http://tattyelmir.wordpress.com/2011/01/20/%E2%80%9Cmengapa-kami-harus-bertepuk-tangan-untuk-berita-yang-kami-tangisi-%E2%80%9D/
KISAH DI BALIK INSIDEN KELUARNYA DEWI MOTIK DAN DIUSIRNYA SAYA OLEH ANDI F NOYA DALAM KICK ANDY DI METRO TV
“Kami Tak Sudi Diperintah Untuk bertepuk Tangan Atas Bencana Yang Kami Tangisi”.
Malam ini, Rabu 19 Januari 2011 saya mendapat pembelajaran hidup yang luar biasa hebat. Peristiwa yang menjadi guru nan bijak bestari, dan tak mungkin akan terlupakan.
Sejak tadi SMS, dering telepon di HP dan rumah beberapa kali berbunyi menanyakan keadaan saya setelah diusir Andi F Noya dari Metro TV, dalam tapping acara Kick Andy (KA) tadi.
Lalu terpikirlah kini, ketimbang saya harus menceritakan kejadian yang sama berulang-ulang, mending saya tulis saja mumpung peristiwanya masih segar dalam ingatan.
“Hah, mama diusir ? seriuuuuus ?” tanya anak-anak tak percaya.
“Hehehe ga apa-apa diusir, asal setelah itu orang-orang menyadari, dan menjadi lebih sensitif, mengapa kita mau diperintah, harus bertepuk tangan untuk bencana yang kita tangisi?”. Saya berusaha cengengesan.
Hmmm…Ceritanya berawal ketika hari minggu siang 16 Januari 2011, pejuang anak dan ketahanan keluarga psikolog Elly Risman, mengirim pesan singkat kepada Ibu Inke Maris (praktisi media, Ibu Wirianingsih (mantan ketua PP Salimah, Ibu Masnah Sari(Mantan Ketua KPAI, Shakina( Direktur Lembaga Manajemen Pendidikan Indonesia) dan saya sebagai pengurus ASA Indonesia, agar kami berkenan datang ke Metro TV, Rabu untuk mensupport Ibu Elly yang diundang sebagai nara sumber dalam acara “KA”. Pada awalnya saya sudah mengatakan tak bisa hadir karena sudah ada agenda rapat. Namun karena Bu Inke Maris tiba-tiba kecelakaan, maka bu Elly lagi-lagi meminta saya untuk berkenan hadir, paling tidak memperlihatkan kekompakan kita.
Waktu itu kami semua berfikir dan membayangkan Ibu Elly Risman pimpinan Yayasan Kita dan Buah Hati, sahabat seperjuangan kami dalam mendirikan organisasi perlindungan anak ASA INDONESIA, akan dihadirkan sebagai tokoh pejuang anak dan perempuan, yang menginspirasi banyak orang dan layak jadi teladan, sebagaimana “Pahlawan di jalan sunyi” lain yang sebelumnya kerap dihadirkan di KA.
Meski kami sudah mengusahakan hadir 30 menit sebelum tapping jam 17.00 seperti yang dijadwalkan, ternyata acara molor 2 jam lebih, toh undangan berusaha ikhlas demi mensupport pejuang sekaliber Ibu Elly. Saya juga melihat begitu banyak petinggi dari berbagai organisasi termasuk institusi/lembaga negara seperti Depkes, Menkokesra, Menpora, dan lain-lain. (Semua tokoh yang saya tanyakan mengaku hadir untuk mensupport Ibu Elly, bukan atas undangan pihak Metro TV). Tentu mereka mengorban waktu mereka yang demikian berharga.
Sebelum acara dimulai, seperti biasa, floor manager ( tak taulah kalau di KA istilahnya apa) memberikan pengarahan yang antara lain, harus bertepuk tangan dengan antusias kalau dia mengaba-aba, mengawali tepuk tangan.
Sessi pertama Andi Noya menghadirkan seorang gadis remaja yang sejak usia 16 tahun sudah terbiasa melakukan seks bebas dan kini menjadi PSK. Kawan-kawan dari berbagai organisasi wanita di samping dan belakang saya mulai berbisik-bisik dan mengungkapkan kekecewaan, kenapa Andy justru mengeksplor masalah ke”terjerumusannya”, bukan alert tentang bahaya seks bebas dan pornografi. Banyak ungkapan-ungkapan miris si gadis justru ditanggapi dengan joke oleh Andi yang memberi kesan seolah membenarkan kebiasaan buruk si gadis. Misalnya Andy bertanya “Apakah bunga ( nama samaran si gadis) memilih-milih orang yang menerima jasanya(yang disebutnya sebagai klien). Lalu si gadis menggeleng. Terus Andy mencecar terus, jadi ga apa-apa kalau yang datang tipe begini, begitu…termasuk…”Jadi orang kribo juga boleh?”, tanyanya nakal sambil ngakak menunjukkan ke ‘kriboan’nya.(Meski hanya gurauan, tapi ga kebayang bagaimana perasaan anak , istri dan mertua Andy menonton acara ini )
Dan banyak lagi joke-joke yang sangat tidak pantas dilontarkan jika kita memang MEMPRIHATINKAN masalah tersebut.
Yang lebih mengecewakan, Ibu Elly Risman yang diundang sebagai nara sumber, ternyata hanya didudukkan di kursi audience, lalu ditanya singkat, tanpa mempertajam “MATERI”, yang menyangkut peringatan atas sesuatu yang selama ini selalu disebut bu Elly sebagai “Bencana Kemanusiaan” . Ibu Elly tak lebih hanya dijadikan sebagai “Asesoris” , pelengkap dan pemanis suatu acara…..dan sebagai alasan untuk suatu show yang seimbang karena menghadirkan pakar.
Sampai selesai wawancara dengan PSK remaja perempuan tadi, tak sekalipun Andy menanyakan dampak atau mudharat yang diterima si anak. Semua pertanyaan-pertanyaan hanya memancing jawaban yang seolah-olah memberikan pesan “Bahwa seks bebas adalah sesuatu yang lumrah bagi remaja, dan BETAPA MUDAHNYA MENCARI UANG DENGAN MENJUAL DIRI”. Yang lebih miris, Andy memancing apa benar si gadis juga dipakai pejabat penting ? Lalu tertawa-tawa ketika si gadis mengiyakan sembari menyebut-nyebut pelanggannya dari berbagai lembaga terhormat negara seperti DPR dan BIN. ( Kata-kata itu, lalu diulang-ulang dan diperdalam dalam canda tawa). Yang lebih konyol, ketika Andi memancing lagi, bagaimana bisa tahu bahwa mereka dari lembaga itu? Dan si”Bunga” menjawab “Dari kartu anggota “. Agaknya memang dalam segala situasi dan program, sudah menjadi rahasia umum, Metro TV senantiasa teramat BERSEMANGAT, mencoreng wibawa pemerintah. Dan kebencian kepada pemerintah itu rupanya harus dipupuk dan diekspresikan di setiap tayangan.(Pas bagian ini baru saya tertawa walau kecut, menertawakan diri sendiri, atas keluguan mencerna sesuatu yang mengabaikan akal sehat, duh apakah masuk akal, bila seseorang akan melakukan perbuatan maksiat lalu menyorongkan kartu identitas dulu? )
Babak demi babak berlalu tanpa ada penekanan bahwa ini adalah sesuatu yang harus diprihatinkan, maka diundang pula nara sumber kedua, seorang PSK laki-laki berusia 19 tahun. Andy kian berani dengan canda vulgarnya, dan berusaha terus mengilik si remaja untuk blak-blakan menceritakan kisahnya sebagai PSK laki-laki dan gigolo dengan pasar 40 % perempuan dan 60% laki-laki ( Tapi versi narator di film pendek yang diputar 70% pelanggannya adalah laki-laki). Andi dengan leluasa mengekspresikan ke’kagumannya’ atas “bualan” si anak yang katanya biasa dibayar 2-15 juta perorang, dan sehari ia biasa melayani sekitar 3 orang. Tragisnya lagi, cerita MENGERIKAN yang diungkapkan si anak yang merupakan berita duka untuk bangsa ini, justru harus diberi applause saban si nara sumber selesai mengobral kisah yang itu kian seru dan kian seru. Andi tak malu-malu mengumbar canda bahwa ia ngiri dengan gigolo bau kencur ini, dan ini adalah sesuatu yang ia juga impikan di masa muda, di saat masuk dalam obrolan bagaimana mereka ‘main dalam mobil dengan beberapa orang gadis. Sungguh-sungguh ini lawakan yang menjijikkan, dan sangat melukai perasaan kita sebagai orang tua, dan tentunya melukai perasaan orang-orang beragama dan BERADAB.
Saya benar-benar gelisah di antara tawa gaduh ratusan mahasiswa dan anak muda yang diundang hadir, sembari sesekali menatap kawan-kawan, termasuk bu Elly yang juga tak dapat menyembunyikan kegelisahan beliau. Saat BREAK, ketua Kowani Ibu Dewi Motik mengingatkan Andy, bahwa sangat tak layak meminta orang bertepuk tangan untuk sesuatu yang memprihatinkan. Berulang-ulang beliau mengatakan merasa didzalimi. Saya juga meminta Andy untuk lebih memberi ruang kepada bu Elly sebagai peringatan kepada masyarakat, terutama anak-anak, agar tidak melakukan kesalahan yang sama. (Saya malahan berharap kehadiran kawan-kawan aktifis yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis penyakit kelamin dapat dijadikan sebagai info tambahan, bagaimana situasi dan data-data mengerikan di balik ruang prakteknya ).
Ekspektasi saya waktu itu, sebagai host yang bijak, Andy akan meminta masukan dari para pakar yang banyak hadir, bagaimana baiknya ending acara ini agar tidak disalah pahami, dan pesan yang disampaikan membawa manfaat untuk masyarakat, terutama anak mudanya agar jangan sekali-sekali meniru dan mengulangi kesalahan yang sama.
Duh….Alih-alih meminta saran, rasanya sungguh tak percaya, Andy terkenal dengan citranya yang ‘baik’ malah mengusir saya dari ruangan. Waktu Ibu Dewi Motik meninggalkan ruangan sembari mengucapkan kata-kata yang kurang lebih seperti ini…. “Maaf Andy, saya terpaksa meninggalkan ruangan ini, karena saya dizalimi. Saya pikir yang jadi nara sumber Ibu Elly, tapi ternyata anda memaksa kami untuk bertepuk tangan di tengah cerita yang menyedihkan dari anak-anak PSK ini “. Saya lihat Andy Noya dengan wajah tegang mempersilakan bu Dewi Motik yang memang sudah berjalan pergi, untuk meninggalkan ruangan. Lalu sutradara mengingatkan “Lihatlah acara ini dengan utuh”. Ibu Elly Risman juga berusaha menenangkan dengan mengatakan bahwa nanti di babak akhir acara beliau akan mengingatkan masyarakat.
Biar ruangan tidak semakin gaduh, saya mencoba menyabarkan diri dengan bilang “Ya sudah kalau begitu, saya tetap akan di sini, dan berharap semoga acara berjalan seperti yang dijanjikan”
Tak dinyana tak diduga, eh Andy dengan kasar justru berulang-ulang bilang “Ibu juga ….Ibu harus pergi dari sini, kan ibu sudah tak tahan kan…ibu harus pergi…Ibu harus pergi !!”
Otomatis sayapun mengikuti langkah Dewi Motik, disusul 2 orang petinggi Kowani lainnya, setelah memohon pamit kepada Ibu Elly Risman dan mensupport agar beliau tidak lupa menyampai pesan, betapa bahayanya pornografi dan seks bebas.(Jujur saat itu saya menangis dalam hati, memohon ampun sama Allah jika saya pernah melakukan kedzaliman kepada orang lain…dan beginilah rasanya menjadi pecundang hina dina)
Di perjalanan pulang, kami berempat tak henti-hentinya beristighfar dan bersyukur kepada Allah, atas kekuatan yang diberikanNYA untuk menyampaikan kebenaran ini. Kami tahu, sebagai host acara yang cukup bagus, Andy F Noya senantiasa dihujani puja puji dan tepuk tangan. Karena memang selama ini Andy begitu dikagumi lantaran program Kick Andynya dianggap telah banyak menginspirasi orang. Mungkin karena kehebatan itu. selama ini tak pernah ada yang berani mengingatkan jika suatu ketika Andy salah. Jadi wajar Andy sangat marah ketika kami ingatkan bahwa tak selayaknya “KISAH HOROR” PSK remaja dieksploitir. Hmmm tepuk tangan memang menikam rupanya.
Buat Andy F Noya, terimakasih telah mengusir saya dengan begitu “SANTUN”. Namun maaf sekali, saya tidak merasa lebih terhina. Saya justru bersyukur, karena setelah itu saya dapat kabar, anda memberi ruang untuk Ibu Elly bicara lebih banyak, ketimbang sebelumnya. Saya sangat menyayangkan, show anda yang dikagumi selama ini sebagai suatu tayangan yang “Mendidik”, di antara tayangan sampah, ternyata juga “mengikuti selera rendah pasar” dan eksploitatif. Bahkan hingga di akhir acarapun saya mendapat laporan dari kawan-kawan yang masih berada di dalam, bahwa tak satu patah katapun keluar nasehat untuk anak muda yang bejubel hadir, bahwa ini sesuatu keprihatinan bersama, bahaya besar buat bangsa ini, dan jangan sampai ada yang meniru, atau nasehat apalah yang mendidik.
Anda keliru jika merasa hebat telah melecehkan orang lain. Percayalah, kehormatan dimata manusia tak ada artinya, jika kita tak punya kehormatan di mata Sang Maha Kuasa. Kemuliaan seseorang tak terusik dengan sangkaan manusia manapun. Lagi pula menghina dan melecehkan orang lain, sesungguhnya kita justru tengah menghinakan dan melecehkan diri sendiri.
Karena itu saya juga telah memaafkan anda tanpa diminta. Bagi saya kejadian ini hanya teguran dan pembelajaran dari Allah buat saya, agar kita jangan terlena jika sudah merasa berbuat baik, lalu merasa paling benar dan paling hebat. Ya Allah ampuni hamba.
Oya, satu lagi kekecewaan yang ingin saya sampaikan anda dan crew Metro TV, tak sedikitpun melindungi identitas si nara sumber (PSK remaja perempuan), begitu ia keluar studio rekaman. Saya dan Ibu Dewi Motik langsung dapat mengenalinya dan sempat memeluk serta menasehatinya. Pakaian yang ia kenakan dan atribut yang menyertai masih sama dengan apa yang ia pakai sewaktu dipanggung menjadi nara sumber yang bermandikan cahaya dan sorot kamera. Padahal jika memang benar ia PSK remaja, yang mau bertobat (seperti katanya) tentu ia masih punya harapan untuk hidup baik, bukan malah dieksploitasi dan dipromosikannya sebagai pelacur !!! Pernahkah anda membayangkan, bagaimana perasaan anda jika nasib itu menimpa anak anda sendiri ?
Ketika saya hendak menutup “Cerita menjelang tidur ini”, saya dapat SMS dari Ibu Elly Risman yang bertuliskan “Kau benar adikku. Kakak Kecewa sampai tak tahu harus jawab apa. Tapi mudah-mudahan pesan yang yang sedikit itu sampai. Kita Tidak dilibatkan membuat programnya. Terimakasih ya sayang, telah bersikap”.
Ya Rabbana, berilah kami selalu kekuatan untuk menyatakan kebenaran jika itu benar, dan melawan segenap kemungkaran, meski hal itu harus melukai diri sendiri.
Amin ya Rabbal Alamin.
(Tatty Elmir 19 Januari 2011)
Semoga menambah objectivitas kita dalam memandang acara atau apapun. Yang terlihat baik, juga bisa buruk. Yang buruk pun bisa terlihat baik...
sangat disayangkan sekali acara sekelas KA memperlakukan narasumber seperti itu.
BalasHapuskatanya ini tayang minggu depan.
Sebenarnya semua acara seperti ini agak saya sayangkan.. mengapa? karena disana ada setting applaus untuk para audience.. Bagi saya, acara hidden camera lebih natural daripada seperti ini.. KA dan MT adalah acara yang saya suka.. sayang sekali harus ada applaus setting disana
BalasHapusjadi . .
BalasHapusyang salah Andi-nya apa kreatif acaranya ? :O
dah lama gak nongton kotak bermesin ituu...
BalasHapustapi keknya besuk minggu sore mesti ngliat tayangan ulangnya KA nihhh....
aku ra nonton kang, dadi blas ora ngerti insiden apa2
BalasHapustapi nek ngono kacau juga si andy
bagi saya tidak ada yang harus disalahkan.. bahkan acara MT pun sempat terlibat masalah juga tatkala dia harus 'terpeleset' menggambarkan miring tentang 'wanita yang merokok dan minum alkohol' yang akhirnya harus diklarifikasi juga
BalasHapusbener2 kick andy!
BalasHapusIni baru tayang minggu depan Mas.. bukan yang semalam
BalasHapusiki esih tayang minggu depan kok, dudu sing semalam
BalasHapuswoooooooooooooooo....
BalasHapuslah tak pikir sesuk jeee...
yawis rak sdia wiss...
kuwalik kang, Andy Kick Someone :))
BalasHapusKmaren jg rame di fb..
BalasHapussesuk minggu iki yo? wah nek ngasi tayang ketoke MT bakal mikir2 ki, blunder
BalasHapusyo nonton wae to kang, ambil baiknya wae, sing elek e yo wis ben dipek andy wae.. toh acarane bisa mengundang inspirasi dan simpati
BalasHapusteganya! meski cuma demi rating, ya harusnya punya hati nurani lah. kerja tanpa hati juga gak akan berbuah baik kan?
BalasHapusaku malah ngertine seko kaskus :D
BalasHapusjumat e kok, nek sing minggu sesuk isih podo sing jumat wingi
BalasHapuswahhh .... orang baik gak selamanya berlaku baik.
BalasHapusga pernah nonton.... kecuali di youtube pas tamunya andrea hirata..
BalasHapusSayang sekali hampir semua acara justru ingin RATING.. Sebenarnya acara dibuat natural juga akan membawa rating sendiri ya kalau mau...
BalasHapusmang andy ya nang Mesjid paaa...?
BalasHapusaku biasane ya sok ambil sing baik-baik tur anyar je hihihi..
Itulah Bim, dunia televisi itu harus menghibur yang mendatangkan uang, masalah mendidik itu urusan belakangan. Andy F. Noya lagi kesandung sama kebesaran namanya sampe lupa dia pun butuh kritik. Entah setelah kasus ini gimana penyelesaiannya. Apa akan ada maklumat penyelesaian atau malah didiamkan begitu aja sampe orang lupa. Nunggu Ibu Tatty Elmir ngajuin gugatan class action kayaknya nggak mungkin, dia lebih kepada sikap orang ngambil pembelajaran dari kasus ini ketimbang jadi orang yang suka ribut-ribut...
BalasHapussampeyan memang terkenal kok bab ngonoan... cewek yo seneng sing isih kinyis
BalasHapuswkwkwkwkwkwkwk.... ngekek tenan aq....
BalasHapusEh ada ahlinya :D
BalasHapusKalau dilihat dari gaya bahasa bu Tatty memang dia tidak suka konflik sepertinya.. Ya, memang banyak sekali orang yang merasa sedang besar dan sedang benar, tersandung oleh lupa.. Bagi saya kata kunci komen njenengan ini 'butuh kritik' .. buat kita semua..
Tetapi memang secara kreatifitas, acara Andy itu memang baik, dan selalu saya tonton meski saya tidak suka dengan tepukan tangan gaya diaba aba seperti itu
huh arep ngreply iki vercod e salah terus..
BalasHapusorang koyo gayus pun bisa baik lho kang :D
BalasHapuspadahal ya acarane inspiratif mbak..
BalasHapusbelum tayng tho kang??? tunggu aja hasilnya nanti gimna...
BalasHapusHehehehe...kurang tertarik sama acara Kick Andy
BalasHapusmaksudnya secara umum seluruh acara memang inspiratif dan membuka mata kok.. nek yang PSK, ya gimana inspratif :D
BalasHapustertarik sama Andy F Noya ra mas :D
BalasHapuswalah rating aja kena kick beneran..
BalasHapusOra...secara lanang sih..wkwkwkwkwkw
BalasHapussaya pernah hadir di acara talk show... applaus dan yel-yel itu palsu semua... bukan dari hati
BalasHapusjangan jangan hal ini juga bagian dari rating... sudah berapa banyak yang siap menonton acara in minggu depan hanya gara gara beritanya dipublish :D
BalasHapusngati ati lho mas, 'secara' ki bahasa alay
BalasHapusmalah kalah sama acara hidden camera, topeng monyet yang orang ngasih atau tidak terserah..
BalasHapusTentang Media memang media akan sangat berhak sekali membuat acara seperti apa.. terutama media satu arah yang kita tidak bisa melakukan reaksi langsung.. mereka juga sangat berpotensi menyampaikan misi apapun yang ingin mereka sampaikan.. Reputasi pun mereka bisa membela diri bahwa mereka bagus.. Coba saja acara macam ini dibuat di MP atau di kaskus, bakan sering kena 'konflik retorika' disini.. kalau di kaskus bakal kena bata merah
Wah...padahal dulu....
BalasHapuskadang gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga.. kadang seperti -nuwunsewu- ustad terkenal Yusuf Mansyur pun dia harus tersandung oleh suatu peristiwa, dan sekarang pun saya kurang respek pada wisatahati.com.. namun untuk pesan-pesan yang disampaikan ya saya terima baiknya saja.
BalasHapusMasalah rating, ya seorang yang religius aja bisa menyerah pada rating dan ketenaran, apalagi yang lain
hahaha.. Mas, semua acara yang masuk ke televisi udah diset... sejak diundang ke salah satu stasiun televisi untuk acara betemakan wanita dan politik, say jadi tahu bahwa semua sudah diset. termasuk yang ingin bertanya (jika dalam acara tsb ada sesi tanya jawab) adalah orang-orang pilihan. jadi males kan yak. :D
BalasHapusTayangan ini untuk minggu depan ya Mas ??
BalasHapusHmmm.....coba kita lihat KA jumat nanti, jadi pnasaran skalipun bagian "pengusiran" ini mungkin tidak akan diperlihatkan ya.
denger denger ada penonton bayaran yah.... jadi ada agen penggerak penonton jika telepisi butuh penonton plasu.
BalasHapusdi luar negeri konon juga gitu mbak.. acara gulat bebas aja disetting kok :D
BalasHapusacara pengusiran ini juga telah mendapat konfirmasi dari yang bersangkutan di acara Kick Andy di Radio.. sepertinya acara pengusiran tidak akan diperlihatkan.. jelas akan mengubah image
BalasHapusjane eman eman audience yang kadang seko mahasiswa... mereka datang hanya untuk dipimpin bertepuk tangan...
BalasHapusPastinya sih tdk akan ditayangkan "pengusirannya"....jadi pnasaran sama KA jumat depan :)
BalasHapusMari kita tunggu Jumat depan.. dan semoga menjadi pelajaran buat kita
BalasHapus*bisa nonton nggak ya hehehe
Insyaallah harus disempetin nonton :)
BalasHapusamiiieen :D
BalasHapushehehehee...males aaaaahhh
BalasHapusini link tanggapan Andy Noya di radio....
BalasHapushttp://www.4shared.com/audio/Wcv3ViTe/KICK_ANDY_ON_RADIO_.html
selalu ada dua sisi dari sebuah cerita...
ya semua kalo melihat bungkusnya ya jadinya seperti itu
BalasHapusYups setelah mendengar dan sebelmnya juga membaca n BW di blog yang telah disebut diatas, point mBak MyMediana ini musti kita garis bawahi.....
BalasHapusSemua musti obyektif n tunggu juga pernyataan yang bakal dikemukakan Andy Noya Jumat depan...
Panggil aja Vanny, Mas :)
BalasHapusmakasih
Oh okey mBak Vanny, salam kenal...
BalasHapusku repost lagi hal ini di rumahku mBak, Silahkan jika berkenan...
Makasih...
Ha ha ha, pernah kerja 10 tahun di televisi bukan berarti ahli malah jadi goblog kok, minimal jadi ngerti fenomena yang terjadi di dunia itu. Aku pernah nulis kegusaranku saat kerja di dunia ini di MP, sebenernya apa sih yang dicari dan ternyata "tuhan"-nya televisi itu adalah AGB Nielsen. Kalo sempet boleh nengok tulisan ini:
BalasHapus"Mengupas Habis Rating dan Sharing Televisi" (only for contact)
"Dunia Palsu dan Televisi" (set for everyone)
mik nonton tivi we ya kok ya repot ya ......... heheheheh
BalasHapusJangan keburu komen, tulisan curhat Tatty Elmir ini layak diikuti dengan mendengarkan radio yang di link nymediana.
BalasHapusDan silakan dengar dari dua pihak.
kalau males tidur dulu ah
BalasHapusmakasih ya mbak link nya nanti saya coba donlot dan saya paste dilain blog agar bisa jadi bahan pelajaran buat kita
BalasHapussemoga semua bisa membuat kita belajar lebih obyektif ya kang
BalasHapusterimakasih share e mas..
BalasHapusKe Lokasi mas... matur nuwun sharenya.. Hehehe, kalau bicara masalah Tuhan, ya sekarang Tuhannya manusia itu adalah media .. semua dipercaya, dijadiin isi hati, dan dijadikan penghiburan..
BalasHapusleh tuku TV luwih repot :D
BalasHapusyes kang, lagi fakir bandwidth sementara
BalasHapusupdate
BalasHapushttp://kickandy.com/corner/5/21/2021/read/Tanggapan-ANDY-F.NOYA-atas-PENGUSIRAN-Penonton-di-KICK-ANDY