http://news.detik.com/read/2012/05/14/133654/1916633/10/elt-sukhoi-nahas-pakai-frekwensi-lama-sehingga-tidak-terdeteksi?991104topnews#anchornothing
Jakarta Salah satu perangkat komunikasi Sukhoi yang ditemukan Tim SAR adalah Emergency Locater Transmitter (ELT). Setelah dilihat oleh Basarnas, ternyata ELT pesawat Sukhoi ini menggunakan frekuensi lama. Wajar, kalau saat pesawat ini menabrak gunung, ELT tidak memancarkan frekuensi dan tidak ditangkap radar.
Hal ini disampaikan Roy Suryo yang dikenal sebagai pengamat telematika, Senin (14/5/2012). Roy Suryo ikut bersama Basarnas ke Posko Cipelang (Embrio), Cijeruk, Kabupaten Bogor untuk melihat peralatan komunikasi Sukhoi yang ditemukan Tim SAR dari dekat.
Menurut Roy, dulu ELT bernama ELBA (emergency located beacon aircraft). "Ini sudah merupakan standar penerbangan sipil. Kalau ada pesawat jatuh dengan tekanan atau tinggi di atas lima, dia otomatis akan memancarkan frekuensi sehingga ketika dia jatuh, bisa dicari," kata Roy.
ELT ada 3 jenis, yaitu ELT untuk pendaki gunung, kapal laut, dan pesawat terbang. "Dia automatically on. Yang jadi pertanyaan kenapa ELT tidak terdengar sama sekali, ternyata terjawablah sekarang," ujar Roy.
"Yang kita jadikan panduan adalah monitor satelit yang kerja sama Basarnas, yang memonitor di frekuensi 406 MHz. Ternyata ELT yang digunakan pesawat Sukhoi ini masih menggunakan ELT frekuensi lama di 121.5 MHz (sebelumnya tertulis 105 Mhz-Red). Akibatnya, tidak lagi termonitor, karena 12.5 VHF itu jenis pancarannya line off sight, lurus. Anggap radio FM terhalang gunung, tidak bisa mancar. Kemarin andaikan sempat on, ELT tidak terdengar karena terhalang gunung," imbuh Roy yang juga anggota Komisi I DPR ini.
Dengan adanya bukti ELT di Sukhoi ini, kata Roy, setidaknya satu misteri sudah terbuka. "Indonesia rata-rata pakai frekuensi 406 MHz. Ini akan menjadi koreksi kalau pesawat ini masih dipasarkan," ujar dia.
(asy/nrl)
Hal ini disampaikan Roy Suryo yang dikenal sebagai pengamat telematika, Senin (14/5/2012). Roy Suryo ikut bersama Basarnas ke Posko Cipelang (Embrio), Cijeruk, Kabupaten Bogor untuk melihat peralatan komunikasi Sukhoi yang ditemukan Tim SAR dari dekat.
Menurut Roy, dulu ELT bernama ELBA (emergency located beacon aircraft). "Ini sudah merupakan standar penerbangan sipil. Kalau ada pesawat jatuh dengan tekanan atau tinggi di atas lima, dia otomatis akan memancarkan frekuensi sehingga ketika dia jatuh, bisa dicari," kata Roy.
ELT ada 3 jenis, yaitu ELT untuk pendaki gunung, kapal laut, dan pesawat terbang. "Dia automatically on. Yang jadi pertanyaan kenapa ELT tidak terdengar sama sekali, ternyata terjawablah sekarang," ujar Roy.
"Yang kita jadikan panduan adalah monitor satelit yang kerja sama Basarnas, yang memonitor di frekuensi 406 MHz. Ternyata ELT yang digunakan pesawat Sukhoi ini masih menggunakan ELT frekuensi lama di 121.5 MHz (sebelumnya tertulis 105 Mhz-Red). Akibatnya, tidak lagi termonitor, karena 12.5 VHF itu jenis pancarannya line off sight, lurus. Anggap radio FM terhalang gunung, tidak bisa mancar. Kemarin andaikan sempat on, ELT tidak terdengar karena terhalang gunung," imbuh Roy yang juga anggota Komisi I DPR ini.
Dengan adanya bukti ELT di Sukhoi ini, kata Roy, setidaknya satu misteri sudah terbuka. "Indonesia rata-rata pakai frekuensi 406 MHz. Ini akan menjadi koreksi kalau pesawat ini masih dipasarkan," ujar dia.
(asy/nrl)
tempatku sudah gak pernah pake roy suryo lagi..udah lamaaaa byanget..
BalasHapusbener mbak...setuju, tak pikir asu kui ya wis mati je, jebul isih njegog wae
BalasHapusidih...bener2 sotoy dah
BalasHapustumben kemajuan si roy, biasane khusus urusan selangkangan
BalasHapusItu detik juga, sarap bener
BalasHapuskenapa harus tayang sih berita kayak gini
ya ampyuuuun pingin cekik si roy sukro.
BalasHapuspk roy marten aja hehe....
BalasHapusPertanyaannya adalah: Kenapa yg dijadikan narsum adalah Roy Suryo?
BalasHapusmemang mbak... dan mengapa orang macam itu harus ada ya...
BalasHapuswingi wis ra payu dadi pornomatika.. golek sensasi lain
BalasHapusdetik ini kemunduran banget sejak dipegang trans corp. dan kalau ngambil rs, memang bosok berarti detik
BalasHapuskalungin celurit saja yuk
BalasHapusroy martil... pukulin kepala roysukro
BalasHapushehehe, bener mas.. bukan pakarnya.. tapi bisa saja mas , pakar omong
BalasHapushanjijiki njegog nggon sik udu keahliane
BalasHapussesuk golekke kerangkeng
BalasHapushameh nggo ngopo? lha jegogane wae fals kok ora merdu, ditongseng yo gak ono sik doyan
BalasHapusAaaamiiinnnn
BalasHapusItu yg njadiin RS ahli "forensik" siapa yaaa??
BalasHapusKayak gak ada pakar aviation tools aja di sini??
-- nyebahi --
Roy Suryo ahli photoshop hehehe
BalasHapusMending nonton Tahan Tawa mas dari pada nonton tokoh iki :D
BalasHapusnamanya juga RS mas :D
BalasHapusPadahal yg nemukan dg susah payah adalah Kopassus, sampe mempertaruhkan nyawa dg terpaksa tidur bergelantungan di tebing..
BalasHapuseh, lha koq yang dapat sensasi publik media justru orang ini.. padahal cuma nenteng black box ama komen biar eksis ...
Mari selamatkan negeri ini.
Di Indonesia masih banyak yang gaptek sehingga dengan mudah percaya pada orang yang satu itu, padahal di internet dia sudah dijadikan bulan-bulanan. Indonesia kan surganya orang yang senang memperturutkan ego dengan sensasi-sensasi penuh kepalsuan dan hampa makna
BalasHapuswah kalau seluruh negeri lihat wajah ini pasti ingin autotampol rame rame....
BalasHapusPencitraan yang buruk ini adalah seperti ini cuma urun nama. Pada dasarnya pencitraan itu tidak salah. Pencitraan seperti Mahfud MD dan Dahlan Iskan diperlukan untuk keteladanan dan ketegasan. Namun pencitraan lebay ala partai demokrat memang sudah lebih buruk dari apa yang dilakukan komunis.. Saya belum pernah tahu ada orang dari partai demokrat yang orangnya benar-benar berakhlak baik. Dulu ada dari kraton Jogja, namun sekarang sudah off dari Demokrat.
Semoga masyarakat kita lekas sadar bahwa selama ini dibohongi.. Cuma saya autoheran mas, masyarakat kita memang gampang percaya sama sesuatu yang terkesan menelisik. Jaman RS ngurusin Habibie dan Andi Ghalib, RS ngurusin fotonya blogger hermansaksono, RS ngurusin foto foto porno (tapi memang dia pakar pornomatika sih)..
BalasHapusKali ini masyarakat percaya sama media Televisi yang sudah nyata-nyata tidak independen. Juga di twitter saya heran pada orang-orang yang percaya pada twit @triomacan2000 ataupun @benny_israel dan sejenisnya yang orangnya saja tidak kelihatan tapi bisa ngomong kultwit.. memang masyarakat kita sendiri suka dibohongi. Otaknya senang mendapatkan pembelaan diri atau provokasi dari pihak misterius tidak jelas seperti itu
Saya sendiri terbengong-bengong waktu si RS ini dulu pernah menyamakan antara blogger dengan hacker. Setahu saya, blogger itu sih tahunya nulis aja di blog, gak harus punya kompetensi di bidang IT, orang gaptek asal bisa memakai komputer dan bisa nulis aja udah jadi blogger. Bahkan, blogger yagn gak tahu HTML aja banyak koq, tapi tulisannya bagus2. Sedangkan hacker kan harus paham IT secara dalam dan mendetail. Nah, kalau HTML aja gak tahu gimana mau jadi hacker?
BalasHapusmungkin karena itu orang Indonesia banyak yang gandrung dengan teori-teori konspirasi mas
BalasHapusitu menunjukkan tingkat pengetahuan dia sebenarnya seperti apa...
BalasHapusya karena sejak kecil masyarakat kita sudah tercekoki sinetron. Sinetron muncul sejak tv swasta itu ada... TV Swasta ini sebenarnya kelas terbodoh bagi sebuah sekolah lingkungan. Bukti ternata menunjukkan bahwa politik dan media TV saling mempengaruhi.. korbannya adalah rakyat. Sudah gembar gembor tentang TV ini dampaknya seperti apa, TV pun diam karena sebenarnya mereka tahu bahwa mereka memang salah.. namun ya sudahlah demi uang
BalasHapus