hu um mulai deh kumat nyari2 masalah baru yang seharusnya ngga perlu dijadikan masalah, mbok udah ngaca diri sendiri dulu sebelum menstigma orang lain...
1 .dosa dan bencana.. oke kalau untuk internal atau kita sendiri itu tidak apa apa, tapi kasihan yang sedang menjadi korban.. udah jadi korban, disalahin lagi 2. mbah Maridjan..
toss mas.. kok pada ingin jadi tuhan buat mbah maridjan.. setahu saya mbah maridjan tidak pernah meramal, tidak pernah nyacat orang lain, dia jenaka, menerima tamu dengan baik, sederhana, amanah
betul mas, semua yang pernah bertemu mbah maridjan secara langsung sangat terkesan dengan beliau, ga neko2, ramah, siapa saja diterima, hidupnya juga sangat sederhana dan bersahaja
Kesian para korban... Apa jadinya kalau mereka berpikir "masa cuma kita yang ditegur lewat bencana ini? Gimana kalau kita doakan yng lain jg kena tegur?"
wis, mari kita para pendosa nggawe komunitas dewe, jangan menyalahkan orang tak bersalah.. Tuh yang diatas sono tuh, kenapa ndak berani ngomong sama yang diatas atas itu tuh
Paling.. karang males, nyalahke wong liyo wae, nek disalahke ra gelem Gembel sak gembel gembel e luwih gembel seko wedhus gembel tenan kae
Memang e korban bencana ki salah opo to :( opo ustad e ngerti, wis ngono nuduh mbah maridjan dukun meneh.. wis tahu ketemu durung deweke.. siapa yang lebih terhormat saiki??
Sabar, mas... Anggap aja, ada yg black campaign atas nama kekuasaan-Nya...
*walah... Kenapa ngga bikin adem saja dengan mengajak rakyat lainnya mendoakan yg terkena bencana? Atau bikin dompet utk bencana gitu... Wallahu'alam...
Aku gak suka bagian ::: "Mari kita coba amati kasus juru kunci gunung Merapi. Bagaimanakah keadaannya?"
Jan tenann... mungkin si ustadz wes jengah, goro2 akeh sing nggosip tentang almarhum baik dari segi buruknya, baiknya, ato bla blaa..
bagian ini ::: Berdasarkan dua keterangan di atas berarti kita dapat simpulkan bahwa seorang “juru kunci” ialah seorang yang dianggap memiliki pengetahuan mengenai perkara yang ghaib dan alam ghaib. Dan seorang “juru kunci gunung” berarti seorang yang dianggap memiliki pengetahuan mengenai perkara ghaib dan alam ghaib yang terkait dengan gunung tersebut. Jika kesimpulan ini benar, berarti profesi seorang “juru kunci” identik alias sama dengan profesi seorang dukun.
Demikianlah, sejauh yang kita ketahui juru kunci gunung Merapi menjalankan profesinya hingga maut menjemputnya. Kita tidak pernah mendengar bantahan dari siapapun –apalagi dari dirinya sendiri- bahwa ia pernah ber-taubat atau baro (berlepas diri) dari posisinya sebagai juru kunci. Artinya, hingga saat-saat terakhir hidupnya ia meyakini bahwa dirinya adalah seorang yang memiliki kemampuan mengetahui perkara ghaib seputar gunung Merapi. Dan ini berarti ia tetap keukeuh sebagai dukun, paranormal alias thaghut...! Lantas bagaimana sosok seperti ini layak dijuluki sebagai “muslim yang taat.” Walau jasadnya ditemukan dalam keadaan bersujud sekalipun, ini tidak dapat begitu saja menghapuskan keterlibatannya di dalam dosa yang tidak terampuni, yaitu dosa syirik.
tak ece ahh ustadz'e ::: "Jelas ustadz belon pernah jadi kuncen, mungkin ustadz pernah naik gunung tapi gak pernah jadi pecinta gunung, pastinya ustadz juga bukan pecinta alam karna sibuk nulis notes2 menguak dosa untuk orang-orang yang sudah meninggal. Sebel aku sama ustadz yang di sini bener-bener membangkitkan emosi.
Ustadz pun lupa kan, bahwa sebagian dari alam adalah ghaib. Dan yang berkaitan dengan gunung, maksud ustadz jin kan? Tapi ustadz yang enggak kusayang, malaikat itu ghaib, takdir juga ghaib, Tuhan-nya ustadz juga ghaib. Dan semua perkara ghaib yang berkaitan dengan gunung, berarti juga berkaitan sama Tuhan juga loh sebagai yang nyiptain ghaib-ghaib yang ustadz maksud. Dan kalo ustadz percaya yang ghaib dan mengetahui perkara ghaib (Tuhan, malaikat, dll), ustadz juga dukun dong??
Mengenai adat sesaji dan sebagainya. Yakin banget deh aku, ustadz pernah baca sejarah walisongo. Penyebar Islam satu ini di era-era kerajaan Hindu dulu selalu membuat materi Islam yang mampu diterima masyarakat yang sangat kejawen waktu itu. Lah kok si ustadz malah seenak bodong gini sih.
Teraker, semoga keluarga yang ditinggalkan gak baca notes ustadz. Sakit hati loh ntar. Sudah rumah hancur, ternak mati, sekarang stay di pengungsian dengan terbatas aktivitasnya, merapi juga masih sering mengeluarkan energi bumi membuat semua orang harus waspada, lalu seseorang telah meninggal yang mereka hormati dengan cara mereka sendiri masih diusik pula mengenai syirik atau tidaknya.
Kalo kata ababil (abg-labil kaya eike), syirik tanda tak mampu, kalo ustadz gak mampu jadi kuncen merapi, ustadz gak boleh syirik sama keberadaan mereka."
ps. karna gak pengen nge-add si ustadz, jadi commen tak terkirim langsung ke orangnya :(( gimana dong..hiks
TERUS TERANG, saya pernah merasa kurang sreg dengan ustadz pemilik jaringan tersebut.. mohon cek disini, pernah terjadi seperti demikian pada pemilik jaringan UYM tersebut
itulah yang menyebabkan saya kurang sreg dengan ustadz tersebut (meski itu kesalahan protokoler) karena di Al Baqarah di ayat 40an kalau tidak salah terdapat ayat : ...walaa tasytaru biayaatina tsamanan qoliil... - dan jangan perjual belikan ayatKu dengan harga murah
Ya bener dia tidak menjual harga murah, tapi tapi menjual dengan harga yang muahaaaaaaaaaaaaaal
OOT lho
dan dengan ini pula sebenarnya mengurangi nilai seorang publik figur
huahahaaaa.... jadi ustadz tersandung mahasiswa dong di sini :(( sebel aku...
commentku tak hapus gak yoo,, hmmm... luweh ahh, gaweanne misuhi uwong. saiki tak misuhi ustadz... oh ustadz... beri saya minyak kayu putih saja biar sadar dari dunia ini, jangan beri saya ayat2, gak bakalan dong *senyum kalem*
Orang yang sudah dalam tingkatan ilmu tinggi tuh dah nggak butuh kata2 panjang kali lebar, memang dakwah memerlukan argumen, namun tindakan real yang bukan hanya banyakk suara lah yang bakal menjadi hasil nyata n bisa dilihat secara kasat mata.
Semoga yang kubaca di FB barusan hanyalah modal skripsi yang tak bisa meloloskan menuju sidang dari temen kita yanbg sedang kuliah tarbiyah...!
Jika kesimpulan ini benar, berarti profesi seorang “juru kunci” identik alias sama dengan profesi seorang dukun. Yang di dalam persepektif ajaran Islam yang paling inti -yaitu Tauhid- merupakan profesi yang sarat dengan dosa syirik dan pelakunya disebut seorang musyrik. <.i>
Menilik kata "JIKA" diawal paragraf, saya berkesimpulan bahwa Ustad itu pun baru sebatas MIMPI dan BERANDAI-ANDAI.... Semoga mimpinya bukan tentang menang lotre...!!! Ustad pun pemuka agama yang mustinya mengademkan suasana itu ternyata tak terbesit di sosok pribadinya...!!!
Bukan. Saya pembaca setia petuah-petuah anda ustadz. Sungguh bagi saya, anda selalu membawa kabar-kabar gembira mengenai khilafnya seorang playboy, ato insyafnya seorang playboy. Semoga saya segera mendapat hidayah seperti ustadz yang terkadang senantiasa masih tergoda. Salam, Nimas Maniezt
ho oh, aku gak sopan banget :( tapi jangan binasakan saia...
*maksud saia ::: kalo saya yang nge-add, trus saya kirim komentar, trus ustadznya saya remove karna sejak awal saya nda suka berteman dengan ustadz, maka saya akan bertindak sangat amat tidak sopan, walau bahasa saya sangat amatlah menunjukkan rasa santun saya sebagai warga negara Indonesia yang berbudi pekerti baik, walau suka mengulang karna gak pernah lulus ujian bahasa :'(
maksudnya ustadz jengah. Karna cuma bisa mendengar. Jadi si ustadz memutuskan untuk ikut-ikutan berbicara. Maklum, almarhum mbah maridjan sedang jadi trend di bumi Indonesia.. ^_^ kalo gak posting, dinilai ketinggalan berita, demikian.
CMIIW ustadz, maaf saya berprasangka buruk. Tapi saya jengkel loh, ustadz berprasangka buruk sama orang yang sudah meninggal dan bahkan kata ustadz "sekarang, tidak bisa membela dirinya"
Mas-mas... Ilmu agam saya kan belum seberapa. Selama ini guru agama saya bapak sendiri. Nah, bapak saya pernah bilang, kalau yang sudah meninggal jangan diutak-atik lagi kehidupannya di dunia. Mau itu buruk atau baik biar menjadi urusan Allah...
Itu bener ga ya, pernyataan bapak saya? Soalnya, ustad ini kan berani mengutak-atik soal mbah marijan yang nyata-nyata sudah dikubur...
@dik maniz yg imut: aww...aq trharu.Baiklah aq doakan semoga dirimu cepat insyaf seperti diriku. Ingat, jangan kau goda lagi pria2, cukup kau manfaatkan saja hahaha...
@dik maniz yg rupawan dengan rambut panjang terurai: kamu hanya cukup menunggu waktu saja utk mendapatkan pria yg keren seperti diriku.Kamu cukup rajin mandi saja dan tidak kentut sembarangan.
maaf ustadz. yang pertama, rambut saya tidak panjang. Dan yang kedua, saya tidak membutuhkan pria keren. Sedangkan yang ketiga, saya sudah rajin mandi. Hanya saja saya tidak tahu yang namanya sembarangan itu seperti apa. Jadi menurut saya eskalator mall atau lift mall adalah tempat yang tidak sembarangan bagi saya, maka saya diperbolehkan mengentut di sana. Begitu kan maksud ustadz? Trims atas pencerahannya.
@dik maniz: oh...maafkan aq yg salah dalam membaca HS-mu atau foto2mu yg lain. *ikut masukkin kepalamu ke tong, trus dibungkus, di kilo-in, trus diekspor ke Suriname deh hehe..
Allah mengajarkan kepada kita bahwa perilaku alam sangat berkaitan dengan perilaku kumpulan manusia yang tinggal di lingkungan alam tersebut. Bila masyarakatnya baik di mata Allah, yakni beriman dan bertaqwa, maka Allah akan limpahkan banyak keberkahan kepada masyarakat tersebut dari langit maupun bumi. Tapi sebaliknya, bila mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah akan timpakan hukumanNya kepada mereka melalui beragam bencana yang bisa datang di waktu siang maupun malam hari.
- kenapa si ustad tidak ngomong seperti itu kepada masyarakat jakarta ? <-- maap buat warga jakarta.
saya setuju banget Masss... kenapa nggak makau ajaa...? ekenapa gak pulau genting ajaa..? kenapa nggak Las Vegas ajaa...? Dan Jakarta luput jugaaa...? (*jangan ya buat Jakarta, ku blm siap mati, gubrakkk...!)
@dik maniz: berarti kerenan yg dulu.saat2 kau msh polos haha...
@om Bimo & Rauffy: di Jakarta dah banyak godaan dan bencana.Gunung meletus dimana2.cb aja datang ke kawasan Glodok-Mangga Besar.Gunung2 bergetar.Bukan begitu,mas Trie? (*lho,kok bawa2 nama orang yak hehe..)
1 dia tidak menampilkan wajah lembut Illahi
BalasHapus2. dia mencoba menjadi tuhan yang merasa paling tahu dan menghukumi
BalasHapus3. kita tidak tahu apa yang dipercaya mbah maridjan.. dan mbahmaridjan hanya menujukkan teladan. dia meyakini apa yang dia lakukan
BalasHapuskempat
BalasHapusklimaxxxxx
BalasHapusselamat .. aduh ikut bahagia saya hahahaha
BalasHapusjika ini digunakan, jangan salahkan umat jika akhirnya umat menjauhi ajaran agama :(
BalasHapusMaksudnya apa itu mas? *tulisan yg di fb*
BalasHapusMengaitkan dosa dg bencana?
hu um mulai deh kumat nyari2 masalah baru yang seharusnya ngga perlu dijadikan masalah, mbok udah ngaca diri sendiri dulu sebelum menstigma orang lain...
BalasHapussudah kesana,mau tak kasih komen ga bisa.
BalasHapusAhirnya nge-add njenengan :))
yen wis wani nganggo gelar ustad ki apike yen ngendikan sak ngendikan ya sing marai adem .......
BalasHapus1 .dosa dan bencana.. oke kalau untuk internal atau kita sendiri itu tidak apa apa, tapi kasihan yang sedang menjadi korban.. udah jadi korban, disalahin lagi
BalasHapus2. mbah Maridjan..
toss mas.. kok pada ingin jadi tuhan buat mbah maridjan.. setahu saya mbah maridjan tidak pernah meramal, tidak pernah nyacat orang lain, dia jenaka, menerima tamu dengan baik, sederhana, amanah
BalasHapuslhah.. fb saya tidak aktif lho hahahaha
BalasHapusnjenengan ki sing pantes mbah.. Adem tenan ngendikane njenengan
BalasHapusSuwun wis dijelaske mas.
BalasHapusAku ra moco. Wegah marai ngelu
aku iki mau nulis karo kompresan es kok ............. wkeekekekek
BalasHapusbetul mas, semua yang pernah bertemu mbah maridjan secara langsung sangat terkesan dengan beliau, ga neko2, ramah, siapa saja diterima, hidupnya juga sangat sederhana dan bersahaja
BalasHapusora ding mas, kang nggambleh nulis karo ngombe termorex, ora ngapusi lo kang haghaghaghag
BalasHapusyuk ngadem nang MP wae
BalasHapuspantesan keguyang es aku
BalasHapusLha iki, aku bola-bali mrene kan luru es duren mas... *ubek2 kulkas*
BalasHapusming aku kok adem kesemprot sesuatu ya
BalasHapusnjaluk kene :D
BalasHapusKesian para korban... Apa jadinya kalau mereka berpikir "masa cuma kita yang ditegur lewat bencana ini? Gimana kalau kita doakan yng lain jg kena tegur?"
BalasHapusNah loh, berabe kan...
ustadznya marzuki ali kuwi
BalasHapuswis, mari kita para pendosa nggawe komunitas dewe, jangan menyalahkan orang tak bersalah.. Tuh yang diatas sono tuh, kenapa ndak berani ngomong sama yang diatas atas itu tuh
BalasHapusSudah ngintip sih...yah, begitulah.
BalasHapus*liat ke atas...
BalasHapusLangit-langit rumah, mas... :D
Paling.. karang males, nyalahke wong liyo wae, nek disalahke ra gelem Gembel sak gembel gembel e luwih gembel seko wedhus gembel tenan kae
BalasHapusMemang e korban bencana ki salah opo to :( opo ustad e ngerti, wis ngono nuduh mbah maridjan dukun meneh.. wis tahu ketemu durung deweke.. siapa yang lebih terhormat saiki??
saya sampe capek nulis dimana mana berkampanye TUHAN BAIK,.. ehh kalah akeh karo sing nyalahke
BalasHapustuh tuh.. master of alay legislatif
BalasHapusSing penting kan menyuarakannya...Gusti Allah Maha Tahu dan Maha Baik. Dia bukan sosok penghukum.
BalasHapusSabar, mas... Anggap aja, ada yg black campaign atas nama kekuasaan-Nya...
BalasHapus*walah... Kenapa ngga bikin adem saja dengan mengajak rakyat lainnya mendoakan yg terkena bencana? Atau bikin dompet utk bencana gitu... Wallahu'alam...
Iya, apa dia sudah galang dana?
BalasHapusAku gak suka bagian :::
BalasHapus"Mari kita coba amati kasus juru kunci gunung Merapi. Bagaimanakah keadaannya?"
Jan tenann...
mungkin si ustadz wes jengah, goro2 akeh sing nggosip tentang almarhum baik dari segi buruknya, baiknya, ato bla blaa..
bagian ini :::
Berdasarkan dua keterangan di atas berarti kita dapat simpulkan bahwa seorang “juru kunci” ialah seorang yang dianggap memiliki pengetahuan mengenai perkara yang ghaib dan alam ghaib. Dan seorang “juru kunci gunung” berarti seorang yang dianggap memiliki pengetahuan mengenai perkara ghaib dan alam ghaib yang terkait dengan gunung tersebut. Jika kesimpulan ini benar, berarti profesi seorang “juru kunci” identik alias sama dengan profesi seorang dukun.
Demikianlah, sejauh yang kita ketahui juru kunci gunung Merapi menjalankan profesinya hingga maut menjemputnya. Kita tidak pernah mendengar bantahan dari siapapun –apalagi dari dirinya sendiri- bahwa ia pernah ber-taubat atau baro (berlepas diri) dari posisinya sebagai juru kunci. Artinya, hingga saat-saat terakhir hidupnya ia meyakini bahwa dirinya adalah seorang yang memiliki kemampuan mengetahui perkara ghaib seputar gunung Merapi. Dan ini berarti ia tetap keukeuh sebagai dukun, paranormal alias thaghut...! Lantas bagaimana sosok seperti ini layak dijuluki sebagai “muslim yang taat.” Walau jasadnya ditemukan dalam keadaan bersujud sekalipun, ini tidak dapat begitu saja menghapuskan keterlibatannya di dalam dosa yang tidak terampuni, yaitu dosa syirik.
tak ece ahh ustadz'e :::
"Jelas ustadz belon pernah jadi kuncen, mungkin ustadz pernah naik gunung tapi gak pernah jadi pecinta gunung, pastinya ustadz juga bukan pecinta alam karna sibuk nulis notes2 menguak dosa untuk orang-orang yang sudah meninggal. Sebel aku sama ustadz yang di sini bener-bener membangkitkan emosi.
Ustadz pun lupa kan, bahwa sebagian dari alam adalah ghaib. Dan yang berkaitan dengan gunung, maksud ustadz jin kan? Tapi ustadz yang enggak kusayang, malaikat itu ghaib, takdir juga ghaib, Tuhan-nya ustadz juga ghaib. Dan semua perkara ghaib yang berkaitan dengan gunung, berarti juga berkaitan sama Tuhan juga loh sebagai yang nyiptain ghaib-ghaib yang ustadz maksud. Dan kalo ustadz percaya yang ghaib dan mengetahui perkara ghaib (Tuhan, malaikat, dll), ustadz juga dukun dong??
Mengenai adat sesaji dan sebagainya. Yakin banget deh aku, ustadz pernah baca sejarah walisongo. Penyebar Islam satu ini di era-era kerajaan Hindu dulu selalu membuat materi Islam yang mampu diterima masyarakat yang sangat kejawen waktu itu. Lah kok si ustadz malah seenak bodong gini sih.
Teraker, semoga keluarga yang ditinggalkan gak baca notes ustadz. Sakit hati loh ntar. Sudah rumah hancur, ternak mati, sekarang stay di pengungsian dengan terbatas aktivitasnya, merapi juga masih sering mengeluarkan energi bumi membuat semua orang harus waspada, lalu seseorang telah meninggal yang mereka hormati dengan cara mereka sendiri masih diusik pula mengenai syirik atau tidaknya.
Kalo kata ababil (abg-labil kaya eike), syirik tanda tak mampu, kalo ustadz gak mampu jadi kuncen merapi, ustadz gak boleh syirik sama keberadaan mereka."
ps. karna gak pengen nge-add si ustadz, jadi commen tak terkirim langsung ke orangnya :(( gimana dong..hiks
Hehehehe, benernya kalo ngece langsung ke FBnya sekalian..pasti lebih hotttt. Tapi biar sajalah..pasti pendukungnya akan baca kok
BalasHapuspokok e kita tetap bantu yang korban.. !! ayok jalan
BalasHapusndak tahu je mas hahaha,
BalasHapusGak usah dipeduliin komentar atau statemen kiri kanan. Mau bantu bantu..gak mau bantu ya sudah hehehehee
BalasHapusaku udah reply ke FB nya sayang terlalu banyak yang reply, jadi emungkinan besar gak kebaca...
BalasHapusTapi nek komennya nyeleneh pasti kebaca
BalasHapusmasalah'e, aku gak suka berteman dengan ustadz gendeng :((
BalasHapusmosok bar nge-add, trus di remove..
rag sopan dong :((
OOT
BalasHapusTERUS TERANG, saya pernah merasa kurang sreg dengan ustadz pemilik jaringan tersebut.. mohon cek disini, pernah terjadi seperti demikian pada pemilik jaringan UYM tersebut
http://ndorokakung.com/2007/09/27/ustad-pecas-ndahe/
itulah yang menyebabkan saya kurang sreg dengan ustadz tersebut (meski itu kesalahan protokoler) karena di Al Baqarah di ayat 40an kalau tidak salah terdapat ayat : ...walaa tasytaru biayaatina tsamanan qoliil... - dan jangan perjual belikan ayatKu dengan harga murah
Ya bener dia tidak menjual harga murah, tapi tapi menjual dengan harga yang muahaaaaaaaaaaaaaal
OOT lho
dan dengan ini pula sebenarnya mengurangi nilai seorang publik figur
eh, ora karo nguntal termos es ................... wkekekekekekek
BalasHapushuahahaaaa.... jadi ustadz tersandung mahasiswa dong di sini :((
BalasHapussebel aku...
commentku tak hapus gak yoo,, hmmm...
luweh ahh, gaweanne misuhi uwong. saiki tak misuhi ustadz...
oh ustadz... beri saya minyak kayu putih saja biar sadar dari dunia ini, jangan beri saya ayat2, gak bakalan dong *senyum kalem*
Ustad favorit saya adalah Aa Gym...
BalasHapusUstadz yang sering saya baca petuah-petuahnya adalah ::: Aa Deba
BalasHapusOrang yang sudah dalam tingkatan ilmu tinggi tuh dah nggak butuh kata2 panjang kali lebar,
BalasHapusmemang dakwah memerlukan argumen, namun tindakan real yang bukan hanya banyakk suara lah yang bakal menjadi hasil nyata n bisa dilihat secara kasat mata.
Semoga yang kubaca di FB barusan hanyalah modal skripsi yang tak bisa meloloskan menuju sidang dari temen kita yanbg sedang kuliah tarbiyah...!
saya cuman percaya ustadz marto dan kyai agam serta habib luqman
BalasHapusJika kesimpulan ini benar, berarti profesi seorang “juru kunci” identik alias sama dengan profesi seorang dukun. Yang di dalam persepektif ajaran Islam yang paling inti -yaitu Tauhid- merupakan profesi yang sarat dengan dosa syirik dan pelakunya disebut seorang musyrik. <.i>
BalasHapusMenilik kata "JIKA" diawal paragraf, saya berkesimpulan bahwa Ustad itu pun baru sebatas MIMPI dan BERANDAI-ANDAI....
Semoga mimpinya bukan tentang menang lotre...!!!
Ustad pun pemuka agama yang mustinya mengademkan suasana itu ternyata tak terbesit di sosok pribadinya...!!!
@dik Maniz: aww...co cwitt.pasti nama aslimu Teh Ninih Pelet yak hehe...
BalasHapus@om t4mp4h: satu lagi yg perlu ditambahkan, Kyai Carrotsoup hehe..
BalasHapussudahhh, pake bendera wisatahati... dapet bonus kuliah OnLine...
BalasHapusGak sopan banget tuh...bina-sakan saja..wkwkwkwkwkwk
BalasHapusOwww..owww..owwww...
BalasHapusLumayan laaa
Intine si Ustadz ngarasa tersaingi kah dikk...?
BalasHapusBukan. Saya pembaca setia petuah-petuah anda ustadz. Sungguh bagi saya, anda selalu membawa kabar-kabar gembira mengenai khilafnya seorang playboy, ato insyafnya seorang playboy. Semoga saya segera mendapat hidayah seperti ustadz yang terkadang senantiasa masih tergoda.
BalasHapusSalam, Nimas Maniezt
ente siape???
BalasHapuspremis mayor/minor yang masuk akal..!!!
BalasHapussetujuu... ustad pmercaya gaib juga = dhukun...
ho oh, aku gak sopan banget :( tapi jangan binasakan saia...
BalasHapus*maksud saia ::: kalo saya yang nge-add, trus saya kirim komentar, trus ustadznya saya remove karna sejak awal saya nda suka berteman dengan ustadz, maka saya akan bertindak sangat amat tidak sopan, walau bahasa saya sangat amatlah menunjukkan rasa santun saya sebagai warga negara Indonesia yang berbudi pekerti baik, walau suka mengulang karna gak pernah lulus ujian bahasa :'(
ooogh udah naek pangkat gak jadi santri lagi ya ?
BalasHapusmaksudnya ustadz jengah. Karna cuma bisa mendengar. Jadi si ustadz memutuskan untuk ikut-ikutan berbicara.
BalasHapusMaklum, almarhum mbah maridjan sedang jadi trend di bumi Indonesia.. ^_^
kalo gak posting, dinilai ketinggalan berita, demikian.
CMIIW ustadz, maaf saya berprasangka buruk. Tapi saya jengkel loh, ustadz berprasangka buruk sama orang yang sudah meninggal dan bahkan kata ustadz "sekarang, tidak bisa membela dirinya"
Hehehehehehee...
BalasHapus*sudah membaca, tambah pusing*...
BalasHapus@ mba niez...
BalasHapusMakanya jangan makan cokelat...
Mas-mas... Ilmu agam saya kan belum seberapa. Selama ini guru agama saya bapak sendiri. Nah, bapak saya pernah bilang, kalau yang sudah meninggal jangan diutak-atik lagi kehidupannya di dunia. Mau itu buruk atau baik biar menjadi urusan Allah...
Itu bener ga ya, pernyataan bapak saya? Soalnya, ustad ini kan berani mengutak-atik soal mbah marijan yang nyata-nyata sudah dikubur...
Makasi sebelumnya :)
(maya-perempuan... Jangan dipanggil mas yaaa...)
kalau yang ini gimana mas, bukan mau memperpanas perdebatan tapi sebagai bahan pertimbangan aja, semoga bermanfaat
BalasHapushttp://media-islam.or.id/2010/10/31/korupsi-dan-kemaksiatan-merajalela-bencana-alam-cobaan-atau-perbuatan-tangan-kita-sendiri/
hehehehe satuju d:)b
BalasHapusmbakk maya..mending dengerin dikau ngomong di telepon ber jam-jam deh..banyak yang nyantel di otak
BalasHapus@dik maniz yg imut: aww...aq trharu.Baiklah aq doakan semoga dirimu cepat insyaf seperti diriku. Ingat, jangan kau goda lagi pria2, cukup kau manfaatkan saja hahaha...
BalasHapusmaaf ustadz... tapi selama ini, pria-pria yang telah berpulang pada jalan yang benar telah memberi titel kepada saya, Nimas maniezt, p. manfaat
BalasHapusJadi sebaiknya bagaimana ustadz ??
Kalau kata guru saya:
BalasHapusSi pemenang dengan tekun mendengarkan. Sedangkan si pecundang tidak sabar menunggu giliran bicara.
So,mari qt jd pemenang...
@dik maniz yg rupawan dengan rambut panjang terurai: kamu hanya cukup menunggu waktu saja utk mendapatkan pria yg keren seperti diriku.Kamu cukup rajin mandi saja dan tidak kentut sembarangan.
BalasHapus*tersenyum bak iblis*
BalasHapusmaaf ustadz. yang pertama, rambut saya tidak panjang. Dan yang kedua, saya tidak membutuhkan pria keren. Sedangkan yang ketiga, saya sudah rajin mandi. Hanya saja saya tidak tahu yang namanya sembarangan itu seperti apa. Jadi menurut saya eskalator mall atau lift mall adalah tempat yang tidak sembarangan bagi saya, maka saya diperbolehkan mengentut di sana. Begitu kan maksud ustadz? Trims atas pencerahannya.
BalasHapusPencerahan ndiasmu.. *ngelempar jidat ke tong sampah*
BalasHapusaudzubillahiminassyaitonnirrojiiimmm....
BalasHapus@ mba niez...
BalasHapusWakakak... Ndengerin bumil ngomel 3 jam masih lebih baik ya, hihihi...
ke siapa?
BalasHapuske iblis :p
BalasHapusAstagapirullah
BalasHapus*menyeringai kejam*
Maaf
BalasHapusSaya tinggal ke client sebentar commentnya sudah buanyak banget
@dik maniz: oh...maafkan aq yg salah dalam membaca HS-mu atau foto2mu yg lain.
BalasHapus*ikut masukkin kepalamu ke tong, trus dibungkus, di kilo-in, trus diekspor ke Suriname deh hehe..
itu rambut lama eike... sekarang di bawah kuping *ngakak*
BalasHapusketipuuu sama poto lawas *ngakak lagi*
Jangan surinameee !!!!!!
ah..bagian tulisan ini :
BalasHapusAllah mengajarkan kepada kita bahwa perilaku alam sangat berkaitan dengan perilaku kumpulan manusia yang tinggal di lingkungan alam tersebut. Bila masyarakatnya baik di mata Allah, yakni beriman dan bertaqwa, maka Allah akan limpahkan banyak keberkahan kepada masyarakat tersebut dari langit maupun bumi. Tapi sebaliknya, bila mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah akan timpakan hukumanNya kepada mereka melalui beragam bencana yang bisa datang di waktu siang maupun malam hari.
- kenapa si ustad tidak ngomong seperti itu kepada masyarakat jakarta ? <-- maap buat warga jakarta.
*numpang dongkol mas bim*
itulah mas, apa yang ditanyakan kang marto di journal saya yang lalu: Segera kirim Tuhan Google Map.. jangan jangan salah kirim bencana
BalasHapussaya setuju banget Masss...
BalasHapuskenapa nggak makau ajaa...? ekenapa gak pulau genting ajaa..? kenapa nggak Las Vegas ajaa...?
Dan Jakarta luput jugaaa...? (*jangan ya buat Jakarta, ku blm siap mati, gubrakkk...!)
nek Jogja ono sampeyan gek ra bencana kang
BalasHapuswakakaka, asem ik....
BalasHapuskampleng sisann..!!!
tembus 90
BalasHapus@dik maniz: berarti kerenan yg dulu.saat2 kau msh polos haha...
BalasHapus@om Bimo & Rauffy: di Jakarta dah banyak godaan dan bencana.Gunung meletus dimana2.cb aja datang ke kawasan Glodok-Mangga Besar.Gunung2 bergetar.Bukan begitu,mas Trie? (*lho,kok bawa2 nama orang yak hehe..)