Selasa, 26 April 2011

Katakan:"Lebih baik berani HIDUP daripada berani MATI"

Aksi bom bunuh diri, telah kita kenal sejak beberapa puluh tahun lalu. Cerita Muhammad Toha, pelaku peledakan gudang senjata di Bandung dalam kasus Bandung Lautan Api di masa kemerdekaan, adalah salah satu contoh kasus yang bisa dikatakan kontroversial yang terjadi di Indonesia. Memang kerugian yang diderita pihak Sekutu saat itu cukup besar. Namun tak ayal, Muhammad Toha menjadi martir dalam hal peledakan gudang senjata itu.
Lantas, kita yang hidup di masa kini, belajar agama akhirnya justru mengungkit cerita itu dalam bentuk kontroversial:"Muhammad Toha mati konyol karena dia bunuh diri". Di lain pihak:"Lho kita khan tidak tahu bahwa dia berusaha lari atau tidak saat meledakkan gudang senjata".. Akhirnya kita katakan bahwa Muhammad Toha setidaknya berguna bagi nusa dan bangsa, terlepas dia dosa atau tidak.. Ah sudahlah.. itu urusan Tuhan.. entah bagi Tuhannya orang sekutu ya mungkin dia masuk neraka paling dalam..

Samakah Muhammad Toha, Ali Imron, M Syarif dalam melakukan aksi bunuh diri? Kemungkinan proses bisa sama, tetapi jelas kasus yang berbeda. Muhammad Toha ada di masa pertempuran melawan penjajahan. Sedangkan bom bunuh diri masa kini jarang diledakkan di tempat-tempat yang orang sedang berkumpul mencari suasana damai, sedang beribadah, sedang sholat, dan lain sebagainya.

Konon, pelaku bom bunuh diri jaman sekarang banyak didominasi kaum yang katanya adalah orang beragama, yang konon beragama Islam.

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (At Taubah 111).

Ayat ini konon dijadikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar