Kemarin hari Sabtu tanggal 16 April 2011, di Jogja diserbu banyak sekali Moge dari berbagai kota. Konon jumlahnya mencapai ribuan. Ya, Jogja sering sekali disebu klub-klub motor, mobil, vespa, sampai sepeda sekalipun. Selain menjadi daya tarik tersendiri, klub-klub itu juga menjadi hiburan di jalan raya.. namun sayangnya, para klub motor tersebut, entah apapun motornya, sering sekali berlagak di jalan.. inilah yang membuat saya tidak suka dengan klub-klub motor tersebut. Mengapa?
Kebiasaan para member motor club itu adalah, memberi isyarat untuk meminta diutamakan di jalan sehingga yang lain diminta untuk mengalah atau minggir.. Dengan membawa bendera, atau pentungan parkir, atau tangan, atau dengan mata melotot, mereka merasa paling hebat di jalanan.. Sehingga kendaraan yang akan mereka selip, atau berpapasan dengan mereka disuruh minggir.. Hampir bisa dipastikan, setiap kali saya berpapasan dengan konvoi motor, selalu saja pihak lain yang disuruh minggir entah dengan cara dipepet, diacungin bendera, pentungan dan lain sebagainya..
Untuk saya, maaf saja ya, tongkrongan seperti itu tidak pernah saya anggap penting.
Sekali lagi tidak pernah saya anggap penting, toh saya anggap sama dengan pengguna jalan yang lain.. SAMA SEKALI memang tidak penting. Itu juga ada dasarnya pada UU no 22 tahun 2009 tentang LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Kebiasaan para member motor club itu adalah, memberi isyarat untuk meminta diutamakan di jalan sehingga yang lain diminta untuk mengalah atau minggir.. Dengan membawa bendera, atau pentungan parkir, atau tangan, atau dengan mata melotot, mereka merasa paling hebat di jalanan.. Sehingga kendaraan yang akan mereka selip, atau berpapasan dengan mereka disuruh minggir.. Hampir bisa dipastikan, setiap kali saya berpapasan dengan konvoi motor, selalu saja pihak lain yang disuruh minggir entah dengan cara dipepet, diacungin bendera, pentungan dan lain sebagainya..
Untuk saya, maaf saja ya, tongkrongan seperti itu tidak pernah saya anggap penting.
Sekali lagi tidak pernah saya anggap penting, toh saya anggap sama dengan pengguna jalan yang lain.. SAMA SEKALI memang tidak penting. Itu juga ada dasarnya pada UU no 22 tahun 2009 tentang LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Paragraf 1
Pengguna Jalan yang Memperoleh Hak Utama
Pasal 134
Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan
berikut:
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
b. ambulans yang mengangkut orang sakit;
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang
menjadi tamu negara;
f. iring-iringan pengantar jenazah; dan
g. konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan
petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pengguna Jalan yang Memperoleh Hak Utama
Pasal 134
Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan
berikut:
a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
b. ambulans yang mengangkut orang sakit;
c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang
menjadi tamu negara;
f. iring-iringan pengantar jenazah; dan
g. konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan
petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Nah, nomer point g, konvoi atau kendaraan dengan kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia, mungkin bisa saja.. Namun sepertinya kondisi itu harus ada kawalan dari pihak Polisi, seperti arus mudik dan arus balik, atau konvoi kendaraan militer dan lain sebagainya. Harusnya juga konvoi presiden dimasukkan dalam nomer G ini, bukan nomer D. Nomer D hanya untuk kendaraan lembaga Negara saja.. Konvoi harusnya G.
Nah, buat para pemotor-pemotor, silakan berkonvoi dengan sebaik-baiknya menjadi contoh bagi pengguna jalan.. Seharusnya anda-anda menjadi contoh bagi pengguna jalan yang lain, bukan menjadi orang alay, narsis apalagi mengemis posisi di jalanan.. Buat para MP er, sampaikan hal ini pada para klub motor..
Berikut saya sertakan lampiran UU no 22 tahun 2009..
Attachment: uu_no
gue dukunggg ^_^
BalasHapussetujuuuuu ... ...
BalasHapusngebut benjut.... nantang....balang.... hayooooo?
BalasHapusMereka berlagak sombong gitu, karena berada dalam rombongan. Jadi, udah siap maen keroyokan.
BalasHapusAku dukung sampeyan dab. Aku main motor tua juga, tapi genre lone rider, jalan adalah kenikmatan, bukan buat pamer kekuasaan. Ini sering buanget aku hadapi di jkt, mau gerombolan FPI, FBR, ataupun Majlis Rasulullah.
BalasHapusTapi sekadar info aja, pada tgl yg kamu sebutkan itu, berlaku Pasal 134 huruf F, yaitu iringan jenazah Nurkolis, Ketua Motor Antik Club Indonesia (MACI) Chapter Yogyakarta. Dia adik kelasku waktu di FSR Gampingan.
weh hooh wingi setu minggu hawane okeh moge mbuh ono opo
BalasHapusbeberapa terlibat insiden tidak enak dengan rombongan seperti ini yang merasa sok punya jalan padahal ga ada pengawalan polisi, mungkin karena merasa jumlahnya banyak bisa semena-mena. Intinya kalau ga ada petugas pengawal berarti haknya sama seperti pengguna jalan lain.
BalasHapusTerakhir insiden terjadi sama rombongan klub asal semarang dengan motor 200cc (tak perlulah saya sebut nama, walupun di jaketnya terpapmpang jelas identitas klub mereka). Saya yang sedang memburu waktu akhirnya berada di belakang iring2an mereka, dan terlihat tidak ada pengawalan polisi, akhirnya saya coba mendahului mereka, di tengah2 rombongan seorang sweeper dengan galaknya mengejar dan memepet saya, saya ga tinggal diam, dengan nekad saya layani gertakannya dan saya ajak adu kebut dan akhirnya bisa lepas dari rombongannya itu, seandainya saya dikejar sama sweeper itu saya pun sudah siap, tapi begitu saya lepas dari iring2an itu si sweeper menyerah, syukurlah ga perlu keributan yang ga perlu, cuma jengkel banget sama sikap arogan mereka. kalau ga mau didahului ya cepat dong jalannya. Kalau mau balapan ya ayuk saya ladeni, ga usah sok mepet2 kek preman kampungan gitu.
Saya hampir berniat menulis dan menyebarkannya, tapi aya pikir2 lagi ga perlulah membuang buang energi aja.
adakah anggota geng motor di empeh..
BalasHapusbaca dong tuh suratnyaa..
terimakasih bupeb.. itu lho terutama klub-klub moge yang kalau udah boncengan sama ceweknya rasanya hebat banget
BalasHapusterimakasih mas.. hehehe.. mungkin njenengan juga sering lihat itu di jalanan
BalasHapusTiap Sabtu-Minggu seperti itu juga di Bogor....
BalasHapuskalau main keroyokan nanti juga dikeroyok orang kampung :D
BalasHapusnah itulah.. negara kita memang orangnya masih main keroyokan.. coba di pasal di atas yang tadi saya cantumkan.. Polisi aja melanggar itu dengan mendahulukan hal yang tidak penting..
BalasHapus*tetep yang paling harus duluan adalah kereta api
aku mbiyen juga ikutan yang 70 kang.. ya kalau motor tua, namanya aja udah tua ya, boro-boro minta jalan.. jalan pelan aja banyak yang kasih jalan..
BalasHapusNah itu dia.. kendaraan gerombolan Forum atau Partai.. itu juga merasa arogan sekali di jalan, tanpa helem pun mereka berani nantang polisi.. Dan untuk mas Nurkolis.. semoga beliau tenang di alam kubur kalau banyak pengemudi motor yang masih memprihatinkan cara mengemudinya (terutama club)
ewon lik... aku nang sagan wae wis minggir isih digusah
BalasHapussaya pernah baca.. bahwa negara, kota dll itu bisa dilihat dari cara berlalu lintas dan keteraturan pasarnya.. jika masih bermain hukum rimba, ya begitulah karakter orang-orangnya
BalasHapusmbak nit anggota apa mbak :D..
BalasHapusDi Jogja juga mas, kadang saya malah salut sama KLUB VESPA gembel.. karena mereka merasa jelek dan tidak menyalip2, mereka tidak bermain di tengah jalan.. mereka lebih sering ke pinggir..
BalasHapusklub motor..
BalasHapusdengan baca ini kan setidaknya ngeh, ngasih tau ke kawan-kawannya..
kalau vespa jelek itu saya sebelnya pada ga pakai lampu, even mereka suka jalan malam hari. pernah kejadian di jalur lingkar demak yang tanpa lampu penerangan jalan, saya hampir "melahap" mereka. Ceritanya saat mobil saya mau mendahului sebuah truk, saya sorot lampu jauh kondisi aman, kemudian saya memepercepat laju kendaran untuk mendahului, pas sudah sampai setengah badan truk nyala lampu saya menangkap sesosok vespa jahiliyah ini, saya rem dalam2 , dalam hitungan sangat cepat saya bisa menghindari tabrakan frontal. Saya misuh2 ga karuan gara2 kebodohan mereka ini. Kalau sampai nabrak saya pasti di pihak yang kalah, untung saya bisa menghindari tabrakan
BalasHapussepakat ... aku mainnya motor ginian
BalasHapuskalau overheat cuma kernel panic, jadi gak perlu dibleyer-2
Gw bisa juga Narsis bro... liat tuh di bawah, dah ditongolin ma Nita. Trims Nit. hehehehe (Narsis terakomodasi)
BalasHapusmaksud saya, njenengan ikutan anggota nggak?? ehehehehe
BalasHapusSaya masih punya satu senjata bagus :)
saya khan punya domain motorjogja.com. besok tak isi sumpah serapah =))
gini dong Cak
BalasHapus--bantuin cak marto dg motornya.. :D
ya mas, gara gara gaya gembel mereka, kadang polisi aja malas nangkep mereka... kadang ada yang vespanya dibuat ndlosor, kayak tempat tidur berjalan, setelah itu vespanya dikasih rumah rumah dan tenda, dan ditulisin : MINGGAT... kadang ini memang ngganggu bis yang tinggi2
BalasHapuspakde tampah ki.. njenengan tidak cocok baca tulisan ini.. iki wae kang :
BalasHapushttp://sport.vivanews.com/news/read/214898-dani-pedrosa-marah-soal-isu-pembatasan-berat
kaboor
Polisi motornya jg gedhe2 loh...gak hanya mtr gedhe, byk komunitas2 mtr yg jg sering arak2an bikin penuh jalan..
BalasHapushahaha, ternyata.. AJS :D
BalasHapuspernah juga dikecengin mbak nitafebri :D
BalasHapussing nglanggar lalulintas yo akeh mbak :) wingi bar weruh aku.. lagi boncengan karo bojoku nang borobudur, eh ono polisi riting kiwo menggok tengen
BalasHapusmakane aku ndak mau ikutan klub-klub or komunitas gitu...
BalasHapusbiasanya kalo udah ngumpul trus konvoi gitu biarpun klub yg katanya baik-baik, tapi tetep aja tampak mengesalkan pengendara yang lain..
lagian...motornya yo nggak punya...gimana mau gabung :))
tapi salah satu impian pengen touring berdua saja bareng istri naek harley (malah mungkin ber4 bareng anak dgn 2 motor)...ndak pake kawal2an...membaur ama motor2 yg lain..
amiennnn....
Iya harusnya baris satu satu lurus gitu ya pak.. hehehe
BalasHapusSABUDI 'sastra budaya indonesia'
mari kita jaga bersama!
jadi ingat tulisan yang ini mas
BalasHapusncen..njelehi
BalasHapusikut protes lewat om Bimo... ;-)
BalasHapuskalau saya baca dari tulisannya mas nahar yang dicantumkan tadi, sepertinya ternyata moge masih pake bbm bersubsidi ya?.. ya semoga kalau kita punya, kita menggunakan bbm yang tidak bersubsidi.. kasihan yang pake pitung :)
BalasHapusiya mas, dan nggak perlu bawa pentung :D
BalasHapusmaturnuwun mas, melengkapi kekesalan saya hehehehe
BalasHapusjajal konvoi pitung.. malah sing ono dipentung :))
BalasHapusterimakasih tambah banyak yang ikut protes
BalasHapusmereka itu orang-orang kaya mas .. hahaha
BalasHapusmemang berat mas menghadapi orang yang kaya :)
BalasHapuspamer weteng gede biasane...
BalasHapushha....gag semuanya mas dab
BalasHapus