Kamis, 12 Juli 2012

Jamaah Pencari Salah

Di era ini, dunia Islam berkembang pesat dengan berbagai firqah yang ada. Firqah ini muncul dari sebuah hadits Rasulullah yang muncul berbagai macam versi yang kurang lebih demikian:

"Setelahku, akan muncul banyak firqah, yaitu sebanyak 73 firqah, dan semuanya itu di neraka, kecuali satu kelompok saja"

Manusia berhak menafsirkan apapun yang dia tangkap, termasuk hadits ini. Meski memang dalam menafsirkan, kita dianjurkan juga untuk juga memandang toleransi dan memahami bagaimana orang lain berpikir, serta tidak hanya berpikir satu sisi. Dengan itu diharapkan akan memperkaya pengertian dalam diri masing-masing, dan akan membuat cita-cita agama sebagai kebaikan universal itu tercapai.

Sayangnya penafsiran itu, justru membuat orang-orang yang -harusnya- saleh (karena rajin mengaji sana sini), justru menjadi orang yang menganggap dirinya adalah ada dalam firqah paling benar dan akan masuk surga. Hingga selanjutnya, kebanyakan dari orang-orang yang sibuk mengklaim dirinya adalah firqah surga, juga sibuk mencari pembenaran diri dan penyalahan pihak lain yang mereka 'inginkan' berada dalam sisi salah dan masuk ke neraka. (Saya menulis 'inginkan' bukan 'anggap')

--

Dunia internet dan teknologi layanan web versi 2.0 ke atas, mendorong orang cenderung sharing dan mempublikasi apa yang ada dalam benaknya, dengan berbagai tujuan. Entah memang bertujuan sharing belaka, pencerahan, diskusi, hingga misi, atau sekedar bertujuan ingin mencapai kepuasan diri ketika pihak lain terpojok, atau ingin merasa menang dengan perasaan benarnya. Saya pun dalam menulis journal ini juga ada perasaan 'benar'. Tidak masalah ketika kita tidak dapat mencapai kebenaran hakiki, namun setidaknya ada kebenaran yang kita yakini dalam hati nurani kita, tidak bertujuan menyerang, memojokkan, mengintimidasi, apa lagi dengan fakta palsu yang diada-adakan.

Demikian juga dunia para pemuja firqah. Mereka pun ternyata sangat rajin update dalam berbagai situs jejaring sosial. Mereka juga membuat group, membuat tulisan bersifat SARA, dan selanjutnya di tag pada siapapun orang yang mereka kenal dan mereka harap bisa me Retweet, Share, dan Like, atau justru target tag akan merasa tersudutkan.

Saya memiliki pengalaman pribadi sebagai simpatisan beberapa jamaah. Dua diantaranya adalah Jamaah Tabligh dan pernah juga mengikuti pengajian Salafi. Terus terang saja, ada beberapa hal yang membuat saya akhirnya mengikuti pengajian itu adalah sebatas wacana pada bagian yang baik. Karena dalam beberapa kajian ada beberapa hal yang mengherankan:
  1. Larangan membaca buku-buku karangan orang yang dianggap Syiah atau keturunan Yahudi, sementara mereka justru belum pernah membacanya
  2. Larangan membaca buku terbitan penerbit yang dianggap Syiah, meski itu adalah buku sains, dan mereka justru belum pernah membacanya
  3. Mereka tetap menggunakan teknologi terbitan bangsa keturunan Yahudi, seperti televisi, internet, telepon seluler, dan lain sebagainya, namun mereka menganggap bahwa untuk teknologi boleh digunakan
  4. Sibuknya mencari kesalahan seseorang yang mereka anggap sebagai 'target' (bukan musuh) pemojokan mereka. Kadang mereka sibuk mencari tulisan berbagai literatur, dan bukan mengambil apa yang baik, namun justru mengambil : "apa yang buruk dari sang target". Kadang hanya karena dianggap ada darah Yahudi, kebaikan dan semangat seseorang figur dapat dicerca dalam usaha pembunuhan karakter pada situs-situs jejaring sosial. Sedangkan agama menyarankan : "..Hindarilah banyak sangka, sesungguhnya sebagian sangka adalah dosa.."
  5. Penyudutan hati korban bencana, dengan mengarahkan paradigma bahwa korban bencana adalah pelaku dosa besar.
  6. Mereka menolak tidak menggunakan Facebook dan Sosial Media lain yang nyata-nyata buatan Yahudi entah apa sebabnya

Sebenarnya sejak pasca Erupsi Merapi 2010, saya malas membahas hal seperti ini lagi di blog. Namun belakangan saya sedikit agak mangkel ketika belakangan email yahoo saya (yang saya gunakan sebagai email untuk akun FB saya) kebanjiran permintaan tag wall dan share yang berisikan tentang tulisan yang memojokkan pihak lain. Antara lain: page-page dan group-group tentang Bukti Kesesatan Syiah, Kesesatan Ahmadiyah, Kesesatan Muhammadiyyah, Kesesatan NU, Siapa Ahmadinejad dan segudang tulisan-tulisan dakwah yang mengandung unsur negatif.
Sebenarnya sah-sah saja sih mereka menulis berbagai macam propaganda tentang apapun mereka inginkan. Namun sayang sekali orang-orang yang harusnya berpotensi baik dalam menyebarkan kebaikan universal, justru bangga menjadi kaum militan yang sibuk mencari apapun kesalahan manusia lain. Hmm, kalau saya? Dianggap mencari kesalahan orang lain? Ah biarin aja, pendosa ini...

Note: Mau sebut? Ada kontak-kontak salafi, tablig, fpi, pengaku ahli sunnah, dan lain sebagainya.. ya daripada membuat hati saya makin mendosa, mending di mute aja... Oh ya di MP dulu ada lho, tapi mereka tahu diri dan sudah mengundurkan diri..

65 komentar:

  1. Tulisan ini boleh dibaca siapapun.

    BalasHapus
  2. setuju Akh. Ekstrimitas memang mendorong orang terlalu mengekspose kesalahan jamaah yang tidak sefaham, lupa dengan misi utama agama itu sendiri.

    BalasHapus
  3. ya tentu harapan saya adalah agama menjadi jalan berlomba kebaikan , berlomba terhadap siapapun. Jika antara sesama agama saja masih gontok-gontokan, bagaimana dengan yang lain.

    harapan berikutnya adalah saling menyadari bahwa tak ada yang sempurna.. sudah sering kita saksikan, seorang yang sempurna, ternyata memiliki nilai cacat di depan pihak lain. Dengan demikian semoga kita bisa saling menerima pendapat pihak lain. :)

    BalasHapus
  4. Inget orang gebleg yang mojokin Mbak Nita, kampret tenan itu emper satu :|

    BalasHapus
  5. hihihi kayaknya saya pernah tahu... sebenarnya saya malu lho Anaz, jika ada pihak yang seperti itu, dan lebih malas lagi yang diserang adalah orang yang justru lebih bermanfaat dan berguna untuk orang lain.

    BalasHapus
  6. Mereka gak mikir ke situ, Mas :(

    Owh ya, Mas jadi curhat ini
    Dulu Anaz rajin ikut kajian2, sampai akhirnya sampai pada sebuah ama'ah . Di situ, saya menemukan sebuah file tentang penyesatan jema'ah2 lainnya dari yang tarbiyah, tabligh, HTI, NII (seinget Anaz ada 7) Mulai dari situ Anaz malah mundur ikut pengajian2. Tapi masih ikutan juga, sih di beberapa tempat kadang2. Sekarang gak pernah deh :|

    BalasHapus
  7. mungkin sih sebatas memperkaya wacana itu tidak masalah. namun memang ada yang aman, dan ada yang tidak aman. Semacam NII jelas sangat tdak aman. Dulu saya pernah mereka dekati, tapi mereka mundur, karena saya punya kartu anggota Pemuda Panca Marga hahahaha..

    saya pikir, mending tenaga kita kerahkan untuk gerakan seperti yang anaz bangun sekarang justru sangat berguna.. tenan lho saya pengin berkegiatan seperti itu..

    BalasHapus
  8. Iya, Mas. Tapi yang diburukan itu juga kan memburukan #halagh hehehe

    BalasHapus
  9. hahaha, yang penting sekarnag kita jamaah mulkipliyah.

    BalasHapus
  10. Wehehehe, Mas Bimo, komennya mau Anaz edit
    tapi wis kadung dieply jew :|
    Ndak enak curcol beginian :|

    BalasHapus
  11. Makasihhh
    hahahhaa
    Yang view siapa aja, Mas? :D

    BalasHapus
  12. nggak ada kok, baru yang reply aja ;)

    BalasHapus
  13. Sekarang aku paham...

    72 Bidadari itu sebenarnya jatah mereka2 yang masuk neraka...

    BalasHapus
  14. ....mlipir...


    *merasa jadi tertuduh..

    BalasHapus
  15. maddona dan kawan kawan siap menemani hahahaha

    BalasHapus
  16. aku masuk grup di lapak tetangga gara2 iseng pengen baca orang2 (yg ngerasa) pinter keliatan bodho krn saling serang, saling maki soal apa yg mereka anut *geleng2

    BalasHapus
  17. woooo aku mbiyen seneng nyerang.. saiki mending nonton seka pinggir karo keplok-keplok.. penak nonton yaa

    BalasHapus
  18. penak tenan kang. saru eh seru ;))
    nonton, golek hiburan sisan ben reti watek wong ;))

    BalasHapus
  19. semoga gak termasuk orang2 yang kaya gini ya mas

    "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa (dosa), menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka." (HR. Muslim).

    BalasHapus
  20. Ja ngono mbah.. aku jebolan pengajian salahf lho

    BalasHapus
  21. aku pernah dapat pitutur dari seseorang. Kira-kira seperti ini

    "Sayogyane dadi wong kang bisa momong liyan. Momong sing galak, momong sing alus, momong sing ngeyel. Wong momong mesti ndarbeni pangerten kang luwih luhur"

    BalasHapus
  22. semuanya tentu tidak ingin menjadi seperti di terquote itu mas. Secara pribadi saya berharap, kita berlomba itu adalah untuk kemanfaatan bersama untuk hal yang lebih baik. Secara pandangan duniawi saja, kan malu jika orang terlihat sebagai ahli ibadah, namun dalam bertindak sampai kalah dengan pihak lain..

    BalasHapus
  23. mohon maaf bila salaf... hihihi

    BalasHapus
  24. aku juga mohon maaf bila saraf

    BalasHapus
  25. tadi sore saya nonton DAAI TV mas, sebagai muslim saya malu sekali belum mampu seperti mereka, mereka bukan cuma memberi tapi memberdayakan orang untuk memberi walaupun hanya recehan. Uang recehan dari orang2 yang pernah mereka bantu dikumpulkan dalam celengan2 bambu lalu orang2 itu dgn sukarela memberikannya kepada para relawan Yayasan Budha Tzu Chi

    BalasHapus
  26. Aku tak trima ngarep-arep gadisdesa waelah. Jamaah kafiriah isih ditampa. N

    Nek ngarep-arep bidadari ndak malah dadi rebutan karo JakaTarub... ;)

    BalasHapus
  27. saling memaafkan bila syakieb saraf...

    BalasHapus
  28. Yo situ sama mas joko tarub aja..

    BalasHapus
  29. Mbah Marto,
    aku malah maunya ama Malinkundang je mbah... ;)
    Lumayan bisa jualan nasi padang daripada jualan ayat

    BalasHapus
  30. aku melu jamaah "al kafirun" waelah, ora ngarep-arep kenthu karo bidadari.

    BalasHapus
  31. Aha,
    akhire dah dapet calon imambesar, Al Tampah...

    BalasHapus
  32. yo situ ngenthu joko tarub wae mas bro...

    trisam karo gotrex

    BalasHapus
  33. *Lumayan bisa jualan nasi padang* <<<< iki mesti pernah digratisi ning rumah makan padang :p

    BalasHapus
  34. Gue alergi sama orang2 begini. Dan mereka ga kalah alergi sama gue XD

    BalasHapus
  35. saya pernah lho diwawancara DAAI TV...
    *pamer hehehe....

    BalasHapus
  36. saya ikut pengajian Darut Tauhid aja. adem.....
    Apalagi Aa Gym langsung mempraktekkan ilmunya #kode...

    BalasHapus
  37. males nek ketemu wong kaya kuwe..

    BalasHapus
  38. semoga kita bisa, setidaknya melalui apa yang kita bisa bergerak dulu... di blog misalnya hehehe

    BalasHapus
  39. lha kui manutd karep e dewe dewe ... gadis desa nang wonosobo isih keren - keren

    BalasHapus
  40. mbah marto membuka luka lama. aku kan mantane

    BalasHapus
  41. malinkundang?? kenthu karo watu

    BalasHapus
  42. ha yo... wong njenengan kagunan garwa.. lha lik gotri?

    BalasHapus
  43. maturnuwun mas infonya..saya baca dan saya cek..

    BalasHapus
  44. aku nate ra sengaja gratis.. tak arani wis dibayari jebul durung..

    BalasHapus
  45. wis kandani kok , karo watu malingkondang

    BalasHapus
  46. sesama alergi dan alergen.. golek obat dextamine

    BalasHapus
  47. huu mau enaknya ngak mau anaknya

    BalasHapus
  48. ning piye piye kudu siap ketemu kang. Soale wong ngono ki akeh, ya muga sing gedhe lan jembar segara ati kanggo momong sakabehane

    BalasHapus
  49. ada rekamannya ndak mas, upload dong :D

    BalasHapus
  50. ngati ati mas, se MP bisa semafut

    *mabur

    BalasHapus
  51. suwe neng njekardah seng digolek gadis desa? rak keren mblass...

    *ngacir

    BalasHapus
  52. Wakakak....
    Rak keren ya bennn....

    wong nggadis Jekardah mung menang larang benges lan pupuran owkk.... #ngeles

    BalasHapus