terjerumusannya”, bukan alert tentang bahaya seks bebas dan pornografi. Banyak ungkapan-ungkapan miris si gadis justru ditanggapi dengan joke oleh Andi yang memberi kesan seolah membenarkan kebiasaan buruk si gadis. Misalnya Andy bertanya “Apakah bunga ( nama samaran si gadis) memilih-milih orang yang menerima jasanya(yang disebutnya sebagai klien). Lalu si gadis menggeleng. Terus Andy mencecar terus, jadi ga apa-apa kalau yang datang tipe begini, begitu…termasuk…”Jadi orang kribo juga boleh?”, tanyanya nakal sambil ngakak menunjukkan ke ‘kriboan’nya.(Meski hanya gurauan, tapi ga kebayang bagaimana perasaan anak , istri dan mertua Andy menonton acara ini )

Dan banyak lagi joke-joke yang sangat tidak pantas dilontarkan jika kita memang MEMPRIHATINKAN masalah tersebut.

Yang lebih mengecewakan, Ibu Elly Risman yang diundang sebagai nara sumber, ternyata hanya didudukkan di kursi audience, lalu ditanya singkat, tanpa mempertajam “MATERI”, yang menyangkut peringatan atas sesuatu yang selama ini selalu disebut bu Elly sebagai “Bencana Kemanusiaan” . Ibu Elly tak lebih hanya dijadikan sebagai “Asesoris” , pelengkap dan pemanis suatu acara…..dan sebagai alasan untuk suatu show yang seimbang karena menghadirkan pakar.

Sampai selesai wawancara dengan PSK remaja perempuan tadi, tak sekalipun Andy menanyakan dampak atau mudharat yang diterima si anak. Semua pertanyaan-pertanyaan hanya memancing jawaban yang seolah-olah memberikan pesan “Bahwa seks bebas adalah sesuatu yang lumrah bagi remaja, dan BETAPA MUDAHNYA MENCARI UANG DENGAN MENJUAL DIRI”. Yang lebih miris, Andy memancing apa benar si gadis juga dipakai pejabat penting ? Lalu tertawa-tawa ketika si gadis mengiyakan sembari menyebut-nyebut pelanggannya dari berbagai lembaga terhormat negara seperti DPR dan BIN. ( Kata-kata itu, lalu diulang-ulang dan diperdalam dalam canda tawa). Yang lebih konyol, ketika Andi memancing lagi, bagaimana bisa tahu bahwa mereka dari lembaga itu? Dan si”Bunga” menjawab “Dari kartu anggota “. Agaknya memang dalam segala situasi dan program, sudah menjadi rahasia umum, Metro TV senantiasa teramat BERSEMANGAT, mencoreng wibawa pemerintah. Dan kebencian kepada pemerintah itu rupanya harus dipupuk dan diekspresikan  di setiap tayangan.(Pas bagian ini baru saya tertawa walau kecut, menertawakan diri sendiri, atas keluguan mencerna sesuatu yang mengabaikan akal sehat, duh apakah masuk akal, bila  seseorang akan melakukan perbuatan maksiat  lalu menyorongkan kartu identitas dulu? )

Babak demi babak berlalu tanpa ada penekanan bahwa ini adalah sesuatu yang harus diprihatinkan, maka diundang pula nara sumber kedua, seorang PSK laki-laki berusia 19 tahun.  Andy kian berani dengan canda vulgarnya, dan berusaha terus  mengilik si remaja untuk blak-blakan menceritakan kisahnya sebagai PSK laki-laki dan gigolo dengan pasar 40 % perempuan dan 60% laki-laki ( Tapi versi narator di film pendek yang diputar 70% pelanggannya adalah laki-laki). Andi dengan leluasa mengekspresikan ke’kagumannya’ atas “bualan” si anak yang katanya biasa dibayar 2-15 juta perorang, dan sehari ia biasa melayani sekitar 3 orang. Tragisnya lagi, cerita MENGERIKAN yang diungkapkan si anak yang merupakan berita duka untuk bangsa ini, justru harus diberi applause saban si nara sumber selesai mengobral kisah yang itu kian seru dan kian seru. Andi tak malu-malu mengumbar canda bahwa ia ngiri dengan gigolo bau kencur ini, dan ini adalah sesuatu yang ia juga impikan di masa muda, di saat masuk dalam obrolan bagaimana mereka ‘main dalam mobil dengan beberapa orang gadis.  Sungguh-sungguh ini lawakan yang menjijikkan, dan sangat melukai perasaan kita sebagai orang tua, dan tentunya melukai perasaan orang-orang beragama dan BERADAB.

Saya benar-benar gelisah di antara tawa gaduh ratusan mahasiswa dan anak muda yang diundang hadir, sembari sesekali menatap kawan-kawan, termasuk bu Elly yang juga tak dapat menyembunyikan kegelisahan beliau. Saat BREAK, ketua Kowani Ibu Dewi Motik mengingatkan Andy, bahwa sangat tak layak meminta orang bertepuk tangan untuk sesuatu yang memprihatinkan. Berulang-ulang beliau mengatakan merasa didzalimi. Saya  juga meminta Andy untuk lebih memberi ruang kepada bu Elly sebagai peringatan kepada masyarakat, terutama anak-anak, agar tidak melakukan kesalahan yang sama. (Saya malahan berharap kehadiran kawan-kawan aktifis yang juga berprofesi sebagai  dokter spesialis penyakit kelamin dapat dijadikan sebagai info tambahan, bagaimana situasi dan  data-data mengerikan di balik ruang prakteknya ).

Ekspektasi saya waktu itu, sebagai host yang bijak, Andy akan meminta masukan dari para pakar yang banyak hadir, bagaimana baiknya ending acara ini agar tidak disalah pahami, dan pesan yang disampaikan membawa manfaat untuk masyarakat, terutama anak mudanya agar jangan sekali-sekali   meniru dan mengulangi kesalahan yang sama.

Duh….Alih-alih meminta saran, rasanya sungguh tak percaya,  Andy terkenal dengan citranya yang ‘baik’ malah mengusir saya dari ruangan. Waktu Ibu Dewi Motik meninggalkan ruangan sembari mengucapkan kata-kata yang kurang lebih seperti ini…. “Maaf Andy, saya terpaksa meninggalkan ruangan ini, karena saya dizalimi. Saya pikir yang jadi nara sumber Ibu Elly, tapi ternyata anda memaksa kami untuk bertepuk tangan di tengah cerita yang menyedihkan dari anak-anak PSK ini “. Saya lihat Andy Noya dengan wajah tegang mempersilakan bu Dewi Motik yang memang sudah berjalan pergi, untuk meninggalkan ruangan. Lalu sutradara mengingatkan “Lihatlah acara ini dengan utuh”.  Ibu Elly Risman juga berusaha menenangkan dengan mengatakan bahwa nanti di babak akhir acara beliau akan mengingatkan masyarakat.

Biar ruangan tidak semakin gaduh,  saya mencoba menyabarkan diri dengan bilang “Ya sudah kalau begitu, saya tetap akan di sini, dan berharap semoga acara berjalan seperti yang dijanjikan”

Tak dinyana tak diduga, eh Andy dengan kasar  justru berulang-ulang  bilang “Ibu juga ….Ibu harus pergi dari sini, kan ibu sudah tak tahan kan…ibu harus pergi…Ibu harus pergi !!”

Otomatis sayapun mengikuti langkah Dewi Motik, disusul 2 orang petinggi Kowani lainnya, setelah memohon pamit kepada Ibu Elly Risman dan mensupport agar beliau tidak lupa menyampai pesan, betapa bahayanya pornografi dan seks bebas.(Jujur saat itu  saya menangis dalam hati, memohon ampun sama Allah  jika saya pernah melakukan kedzaliman kepada orang lain…dan beginilah rasanya menjadi pecundang hina dina)

Di perjalanan pulang, kami berempat tak henti-hentinya beristighfar dan bersyukur kepada Allah, atas kekuatan yang diberikanNYA untuk menyampaikan kebenaran ini. Kami tahu, sebagai host acara yang cukup bagus, Andy F Noya senantiasa dihujani puja puji dan tepuk tangan. Karena memang selama ini Andy begitu dikagumi lantaran program Kick Andynya dianggap telah banyak menginspirasi orang. Mungkin karena kehebatan itu. selama ini tak pernah ada yang berani mengingatkan  jika suatu ketika Andy salah. Jadi wajar Andy sangat marah ketika kami ingatkan bahwa tak selayaknya “KISAH HOROR” PSK remaja dieksploitir. Hmmm tepuk tangan memang menikam rupanya.

Buat Andy F Noya, terimakasih telah mengusir saya dengan begitu “SANTUN”.  Namun maaf sekali, saya tidak merasa lebih terhina. Saya justru bersyukur,  karena setelah itu saya dapat kabar, anda memberi ruang untuk Ibu Elly  bicara lebih banyak, ketimbang sebelumnya. Saya sangat menyayangkan, show anda yang dikagumi selama ini sebagai suatu tayangan yang “Mendidik”, di antara tayangan sampah, ternyata juga “mengikuti selera rendah pasar” dan eksploitatif.  Bahkan hingga di akhir acarapun saya mendapat laporan dari kawan-kawan yang masih berada di dalam, bahwa tak satu patah katapun keluar nasehat untuk anak muda yang bejubel hadir, bahwa ini sesuatu keprihatinan bersama, bahaya besar buat bangsa ini, dan jangan sampai ada yang meniru, atau nasehat apalah yang mendidik.

Anda keliru jika merasa hebat telah melecehkan orang lain. Percayalah, kehormatan dimata manusia tak ada artinya, jika kita tak punya kehormatan di mata Sang Maha Kuasa.  Kemuliaan seseorang tak terusik dengan sangkaan manusia manapun.  Lagi pula  menghina dan melecehkan orang lain, sesungguhnya kita justru tengah menghinakan dan melecehkan diri sendiri.

Karena itu saya juga telah memaafkan anda tanpa diminta. Bagi saya kejadian ini hanya teguran dan pembelajaran dari Allah buat saya, agar kita jangan terlena jika sudah merasa berbuat baik, lalu merasa paling benar dan paling hebat. Ya Allah ampuni hamba.

Oya, satu lagi kekecewaan yang ingin saya sampaikan  anda dan crew Metro TV, tak sedikitpun melindungi identitas si nara sumber (PSK remaja perempuan), begitu ia keluar studio rekaman. Saya dan Ibu Dewi Motik langsung dapat mengenalinya dan sempat memeluk  serta menasehatinya. Pakaian yang ia kenakan dan atribut yang menyertai masih sama dengan apa yang ia pakai sewaktu dipanggung menjadi nara sumber yang bermandikan cahaya dan sorot kamera. Padahal jika memang benar ia PSK remaja, yang mau bertobat (seperti katanya)  tentu ia masih punya harapan untuk hidup baik, bukan malah dieksploitasi dan  dipromosikannya  sebagai pelacur !!! Pernahkah anda membayangkan, bagaimana perasaan anda jika nasib itu menimpa anak anda sendiri ?

Ketika saya hendak menutup “Cerita menjelang tidur ini”, saya dapat SMS dari Ibu Elly Risman yang bertuliskan “Kau benar adikku. Kakak Kecewa sampai tak tahu harus jawab apa. Tapi mudah-mudahan pesan yang yang sedikit itu sampai. Kita Tidak dilibatkan membuat programnya. Terimakasih ya sayang, telah bersikap”.

Ya Rabbana, berilah kami selalu kekuatan untuk  menyatakan kebenaran jika itu benar, dan melawan segenap kemungkaran, meski hal itu harus melukai diri sendiri.

Amin ya Rabbal Alamin.

(Tatty Elmir 19 Januari 2011)



Semoga menambah objectivitas kita dalam memandang acara atau apapun. Yang terlihat baik, juga bisa buruk. Yang buruk pun bisa terlihat baik...



67 komentar:

  1. sangat disayangkan sekali acara sekelas KA memperlakukan narasumber seperti itu.
    katanya ini tayang minggu depan.

    BalasHapus
  2. Sebenarnya semua acara seperti ini agak saya sayangkan.. mengapa? karena disana ada setting applaus untuk para audience.. Bagi saya, acara hidden camera lebih natural daripada seperti ini.. KA dan MT adalah acara yang saya suka.. sayang sekali harus ada applaus setting disana

    BalasHapus
  3. jadi . .
    yang salah Andi-nya apa kreatif acaranya ? :O

    BalasHapus
  4. dah lama gak nongton kotak bermesin ituu...
    tapi keknya besuk minggu sore mesti ngliat tayangan ulangnya KA nihhh....

    BalasHapus
  5. aku ra nonton kang, dadi blas ora ngerti insiden apa2
    tapi nek ngono kacau juga si andy

    BalasHapus
  6. bagi saya tidak ada yang harus disalahkan.. bahkan acara MT pun sempat terlibat masalah juga tatkala dia harus 'terpeleset' menggambarkan miring tentang 'wanita yang merokok dan minum alkohol' yang akhirnya harus diklarifikasi juga

    BalasHapus
  7. Ini baru tayang minggu depan Mas.. bukan yang semalam

    BalasHapus
  8. iki esih tayang minggu depan kok, dudu sing semalam

    BalasHapus
  9. woooooooooooooooo....
    lah tak pikir sesuk jeee...

    yawis rak sdia wiss...

    BalasHapus
  10. kuwalik kang, Andy Kick Someone :))

    BalasHapus
  11. sesuk minggu iki yo? wah nek ngasi tayang ketoke MT bakal mikir2 ki, blunder

    BalasHapus
  12. yo nonton wae to kang, ambil baiknya wae, sing elek e yo wis ben dipek andy wae.. toh acarane bisa mengundang inspirasi dan simpati

    BalasHapus
  13. teganya! meski cuma demi rating, ya harusnya punya hati nurani lah. kerja tanpa hati juga gak akan berbuah baik kan?

    BalasHapus
  14. aku malah ngertine seko kaskus :D

    BalasHapus
  15. jumat e kok, nek sing minggu sesuk isih podo sing jumat wingi

    BalasHapus
  16. wahhh .... orang baik gak selamanya berlaku baik.

    BalasHapus
  17. ga pernah nonton.... kecuali di youtube pas tamunya andrea hirata..

    BalasHapus
  18. Sayang sekali hampir semua acara justru ingin RATING.. Sebenarnya acara dibuat natural juga akan membawa rating sendiri ya kalau mau...

    BalasHapus
  19. mang andy ya nang Mesjid paaa...?

    aku biasane ya sok ambil sing baik-baik tur anyar je hihihi..

    BalasHapus
  20. Itulah Bim, dunia televisi itu harus menghibur yang mendatangkan uang, masalah mendidik itu urusan belakangan. Andy F. Noya lagi kesandung sama kebesaran namanya sampe lupa dia pun butuh kritik. Entah setelah kasus ini gimana penyelesaiannya. Apa akan ada maklumat penyelesaian atau malah didiamkan begitu aja sampe orang lupa. Nunggu Ibu Tatty Elmir ngajuin gugatan class action kayaknya nggak mungkin, dia lebih kepada sikap orang ngambil pembelajaran dari kasus ini ketimbang jadi orang yang suka ribut-ribut...

    BalasHapus
  21. sampeyan memang terkenal kok bab ngonoan... cewek yo seneng sing isih kinyis

    BalasHapus
  22. wkwkwkwkwkwkwk.... ngekek tenan aq....

    BalasHapus
  23. Eh ada ahlinya :D
    Kalau dilihat dari gaya bahasa bu Tatty memang dia tidak suka konflik sepertinya.. Ya, memang banyak sekali orang yang merasa sedang besar dan sedang benar, tersandung oleh lupa.. Bagi saya kata kunci komen njenengan ini 'butuh kritik' .. buat kita semua..
    Tetapi memang secara kreatifitas, acara Andy itu memang baik, dan selalu saya tonton meski saya tidak suka dengan tepukan tangan gaya diaba aba seperti itu

    BalasHapus
  24. huh arep ngreply iki vercod e salah terus..

    BalasHapus
  25. orang koyo gayus pun bisa baik lho kang :D

    BalasHapus
  26. padahal ya acarane inspiratif mbak..

    BalasHapus
  27. belum tayng tho kang??? tunggu aja hasilnya nanti gimna...

    BalasHapus
  28. Hehehehe...kurang tertarik sama acara Kick Andy

    BalasHapus
  29. maksudnya secara umum seluruh acara memang inspiratif dan membuka mata kok.. nek yang PSK, ya gimana inspratif :D

    BalasHapus
  30. tertarik sama Andy F Noya ra mas :D

    BalasHapus
  31. walah rating aja kena kick beneran..

    BalasHapus
  32. Ora...secara lanang sih..wkwkwkwkwkw

    BalasHapus
  33. saya pernah hadir di acara talk show... applaus dan yel-yel itu palsu semua... bukan dari hati

    BalasHapus
  34. jangan jangan hal ini juga bagian dari rating... sudah berapa banyak yang siap menonton acara in minggu depan hanya gara gara beritanya dipublish :D

    BalasHapus
  35. ngati ati lho mas, 'secara' ki bahasa alay

    BalasHapus
  36. malah kalah sama acara hidden camera, topeng monyet yang orang ngasih atau tidak terserah..

    Tentang Media memang media akan sangat berhak sekali membuat acara seperti apa.. terutama media satu arah yang kita tidak bisa melakukan reaksi langsung.. mereka juga sangat berpotensi menyampaikan misi apapun yang ingin mereka sampaikan.. Reputasi pun mereka bisa membela diri bahwa mereka bagus.. Coba saja acara macam ini dibuat di MP atau di kaskus, bakan sering kena 'konflik retorika' disini.. kalau di kaskus bakal kena bata merah

    BalasHapus
  37. kadang gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga.. kadang seperti -nuwunsewu- ustad terkenal Yusuf Mansyur pun dia harus tersandung oleh suatu peristiwa, dan sekarang pun saya kurang respek pada wisatahati.com.. namun untuk pesan-pesan yang disampaikan ya saya terima baiknya saja.
    Masalah rating, ya seorang yang religius aja bisa menyerah pada rating dan ketenaran, apalagi yang lain

    BalasHapus
  38. hahaha.. Mas, semua acara yang masuk ke televisi udah diset... sejak diundang ke salah satu stasiun televisi untuk acara betemakan wanita dan politik, say jadi tahu bahwa semua sudah diset. termasuk yang ingin bertanya (jika dalam acara tsb ada sesi tanya jawab) adalah orang-orang pilihan. jadi males kan yak. :D

    BalasHapus
  39. Tayangan ini untuk minggu depan ya Mas ??
    Hmmm.....coba kita lihat KA jumat nanti, jadi pnasaran skalipun bagian "pengusiran" ini mungkin tidak akan diperlihatkan ya.

    BalasHapus
  40. denger denger ada penonton bayaran yah.... jadi ada agen penggerak penonton jika telepisi butuh penonton plasu.

    BalasHapus
  41. di luar negeri konon juga gitu mbak.. acara gulat bebas aja disetting kok :D

    BalasHapus
  42. acara pengusiran ini juga telah mendapat konfirmasi dari yang bersangkutan di acara Kick Andy di Radio.. sepertinya acara pengusiran tidak akan diperlihatkan.. jelas akan mengubah image

    BalasHapus
  43. jane eman eman audience yang kadang seko mahasiswa... mereka datang hanya untuk dipimpin bertepuk tangan...

    BalasHapus
  44. Pastinya sih tdk akan ditayangkan "pengusirannya"....jadi pnasaran sama KA jumat depan :)

    BalasHapus
  45. Mari kita tunggu Jumat depan.. dan semoga menjadi pelajaran buat kita

    *bisa nonton nggak ya hehehe

    BalasHapus
  46. Insyaallah harus disempetin nonton :)

    BalasHapus
  47. ini link tanggapan Andy Noya di radio....
    http://www.4shared.com/audio/Wcv3ViTe/KICK_ANDY_ON_RADIO_.html
    selalu ada dua sisi dari sebuah cerita...

    BalasHapus
  48. ya semua kalo melihat bungkusnya ya jadinya seperti itu

    BalasHapus
  49. Yups setelah mendengar dan sebelmnya juga membaca n BW di blog yang telah disebut diatas, point mBak MyMediana ini musti kita garis bawahi.....

    Semua musti obyektif n tunggu juga pernyataan yang bakal dikemukakan Andy Noya Jumat depan...

    BalasHapus
  50. Oh okey mBak Vanny, salam kenal...

    ku repost lagi hal ini di rumahku mBak, Silahkan jika berkenan...
    Makasih...

    BalasHapus
  51. Ha ha ha, pernah kerja 10 tahun di televisi bukan berarti ahli malah jadi goblog kok, minimal jadi ngerti fenomena yang terjadi di dunia itu. Aku pernah nulis kegusaranku saat kerja di dunia ini di MP, sebenernya apa sih yang dicari dan ternyata "tuhan"-nya televisi itu adalah AGB Nielsen. Kalo sempet boleh nengok tulisan ini:

    "Mengupas Habis Rating dan Sharing Televisi" (only for contact)

    "Dunia Palsu dan Televisi" (set for everyone)

    BalasHapus
  52. mik nonton tivi we ya kok ya repot ya ......... heheheheh

    BalasHapus
  53. Jangan keburu komen, tulisan curhat Tatty Elmir ini layak diikuti dengan mendengarkan radio yang di link nymediana.

    Dan silakan dengar dari dua pihak.

    BalasHapus
  54. makasih ya mbak link nya nanti saya coba donlot dan saya paste dilain blog agar bisa jadi bahan pelajaran buat kita

    BalasHapus
  55. semoga semua bisa membuat kita belajar lebih obyektif ya kang

    BalasHapus
  56. Ke Lokasi mas... matur nuwun sharenya.. Hehehe, kalau bicara masalah Tuhan, ya sekarang Tuhannya manusia itu adalah media .. semua dipercaya, dijadiin isi hati, dan dijadikan penghiburan..

    BalasHapus
  57. yes kang, lagi fakir bandwidth sementara

    BalasHapus